•not fine•

240 56 106
                                    

🌞🌞🌞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








🌞🌞🌞




Suara langkah kaki menggema ke setiap sudut rumah yang tampak mengerikan. Kosong, rumah ini benar-benar kosong. Seluruh barang di sita bahkan bi ara dan pak sehan di berhentikan kerja. Untungnya Rumah ini tidak ikut di sita. Jika tidak, Bisa tinggal di jalanan Jian. Alhasil Jian benar-benar tinggal seroang diri di rumah besar tanpa isi ini.

"Gue harus sekolah. Gue ga bisa gini terus." ucapnya.

Itu benar. Sudah 5 hari Jian tak pergi ke sekolah. Beberapa hari lalu ia melihat Jungkook dan Jaehyun kemari namun sengaja tak Jian bukakan pintu. Lalu Sejeong dan Namjon bahkan hampir tiap hari kemari tapi sama saja Jian bersikap seolah-olah rumah ini kosong.

"Lo bisa ji! Semangat!" Ucap Jian sambil terus menatap pantulan dirinya di depan cermin.



.





.





.



Sosok wanita terlihat memasuki gerbang sekolah tepat di depan Jungkook. Hampir tiap pagi ia sengaja berdiri di depan pintu masuk gedung kelas X menanti kehadiran wanita ini. Jungkook segera berlari dan memegang erat kedua pundak Jian.

"Jian lo kemana aja?" Tanya Jungkook menunjukan wajah penuh kekhawatiran.

Jian tak bergeming. Ia menepis pelan tangan Jungkook dan kembali berjalan dengan kepala tertunduk.

Tak ada pikihan lain Jungkook tahu suasana Hati Jian pasti sangat buruk. Namun satu, apa yang akan Jian lihat di dalam gedung sekolah nanti. Semoga Jian baik-baik saja.

"Dia masuk..."
"Wah beneran itu Jian?"
"Gue pikir dia udah pindah"
"Dia ga malu?...."
"Kalo gue sih malu."

Jian memejamkan matanya cukup lama. Berusaha menahan kalimat menyakitkan tak lain ditujukan untuknya. Tak mengejutkan melihat tatapan seluruh siswa Aldebaran yang dulu antusias menyambutnya kini menatap jijik dirinya. 5 hari di rumah Jian habiskan untuk membangun mental agar tahan menghadapi hal ini.

Jian terhenti di depan mading sekolah. Jungkook pria itu kini cosplay menjadi cicak menempel dengan sengaja di depan mading.

"Jungkook minggir." Pinta Jian

"Madingnya dingin enak banget nempel disini." Jawab Jungkook

"Ih awas!" Jian menyingkir kan badan kekar Jungkook.

Seperti sambaran petir tepat mengenai segumbal daging di dalam dadanya. Tubuhnya semakin lemas. Dengan Jelas Jian dapat melihat fotonya penuh coretan di sekitar wajah lengkap dengan kata hinaan di sekelilingnya.

"Srakkk!" Jungkook merobeknya.

"Udah gue robek tiap hari masih di pasang lagi. Anak-anak emang iseng sekarang ji." Ucap Jungkook berusaha membodohi Jian.

She is "Jian" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang