She is "Jian" [END]

•Fakta•

"Sepertinya aku jatuh cinta. Hampir setiap hari aku mencari celah untuk mandangnya. Memperhatikan caranya berinteraksi, berdebar tiap kali mendengar turu katanya. Ini yang namanya cinta kan?"
Jieun

Jian duduk di kelas dengan badan lesu. Rambut acak-acakan bak singa. Moodnya tak sebaik pagi tadi. Bagaimana tidak? Mendapatkan perlakuan kasar dari Taehyung berhasil meruntuhkan semangatnya.

"Jian lo di panggil sama Kai ke lapangan." Siswa dari kelas lain berteriak.

"Ih awas genit sama cowok gue!" Jennie memberi Jian peringatan.

"Bodoamat!" Ucap Jian

Jian mengendus kesal. Saat ini masih jam 12 siang kenapa ia di panggil ke lapangan. Untungnya Jian tak masalah dengan terik matahari yang membakar kulitnya. Hanya saja moodnya memang sedang buruk sekarang.

"Kenapa manggil gue?" Sapan Jian dari belakang

"Latihan." Ucap Kai

"Yaampun ini baru jam 12 gila ya lo!" Protes Jian

"Gue liat lo uring-uringan di kelas. Kemarin lo juga bolos. Lo ga serajin dulu lagi ji." Kai mengomel

"Huh iya deh iya!"

Jian duduk di tepi jalur lari. Memasang sepatu dengan rambut yang terurai menutupi wajahnya.

"Lo ga punya ikat rambut?" Seorang pria datang dan menyibak rambut panjangnya ke belakang.

"Siapa lo?!" Tanya Jian.

"Lain kali rambutnya di ikat." Pria itu terlihat melepas 1 tali sepatunya. Lalu menggunakannya untuk mengikat rambut Jian.

"Dah beres." Ucapnya lagi.

"Lo! Apa-apaan?" Jian mengerutkan keningnya heran sekaligus terkejut dengan perlakuan manis dari seseorang tatapannya selalu Jian hindari itu.

Pria itu kembali berjalan pergi meninggalkan Jian yang sedang kebingungan saat ini.

"Jaehyun!" Panggil Jian

"Jangan terlalu baik sama gue. Gue ga suka. Benci aja sama gue itu lebih baik." Ucap Jian.

Jaehyun menghela nafas panjang. Memejam kan sejenak matanya dan mulai kembali berjalan.

"Gue ga bisa benci sama lo ji. Sampai kapan pun gue bakal terus begini." Batin Jaehyun.

.