44. SURAT ANEH

6 4 2
                                    

Saat ini, kelas Lutfia sedang jam kosong. Suasana dikelas itu sudah tentu berisik. Siswa-siswi sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

BRAK...

"AAA... NISA SENENG BANGET!!!"

Suara pintu yang dibuka dengan keras dan jeritan melengking dari seorang Nisa, mampu membuat penghuni kelas yang bernyawa melatih kesehatan jantung.

Mereka semua mengelus dada. Mata mereka menatap Nisa dengan tatapan tajam siap membunuh. Sedangkan Nisa hanya cengengesan tidak jelas di depan pintu.

"Maaf... Maaf... Cuman refleks, tadi!!" ujarnya dengan cengengesan gaje yang masih setia terpantri di wajahnya.

Mata Nisa tertuju ke arah meja Danu. Dia melotot saat tau kalau Danu sudah berada di dalam kelas. Cowok itu saat ini sibuk membaca buku sambil menyumpal telinganya dengan hendset.

Nisa langsung berlari menghampiri teman-temannya yang sibuk bercerita, tanpa mempedulikan dirinya.

"Nisa seneng bangettt..." jerit Nisa dengan suara tertahan. Bisa-bisa ia dikeroyok satu kelas kalau sampai ia mengeluarkan suara emas-nya lagi.

"Assalammualaikum, Nisa!" ucap Lutfia menyindir.

Nisa kembali cengengesan. "Assalammualaikum teman-teman!"

"Waalaikumussalam Nisa!" ucap teman-temannya serempak.

Selang lima detik kemudian.

"TELAT!" ucap mereka kembali barengan dengan intonasi ngegas-nya.

"Yee... Masih mending Nisa udah ucapin!" ujar Nisa sambil mengerucutkan bibirnya.

"Sok imut!" cibir Lutfia.

"Biarin! Emang Nisa imut. Wlekk..." ujar Nisa sambil memeletkan lidahnya.

Tatapan Nisa tanpa sengaja mengarah ke arah meja Danu. Danu sedang melihat ke arahnya.

Nisa melotot. Ia memalingkan wajahnya kearah teman-temannya. Wajahnya sumringah. Matanya berbinar-binar senang.

"Nisa senenggggg.... Banget!!!"

"Kenapa lo? Kesambet?" tanya Nafia tanpa mengalihkan pandang dari ponselnya.

"Yee... Enak aja! Nisa sehat wal-afiat, ya!!" protes Nisa tidak terima.

"Ya terus?" kini giliran Rabi yang bertanya sambil tersenyum manis di depan kamera ponselnya.

"Tadikan Nisa ngak ikut pelajaran olahraga sampek selesai. Terus––"

"Nah... Enak banget lo, ya! Bolos ngak ngajak-ngajak gue lo!" cibir Rabi.

Nisa mendengus sebal. Ia greget karna ucapannya harus dihentikan.

"Dengerin cerita Nisa dulu!!" ujar Nisa sedikit merengek.

Rabi berdecak. "Ck! Iya-iya!"

Nisa langsung bersiap-siap untuk kembali menceritakan kejadian saat ia bersama Danu.

"Kan Nisa duduk sendiri tuh sambil makan es krim yang enak bangettt!!!" Nisa membayangkan kelezatan es krim yang menyentuh lidahnya tadi. Sangat memikat.

"Terusss..." Fala menaikkan sebelah alisnya.

Nisa kembali memasang wajah seriusnya. "Terus, Danu nyamperin Nisaaaa!!!!!" ujar Nisa tertahan di akhir kalimatnya.

Mereka berlima langsung memfokuskan pandangan ke arah Nisa dengan kepo dan semangat. Bahkan si Ayu yang sedaritadi tidak berminat mendengarkan cerita Nisa langsung menarik kursi yang didudukinya supaya lebih dekat ke Nisa.

FRIEND AND LOVE STORY (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang