9. RASA YANG MULAI HADIR

75 16 4
                                    

Reza dan ketiga sahabatnya sedang nongkrong di rooftop sekolah. Saat ini jam istirahat sedang berlangsung, dan mereka menghabiskan waktu istirahatnya untuk berkumpul bersama.

"Oy bro... Kalem aja lo??!". Rian menepuk pundak Reza dengan kuat. Membuat Reza berdecak sebal.

"Sialan lo" balas Reza.

Aldo dan Arga tertawa melihat ekspresi Rian yang cemberut. Sedangkan Reza, menampilkan wajah datarnya.

"Pms lo ya???" tanya Rian masih dengan wajah cemberutnya.

Reza melotot mendengar ucapan Rian yang sangat lancar dan tanpa wajah bersalah. Aldo dan Arga semakin terbahak-bahak mendengar penuturan Rian.

"Sinting lo" balas Reza.

"Udah-udah, ngak usah pada rebutin gue!" ujar Arga dengan percaya diri.

Aldo langsung berlagak seolah dia ingin muntah. "Woy... Siapa yang ada bawak kresek???" tanyanya.

Arga melirik sinis kearah Aldo. "Nyari mati lo??" tanyanya.

"Gila ya lo. Mati kok dicari" balas Aldo tak kalah sengit.

Reza hanya memutar bola matanya malas. Dia pastikan, bahwa kedua sahabatnya ini pasti akan bertengkar. Dia sangat yak——

"Yee ngak usah sewot dong"

"Suka-suka lah. Mulut-mulut siapa?"

"Mulut orang"

"Gue emang orang"

Tepat sasaran. Reza sudah yakin bahwa mereka pasti akan bertengkar. Sedangkan Rian. Dia dengan santainya menonton pertengkaran Arga dan Aldo sambil memakan cemilan yang ada disitu. Reza hanya menghela napas. Dia duduk dipojokkan sambil memainkan hpnya. Mengabaikan sahabat-sahabatnya yang masih sibuk bertengkar.

Suara bel berbunyi, membuat Reza memasukkan hpnya kedalam saku celana. Dia dan ketiga sahabatnya segera pergi ke kelas. Karna, sebentar lagi pelajaran pak Jejep akan dimulai. Mereka tidak mau mendapatkan ceramah di siang bolong seperti ini.

Saat ingin masuk kedalam kelas, Reza tidak sengaja melihat Lutfia dan keempat temannya. Mereka berjalan bersama menuju kelas mereka. Pandangan Reza terfokus pada satu titik. Lutfia Ananda. Cewek itu tidak mengetahui akan kehadiran Reza yang sedang menatapnya. Entah kenapa hati Reza berdesir melihat senyuman Lutfia. Tanpa Reza sadari, dirinya tersenyum. Senyuman tipis yang tulus.

"Ngapain lo?"

Suara seseorang yang tiba-tiba muncul membuat Reza terkejut. Dia menoleh kearah sumber suara. Terlihat Aldo berdiri dengan cengirannya. Reza menghela napas kesal. Semua sahabatnya selalu saja membuat dirinya jantungan. Untung dia tidak memiliki penyakit jantung.

Aldo mengikuti arah pandang Reza. Lalu, dia menaikkan sebelah alisnya.

"Lo suka sama dia??" tanya Aldo sambil menunjuk seorang cewek yang sedang membenarkan tali sepatunya didepan pintu kelasnya.

"Enggak" jawab Reza singkat. Dan jangan lupakan tatapan dinginnya yang melihat kearah cewek tersebut.

Aldo tersenyum. "Kalau suka jujur aja kali..... Ngak usah gengsi!!" sindir Aldo.

Reza yang tidak terima disindir langsung memberikan tatapan tajam kearah Aldo. "Gue ngak suka sama tuh cewek. Lagian, dihati gue udah ada yang menempati!" ujar Reza.

Aldo menghela napas. Dia mengetahui siapa orang yang dimaksud oleh Reza. Mereka bersahabat bukan setahun dua tahun. Tapi, sedari kecil mereka berempat sudah bersama. Sejujurnya, Aldo kasihan melihat Reza. "Sampai kapan lo mau kayak gini? Dia udah ninggalin lo, Za." ujar Aldo serius.

FRIEND AND LOVE STORY (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang