Insiden tabrak lari.

28.7K 2K 55
                                    

Pagi ini Zaa sudah kembali bersekolah, setelah dua hari ia tak masuk sekolah karena sakit akibat mandi hujan bareng Anya.

Ia terus merasakan ada yang mengganjal di hati nya, ia takut tapi tak tau apa yang di takut kan nya. Ia merasa akan terjadi sesuatu, entah pada diri nya sendiri atau pada orang lain. Ia berharap ini semua tidak akan terjadi.

"Kenapa?" tanya Dev.

"Gak papa kok,"

"Gak usah takut, ada gue yang jagain lo disini." ujar Dev sambil membawa Zaa ke dalam pelukannya.

"Makasih," ujar Zaa tulus.

"Untuk?"

"Semuanya, makasih karena udah mau lindungin gue, makasih untuk selalu support gue, makasih untuk selalu ada buat gue," ujar Zaa sambil mendongkakan kepala nya menatap netra Dev.

"Gak usah bilang gitu, udah tugas gue sebagai suami lindungin lo, selalu ada buat ko, dan jadi tameng buat lo,"

"Maaf gue belum bisa jadi istri yang baik buat lo,"

"Dengan lo nurut dan menghargai omongan gue aja itu udah lebih dari cukup Zaa,"

"Dev,"

"Kenapa?"

"Anu, emm,"

"Yang jelas ngomong nya, gue gak akan paham kalo lo ngomong kaya gitu,"

"Anu, m-mau pipis," cicit Zaa.

"Oh, ayo."

"Heh! Ngada-ngada, ya kali lo ikut,"

"Gue tunggu di luar,"

"Gue sendiri aja juga bisa kok,"

"Lama,"

Dev langsung mengenggam tangan imut Zaa dan membawa nya pergi menuruni tangga rooftoop.

"Pelan-pelan kek jalan nya, langkah lo ke gedean."

"Kan gue udah bilang tadi, gue gandeng aja,"

"Gak enak di liatin,"

"Udah halal mah bebas,"

"Mulut nya!"

"Banyak bacot,"

Di genggam nya tangan Zaa lagi, tak lama setelah nya mereka sudah sampai di depsn kamar mandi perempuan.

"Tunggu sini, awas aja masuk!"

"Hm."

Setelah menunggu di luar selama 10 menit, akhir nya Zaa keluar dari dalam toilet itu.

"Udah?" tanya Dev pada Zaa, sedangkan yang di tanya hanya menanggukan kepalanya.

"Yok,"

"Mau tanya boleh gak?"

"Biasa juga nyerocos,"

"Ish, gak asik! Kenapa sih langkah kaki cowok itu gede? Masa gue ketinggalan mulu,"

"Itu karena lo pendek," ujar Dev jujur, namun ada nada mengejek di dalam nya.

"Bukan pendek tau! Cuma waktu yang belom nyuruh gue buat tinggi,"

"Alesan,".

"Dih bener kok, pendek-pendek gini yang penting nyaman buat di peluk,"

"Biar ku pendek tapi nyaman di peluk,
  Langkah ku kecil mau di gandeng terus,
  Biar ku pendek tapi paling sayang kamu,
  Walau mirip miniatur,
  Tapi cintaku tak terukur." nyanyi Zaa.

My Cold KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang