ga mudah

57 14 0
                                    

"mana Minhee?"

"sini bang!"

Seungwoo yang barusan masuk mabes, langsung nyamperin Minhee yang sibuk lesehan sama laptopnya di pojokan.

"gimana Min?"

"mbak Rana ga bisa dihubungi dari pagi. butuh stempel kementrian buat lpj. mau dibawa ke kemahasiswaan hari ini. makanya gua telpon bang Seungwoo."

"stempel kan di loker."

"ga ada bang."

Seungwoo ga percaya kalo belum lihat sendiri. tapi begitu dia cek loker kementrian, ternyata emang ga ada. stempel dkk.

"berarti dibawa Rana ya?"

"nah itu bang. lpj-nya terpaksa mundur besok nih. hari terakhir sebelum pekan liburan."

Seungwoo sama sekali belum ada kontak sama Rana hari ini. cuma semalem pas dia chat posisi dimana, Rana bilang kalo dia di lab. apalagi kalo ga garap TA.

makanya dia gatau kalo Rana ga bisa dihubungi.

"dimasukin ke kemahasiswaan dulu aja gpp, Min. ga harus stempelan."

"ah yang bener bang."

"bisa. udah sana buru. masih jam 2, sejam lagi TU-nya tutup. stempel bisa nyusul ntar kalo duit cair."

"woke."

sementara Minhee meninggalkan mabes, Seungwoo masih dalam ketidaktahuan, dimana Rana sekarang.

pas dia coba telpon, ternyata bener, nomernya ga aktif. ga bisa nyambung. antara hapenya mati, atau ga ada jaringan.

"dimana coba?"

***

"mending lo pulang bentar deh Ran. lo ga sumpek dari pagi ga pindah tempat, anteng disitu aja."

"nanggung. abis ini kelar, langsung pulang. mau testing sekali lagi."

"tapi lo juga ga mandi dari pagi, ga makan juga. semalem begadang. beda lo sama orang gila di jalan apa coba?"

"duh, Jong. plis. gua butuh konsentrasi. gue kudu kelar sekarang biar besok bisa bimbingan."

Sejong geleng-geleng kepala. dia sebenarnya ga merasa risih sama Rana yang secara penampilan emang berantakan.

wajah kucel, mata bengkak, bajunya juga masih baju yang kemarin. sebegitu sibuknya sampe ga sempet ganti baju.

Sejong cuma kasihan sama badannya Rana yang disiksa tanpa mandi, tanpa makan, tanpa istirahat.

tapi yaudah lah ya. emang dari jaman sma, rana terkenal anaknya militan banget. sekalinya udah konsentrasi, ga bakal berenti sebelum selesai.

"lo udah cuci muka sama gosok gigi kan Ran?"

"udah. ssstt. Sejong..."

"iya iya. oke. gua cabut nih."

Sejong memutuskan keluar lab kalo gamau diserang Rana yang lagi mode maung.

beruntung lab interaksi grafis cuma bisa dipake anak-anak tahun terakhir. jadi bisa masuk golongan lab yang paling sepi dan jarang pengunjung.

saking sepinya, anak-anak yang nginep di lab sana sampe berani bawa galon, selimut, bantal, kasur lipet, bahkan rice cooker pun ada.

berasa kaya kamar kosan. tapi cuma berlaku kalo musim skripsi aja. abis itu, lab kembali normal.

"ya tuhan, punggung gue."

Stereotip | Han Seungwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang