11. RASA RINDU DAN SAKIT

63 17 2
                                    

"WOYY RIAN....... BALIKIN PISANG GORENG GUE!!"

"YAELAH, GA. GUE CUMAN AMBIL SATU DOANG!"

"BODO AMAT, GUE NGAK PERDULI. YANG PENTING ITU PISANG GORENG GUE. DAN GUE MAU LO BALIKIN SEKARANGGGG!!!!!!!!"

Reza dan Aldo memijit pelipisnya sambil mengelus dada.

"Sabar-sabar... Orang ganteng harus sabar...". batin mereka berdua.

"NGAK MAU.... GUE LAPER BANGET GA!!!!"

"Sabar-sabar..... Orang sabar rezekinya banyak......" batin mereka untuk yang kedua kalinya.

"LO KALAU LAPER BELI SENDIRI SANA. JANGAN AMBIL PUNYA GUE... POKOKNYA BALIKINNNNNNNN!!!!!!"

"Sabar-sabar..... Tahan-tahan....." batin mereka untuk yang ketiga kalinya.

"LO JADI TEMEN PELIT BANGET SIH GA!! POKOKNYA GUE NGAK MAU BALIKIN!!!!"

"Sabar-sabar... Sudah habis"

Aldo berjalan menuju Arga, sedangkan Reza berjalan menuju Rian. Mereka berdua memiting kepala Arga dan Rian.

"Lo berdua bisa diam ngak sih????" tanya Aldo kesel. Dia sudah tidak tahan dengan dua bocah ini.

"Mulut lo berdua mau gue sumpel sama kaus kaki ya?" tanya Reza tak kalah kesal. Pasalnya, apa yang diributkan oleh kedua sahabatnya ini sungguh tidak ada faedahnya.

"Ad-aduh... Gue susah nap-napas oy" ujar Rian.

"Gu-gue juga" lanjut Arga.

Reza dan Aldo melepaskan pitingan mereka. Rian ingin memasukkan pisang goreng yang sudah dingin itu kedalam mulutnya, tapi Reza dengan cepat merebut pisang goreng tersebut dan memakannya tanpa ada rasa bersalah. Begitupun dengan Aldo. Dia mengambil satu pisang goreng yang ada dikantong plastik milik Arga. Tentunya tanpa sepengetahuan Arga.

Reza dan Aldo kembali duduk ditempat semula. Mereka memainkan ponselnya dengan mulut yang mengunyah pisang goreng.

Sedangkan Arga baru menyadari bahwa satu pisang gorengnya telah hilang saat dia membuka kantong plastiknya.

"ASTAGFIRULLAH....... GUE RASA DISINI ADA SETAN WOY!" teriak Arga histeris. Ia melihat kesana-kemari was-was. Jangan-jangan nih setan mau genit sama gue, pikirnya.

Ketiga temannya memutar kedua bola matanya dengan malas. "Disini memang ada setan. Dan setannya itu elo!" ujar Rian, santai.

Arga yang tidak terima dengan ucapan Rian ingin membalas. Tapi, Reza lebih dulu memotongnya. "Lo berdua mau, mulutnya gue sumpel sama kaus kakinya Nisa yang belum dicuci selama sebulan itu?" tanya Reza tajam.

Seketika, Arga dan Rian terdiam. Oh tidak. Sedangkan Aldo, ia terkekeh melihat kedua temannya diam tak berkutik. Sungguh ancaman yang luar biasa, pikirnya.

Kemudian Reza kembali memainkan ponselnya. Entah apa yang dilakukan cowok itu, yang jelas dia sudah sibuk dengan dunianya sendiri.

Setelah menghabiskan pisang gorengnya, Arga menghampiri ketiga temannya. "Guys, gue cabut dulu ya".

"Mau kemana lo?" tanya Aldo kepo.

Tidak ada respon dari Arga. Membuat Aldo mendengus kesal. "Gila, gue dikacangin!" ujarnya.

Arga tidak memperdulikannya. Cowok itu berjalan menuju taman belakang, yang jarang dikunjungi siswa-siswi. Niatnya, dia ingin tidur tanpa ada yang mengganggu. Tapi, suara isakan seseorang membuatnya mencari sumber suara. Matanya menangkap seorang cewek yang duduk membelakanginya.

FRIEND AND LOVE STORY (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang