romantis nya Dev.

26.2K 1.8K 123
                                    

Happy Reading










—————————

"Beneran udah gak papa, hm?" tanya Dev lembut sembari mengelus rambut Zaa.

"Iya,"

"Mau sekolah?"

"Enggak, m-masih takut," ujar Zaa lirih.

"Maaf gue gak bisa jagain lo," ucap Dev sambil mengecup puncak kepala istri nya itu.

"Ini bukan salah lo kok, keluarga kita gak ada yang tau kejadian ini kan?"

"Kata siapa?"

"Lo bilang?"

"Hal kaya gini gak bisa di anggep remeh, gue gak mau lo kenapa-napa."

"Tapi kan, Mama pasti marah besar sama Kak Alika. Dan gue ngerasa gak enak."

"Apa yang dia lakuin ke lo juga gak enak. Jangan terlalu baik jadi orang, karena bisa jadi kebaikan lo di salah pergunakan sama mereka. Sekarang lo tidur ya? Udah malem."

"Gak ngantuk, gue kangen Anya," ujar nya sambil memeluk tubuh Dev.

"Besok ketemu, mau?"

"MAU BANGET!"

"Yaudah kalo gitu sekarang tidur."

"Peluk boleh?" tanya Zaa dengan wajah polos yang membuat kesan imut tersendiri di mata Dev.

"Semua ini punya lo."

~~~

Setelah salat shubuh berjamaah tadi, Zaa langsung masak sarapan pagi untuk mereka.

Ngomong-ngomong soal Azka, bocah kecil itu sedang apa ya sekarang? Zaa belum melihat nya dari kemarin. Karen kemarin, Dev tidak mengizinkan Zaa keluar kamar. Dia bilang agar fokus istirahat.

"Ngapain masak?"

Zaa terkejut dengan kemunculan suami nya yang datang secara tiba-tiba itu.

"Kalo gak masak kita gak makan dong," ujar Zaa sambil melanjutkan acara memasaknya.

"Lo belum sembuh total," ujar Dev sambil memutar balikkan tubuh Zaa menghadap ke arah nya.

"Gue bukan kena penyakit parah kok, gak usah kaya gitu."

"Bandel," ujar Dev sambil memeluk tubuh Zaa, dan di balas pelukan erat oleh nya.

Saat mereka tengah larut dalam perasaan bahagia nya masing-masing, suara Arsy menyadarkan mereka. Membuat perasaan itu tiba-tiba buyar.

"Awas Mbak itu ayam nya gosong," ujar nya sambil cekikikan.

Zaa langsung mematikan kompor nya, untung saja Arsy datang di waktu yang tepat. Jadi, ayam-ayam itu dapat terselamat kan.

"Lupa, makasih ya udah di ingetin."

"Sama-sama Mbak."

My Cold KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang