•Go away•

270 58 45
                                    

-Jaga diri Jian-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Jaga diri Jian-



🌞🌞🌞




"Jian...." Panggil ibu.

"Hmphhhh...." Jian menggeliat di atas kasur empuknya.

"Iya bu." Jawab Jian

"Bangun dan pergi mandi. Sebentar lagi kita pergi untuk sidang Ayahmu."

Mendengarnya, Tanpa perlu mengumpulkan setengah nyawa yang masih melayang. Jian cepat berdiri dan meraih handuk menuju kamar mandi.

"Ayah....we miss you!" Teriak Jian sbari melompat-lompat girang.

•*__

Suasana pengadilan yang menegangkan. Disusul raut wajah pucat Jian. Meski yakin Ayahnya tak bersalah dalam kasus ini, Rasa takut masih menyelimutinya. Ibu menggenggam erat tangan Jian layaknya membagi kekuatan.

"Semuanya bakal baik-baik aja." Bisik ibu.

Waktu terasa lambat berjalan. Melihat wajah lesu Ayah membuat Jian merasa bersalah. Mungkin di beberapa kesempatan ia sempat marah pada Ayahnya karena hal ini membuat Jian kehilangan banyak momen bahagia. Namun saat melihat Ayah hari ini, rasanya pria itu yang paling menderita dari siapapun.

"Dari bukti-bukti yang ada, juga pertimbangan berhari-hari...." Kalimat keputusan di bacakan setelah 2 jam diskusi yang tak Jian mengerti.

"Tuan Lee, dinyatakan tidak bersalah."

Tak kuasa menahan rasa bahagia. Jian melompat dari duduk. Memeluk erat tubuh ibu. Ia bisa bernafas lega sekarang.

"Yeah! Itu dia! Ayah ga mungkin lakuin itu!" Teriak Jian.

Tuan Lee yang tadinya menunduk akhirnya bisa menampakan senyum cerahnya. Ia menoleh dan menemukan Jian melambai. Berbulan bulan meninggalkan sang putri rasa bersalah terus mengganggu menjadi beban baginya pribadi.






"Ayah!!!" Jian menghambur peluk saat Tuan Lee keluar dari gedung dengan pakaian rapi bukan lagi pakaian tahanan. Meski wajah tampannya tertutup berewok yang tak terurus selama masa penyelidikan.

"Aigo...Tuan putri semakin berat." Tuan le menggendong Jian.

"Ayah berjanjilah untuk tidak pergi lagi!" Tatap Jian tajam.

"Baiklah. Ayah janji." Jawab Tuan Lee.

"Bagaimana kabarmu?" Mendengar suara seorang wanita dari arah belakang membuat Tuan Lee terkejut bukan main.

She is "Jian" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang