Kejadian di sekolah tadi terus berputar di dalam ingatan Zaa. Ia merasa senang, malu, juga sedih.
Kok sedih? Kenapa?
Karena jelas-jelas tadi ada yang mengatai Zaa secara terang-terangan.
Caper,
Perebut,
Bitch,
Dan banyak lagi.
Tentu saja ia sedih, mereka mengucapkan itu karena merasa tersaingi. Dev pun tidak tinggal diam, ia tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti hati istri nya. Entahlah, Dev sendiri bingung dengan perasaan nya. Ia masih ragu dengan hati nya, apa secepat ini perasaan itu datang? Atau,hanya kebahagiaan sesaat? Ia tak mengerti apa yang sedang ia alami saat ini. Inti nya, ia tidak ingin melihat istri nya itu sedih. Ketika mendengar Zaa di perlakukan seperti itu, ia tak tinggal diam.
"Jangan judge dia seenak nya dengan mulut sampah kalian, karena kalian gak tau yang sebenarnya. Kalo gue denger ada yang ngomong kaya gitu lagi, kalian berurusan sama gue! Inget itu,"
Zaa senang?
Tentu!
Perempuan mana yang tidak senang jika di perlakukan seperti itu? Jaman sekarang aja dengan chat, 'lagi ngapain? Udah makan belom? jangan tidur malem², good night, dan kata-kata manis lainnya'. Gitu aja udah baper kan? Dahsyat sekali, hanya dengan ketikan tangan, mampu memporak-perandakan hati perempuan.
Perempuan baperan?
Udah biasa, karena setiap perlakuan kecil yang lawan jenis berikan ia akan menganggap itu spesial. Padahal, bisa saja kan perlakuan itu di berikan bukan hanya untuk kita? Itu tidak menutup kemungkinan.
Siapa suruh pake perasaan?
Terus kita nerima nya pake apa? Otak? Perempuan itu lebih mengedepankan perasaan nya, beda dengan laki-laki yang selalu mengedepankan akal dari pada perasaan. Memang, tidak semua lelaki seperti itu, namun kebanyakan iya, kan?
~~~
Zaa sedang memainkan ponsel nya sambi duduk santai di ruang tamu, sedangkan Dev sedang sibuk mengurusi berkas untuk calon pengurus dan calon ketua OSIS yang baru. Saat tengah memainkan ponsel nya, Mama Kanaya menelpon nya.
"Halo, Assalamualaikum Mah,"
"Waalaikumsalam Zaa, kamu sama Dev bisa gak ke sini? Anya ngamuk pengen ketemu kalian, tapi mama gak bisa antar. Soalnya Alika lagi sakit,"
"Zaa sih bisa aja, tapi Dev lagi sibuk ngurusin berkas OSIS Mah. Nanti Zaa ke sana sendiri aja deh,"
"Gak! Kamu gak boleh pergi sendirian, mending gak usah ke sini dari pada nanti kamu kenapa-napa,"
"Gak papa kok Mah, nanti Zaa naik ojek online aja. Mama gak usah khawatir,"
"Yakin? Atau Mama kirimin Pak Isa aja ya buat jemput kamu?"
"Zaa terserah Mama aja, tapi gak ngerepotin kan Mah?" tanya Zaa tidak enak.
"Gak kok sayang, yaudah Mama bilang Pak ia dulu ya. Kamu siap-siap aja dulu,"
"Iya Mah, kalo gitu Zaa tutup dulu ya? Mau izin Dev dulu,"
"Iya,sayang,"
Bip.
Zaa memutuskan sepihak, kemudian ia naik ke kamar nya untuk bersiap-siap, sekalian meminta izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Ketos
Ficção AdolescenteDijodohin karena keinginan orang tua ❎ Dijodohin karena keinginan adek ✔ ^^^ Awas baper⚠❗ Kisah dua orang insan yang harus menikah karena keinginan sang adik. Bukan seperti cerita perjodohan seperti biasanya...