Hari Apes-!

31.6K 2.2K 99
                                    

Zaa kembali terbangun pukul 5 pagi. Ia merasakan perut nya sangat sakit, apa ia sedang haid? Ia pun berusaha melepaskan diri dari pelukan Dev yang sangat erat itu. Perlahan tapi pasti ia berhasil keluar dari pelukan yang sangat erat itu.

Kemudian, ia berjalan memasuki kamar mandi untuk mengecek ia sedang haid atau tidak. Dan benar saja, ternyata ia sedang haid.

"Untung ada persediaan, coba gak ada? Ya kali gue minta tolong sama Dev" Ujar Zaa.

Ia pun keluar kamar mandi dan menuju lemari nya, kemudia ia mengambil yeah you know lah, apa yang cewek pakai ketika sedang kedatangan tamu. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, ia kembali ke dalam kamar mandi.

Selpas nya dari kamar mandi, ia membangunkan Dev untuk melaksanakan solat subuh. Setelah membangunkan Dev ia menuju kamar dimana Anya terlelap, ia pun melakukan hal yang sama dengan apa yang ia lakukan ke Dev tadi.

Setelah membangunkan mereka berdua, Zaa memilih untuk memasak untuk mereka sarapan nanti.

~~~

"Anya mau bilang Mama ah, Anya mau tinggal di rumah Bang Dev aja,"

"Gak," tolak Dev mentah-mentah.

"Bang Radeva gak asih ah, masa Anya mau tinggal bareng Kak Zaa aja gak boleh," ujar Anya sedih.

"Dev," panggil Zaa lembut, sebenarnya ia pusing dari tadi ada saja yang mereka berdua ributkan. Padahal hari sudah semakin siang, dan mereka belum mengantarkan Anya ke rumah Mama Kanaya tapi masih sempat-sempat jya bertengkar. Bisa terlambat ia jika tidak memisahkan dua anak itik ini.

"Gak usah di ladenin, iya in aja. Udah siang juga, nanti kita malah telat,"

"Yaudah berangkat,"

"Yuk cil kita balik," ujar Radeva sambil menarik pelan jidat Anya. Posisi nya Anya lagi membelakangi Dev, jadi Dev sengaja menarik jidat adik nya itu.

"KAK DEV LEPASIN! AKHLAQ KAKAK TERBANG YA?!" ujar Anya sambil berteriak, Zaa hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat tingkah dua manusia itu.

~~~

"Tuh kan kita telat," ujar Zaa.

"Di hukum dong?" tanya Zaa.

"Menurut lo?" tanya balik Dev.

"Iya, tapi kan huft. Gue males banget kalo sampe di hukum,"

"Udah jadi konsekuensi nya,"

"Iya sih, eh kan lo ketos nya. Jadi kita gak usah di hukum ya?" pinta Zaa.

"Gak bisa lah, tanggung jawab"

"Ishh, masa gak mau nurutin keinginan istri nya sih?"

"Yakin gak mau di hukum?"

"Iya lah, males banget pasti hukumannya gak jauh dari hormat di tiang bendera,"

"Ya gak pa-pa, dari pada suruh bersihin toilet"

"Lagian juga kapan lagi di hukum sama cowo kaya gue?"

~~~

"Panas banget sih, matahari sahabatan dulu yok! Ngasih sinar nya jangan panas-panas banget, kulit Zaa gak kuat nahan nya,"

My Cold KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang