"Takdir" [End]

435 44 22
                                    


*Part ekstra panjang karena bakal Tamat di part 43 ini ya teman-teman semua. Enjoy.


-Kau berhasil membuatku luluh dengan cara yang tak seorangpun bisa melakukannya.-






🌛🌛🌛

Pagi hari, Taehyung di kejutkan dengan pesan yang masuk di ponselnya.

*ini aku Jae. Kami pulang ke Korea hari ini. Terimakasih sudah membantu Jian.*

"Kami?" Taehyung memijat pelipisnya berpikir keras.

"Apa jangan-jangan Jian ikut pulang?" Tanpa berpikir lebih lama dan membuang waktu percuma Taehyung bangkit dari kasur segera.

—*

Perjalanan macet parah. Ini hari kerja juga jam berangkat kerja. Taehyung semakin panik. Ia kembali meraih ponsel. Tak dapat berpikir menghubungi siapa saat ini.

"Ayolah!!!" Ucapnya kesal.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit. Taehyung tiba di rumah Jian dengan perasaan tak mengenakan.

"Hey!" sapa seseorang.

Taehyung mengerutkan kening saat melihat sosok Tao berlari mendekat.

"Lo ga apa? Ngapain disini." Tanya Tao sesampainya.

"Ketemu Jian." Jawab Taehyung singkat.

"Udah pergi." Ucap Tao. Ia melangkah membuka pintu rumah Jian dengan kunci ditangan.

"Ke Korea?" Kejutnya. Taehyung melangkah membuntuti Tao memasuki rumah Jian.

"Em Jae Jimin juga ikut. Gue kembali lagi buat meriksa barang-barang kali ada ketinggalan. Mau bantu gue ga!?" Tao sibuk mengedarkan pandangan kesekitar. Tanpa sadar Taehyung masih belum menjawab tawarannya.

"Mau bantu kagak?" Tanyanya menoleh.

"Yah ngilang?" Tao menggaruk tengkuk.

Senyum tipis terlihat di sudut bibirnya. Kepalanya menggeleng pelan. "Ternyata emang Taehyung sebucin itu sama lo Ji..." Ucap Tao lagi.

.



.



.

"Yuhu!!! Suprise!" Sambutan meriah di depan pintu rumah ketika Jian turun dari mobil.

"Welcome home My Jian!" Teriak Namjon bersemangat.

"Jian, gue kangen banget sama lo yaampun!!!" Se Jeong berlari menghampiri dengan sebuah balon di tangan.

"Apa yang ulang tahun ya?" Jian tertawa.

"Haha, kami berencana bikin pesta buat nyambut kedatangan lo di Korea." Bisik Sejeong.

"Jjinja? Kalo begitu ayo bersenang-senang!" Pekik Jian bersemangat. Ia berjalan menghampiri Namjon. Sahabat prianya itu mengacak pelan rambut Jian.

She is "Jian" [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang