Gara-gara Mimpi

32.3K 2.3K 146
                                    

Saat perjalanan pulang.

"Maafin gue ya, aturan lo gak harus ngelakuin hal kaya tadi" ujar Zaa menyesal.
"Udah jadi tanggung jawab gue buat lindungi lo"

"Tapi kan gara-gara itu lo jadi luka kaya gini"

"Udah biasa, diem kalo lo ngomong terus gak fokus gue bawa motor nya"

~~~

Radeva sedang memarkirkan motor nya di garasi, sedangkan Daniza sedang mencari Kotak P3K untuk mengobati luka di punggung Radeva.

Setelah menemukan apa yang di cari, Daniza duduk di sofa ruang tamu nya. Saat sedang menyalakan televisi, Radeva memasuki rumah.

Zaa yang melihat itu langsung menarik tangan Dev untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Duduk disini, gue obatin luka nya" Radeva pun menuruti apa yang Zaa ucapkan.

Setelah Radeva duduk, bukannya mengobati tapi Zaa malah diam.

"Gak jadi?" tanya Radeva ketika melihat Zaa yang hanya diam.

"Emm itu, anu" ujar Zaa gugup.

"Hah? Yang jelas"

"Baju lo... "

"Baju gue? Kenapa?"

"Huft, itu emm b-buka dulu. Biar gue liat apa yang luka" ujar nya malu.

"Oh"

Radeva membuka kancing baju nya, sontak saja Zaa yang melihat itu memalingkan wajahnya ke arah lain. Ia sangat malu untuk melihat pemandangan di samping nya, apalagi kondisi di rumah mereka hanya ada mereka berdua saja.

"Zaa?" panggil Dev.

"Zaa?" lagi,

"Zaa," ujar nya sambil menjentikkan jari nya di depan muka Zaa.

"E-eh apa?"

"Nih"

"Emm, suruh Abi kesini deh"

"Kenapa?" tanya Radeva.

"G-gue m-malu"

"Bukannya kemaren lo udah liat, hm?" ujar Dev menggoda.

"Ishhh, itu kan ga sengaja! Pokoknya suruh Abi kesini"

"Suruh aja, tuh chat pake hp gue. Gue mandi dulu"

"Oke"

Zaa pun mengambil ponsel milik Dev ternyata ponsel itu di kunci oleh nya.

"Dev, ini sandi nya apa?" teriak Zaa dari bawah.

"Kita" jawab Dev teriak juga.

"Hah? Kok kita?" tanya Zaa.

"Tanggal nikah" jawab Dev.

Apa tadi Zaa gak salah denger? Tanggal pernikahan mereka? Oke mari kita coba, benar atau tidak.

061020

My Cold KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang