Pelaku

26.6K 1.9K 387
                                    

Setelah sampai di rumah sakit tadi, Dev langsung menghubungi kedua orang tua nya. Orang tua nya pun sangat kaget ketika mendengar berita itu, kemudian mereka langsung menuju rumah sakit tempat Zaa di rawat.

"Gimana bisa begini Dev? Kenapa kamu lalai banget?"

"Arsha keliatan panik banget pas denger kabar ini,"

"Maaf Mah,"

"Sabar Nay, ini semua bukan salah Dev seluruh nya, ini udah takdir." ujar Ali menenangkan istri nya.

"Tapi k-kalo nanti Zaa---".

"Shut, gak usah mikirin yang aneh-aneh, berdoa supaya Zaa gak kenapa-napa."

Lima belas menit setelah nya, Arsha datang bersama Alan dan juga Lea.

"Gimana kondisi Zaa? Kenapa bisa kaya gini?"

"Sabar Sha, tenang." ujar Alan mencoba menenangkan istri nya.

"Kamu bilang tenang?! Anak kita lagi terbaring lemah di sana, mana bisa aku tenang!".

"Berdoa Sha, bukannya marah-marah begini,"

¤¤¤

Sudah dua hari Zaa masih belum membuka matanya, keluarga nya pun sangat cemas dengan kondisi nya saat ini.

Bahkan saat ini Alika ada di tengah-tengah mereka. Ia sedang menyenderkan kepala nya pada bahu sang adik, Radeva.

Teman-teman nya Zaa yang melihat itu pun sangat jengah, memang mereja berdua adalah saudara kandung, tapi kelakuan Alika sudah melewati batas.

Seperti tadi, saat Dev hendak masuk ke dalam ruangan Zaa untuk melihat keadaan istri nya itu, Alika menghalangi pintu masuk nya seraya berkata,

"Gue mau sama lo, Zaa di dalam juga udah ada dokter dan suster yang jaga."

Egois?

Ya, itu sangat egois. Bagaimana bisa ia melarang adik nya untuk bertemu istri nya sendiri. Rasa cinta yang ada di dalam dirinya sudah membuat nya seolah bura dan tuli terhadap kenyataan. Kenyataan jika ia dan Dev adalah saudara kandung. Ia tidak peduli dengan status nya itu, yang ia pikirkan hanyalah, ia harus bahagia walaupun harus menyakiti perasaan seseorang sekali pun.

Note : Alika sama Dev belum tahu kalo mereka itu sebenarnya bukan saudara kandung.

Saat Dev sedang duduk sambil mengadahkan kepala nya ke atas, ponsl nya berdering menandakan ada notifikasi yang masuk.

Ia pun segera membuka pesan itu. Betapa terkejutnya ia ketika melihat isi dari pesan itu.

Mau tau gak kenapa?

Gak mau ya?

Oke aku ga kasih tau,

Tapi yakin ga mau tau?

Karena aku baik dan gak mau main rahasia-rahasia an, aku kasih tau deh.

Pesan nya tuh gini,



















Nah jadi gitu, eh belom ya?

Serius deh kali ini,

My Cold KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang