pilih mereka, ya?

25.5K 1.5K 74
                                    

sambil dengerin ya guys :>

Selamat membaca ✨









|||

Panik.

Satu hal yang sangat cocok untuk menggambarkan seorang Radeva saat ini.

Istri nya di dalam sana tengah mempertaruhkan nyawa nya. Pendarahan yang di alami nya cukup parah, ia takut akan terjadi sesuatu pada istri dan calon anak mereka nanti.

Ceklek

Pintu ruangan pun terbuka, menampilkan sederet kawanan tenaga medis yang lengkap dengan seragam berwarna putih nya.

"Pendarahan yang di alami cukup parah, operasi satu-satu nya cara untuk menyelamatkan nyawa mereka. Tapi, harus ada yang merelakan nyawa nya."

"Maksud dokter?" tanya Dev dengan tidak santai nya.

"Ibu atau bayi, itu pilihan nya saat ini."

"Dan tadi saya sudah membicarakan ini dengan nyonya Daniza, dia memilih keselamatan anak-anak nya. Tapi kami harus mendapat izin dari pihak keluarga juga, bagaimana? Apa keputusan kalian sama seperti nyonya Daniza?" lanjut sang dokter.

Bahu mereka meluruh seketika, Dev merasakan dunia akan hancur dalam sekejap. Bagaimana bisa ia memilih antara istri nya atau anak-anak mereka. Itu adalah hal yang sangat sulit.

Ia mencintai dan menyayangi anak-anak nya, bahkan semenjak mereka masih di dalam perut.

Tapi sekarang, kehadiran sang buah hati sudah di depan mata. Begitu juga kondisi Zaa yang di ambang kematian.

Ia tidak bisa merelakan istri nya pergi.
Tapi ia juga ingin melihat anak-anak nya hadir di dunia ini.

Mengapa takdir seakan mempermainkan nya?

Ia berlari menuju ruangan dimana istri nya berada.

Setelah dekat dengan istri nya yang tengah terbujur lemah di atas brankar rumah sakit, ia menggenggam tangan yang sangat dingin itu.

"D-dev," lirih Zaa.

"P-pilih mereka ya?" pinta Zaa dengan senyuman manis di wajah nya.

"Mereka berhak hadir di dunia ini, sudah sembilan bulan aku menjaga dan merawat mereka. Tapi, aku gak bisa jaga mereka dengan baik. Buktinya sekarang, anak kita berhak dapat kasih sayang dari kamu. Biarin aku yang ngalah, relain aku pergi, oke? Aku sayang sama kamu, begitu juga dengan anak kita. Kalo mereka udah lahir nanti, sampein ke mereka ya. Kalo aku, selaku ibu nya sangat mencintai dan menyayangi mereka."

"Kalian pasti bisa selamat, aku yakin itu."

"Kemungkinan nya sangat kecil, udah cukup selama sembilan belas tahun aku hidup di dunia ini. Kalau pun aku pergi, aku bahagia. Karena aku sudah berhasil melahirkan anak-anak kita, aku udah jadi seorang ibu. Kamu bisa janji kan ke aku, kalian semua harus bahagia! Dengan ada atau tanpa ada nya aku di sisi kalian."

My Cold KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang