"ngaret banget huh."
Rana yang duduk sebelahan sama Yena, juga ikutan capek. ini udah setengah jam dari undangan tapi kuota forum ga penuh-penuh.
ya bayangin, total semua pengurus bem km kabinet ini ada 300 lebih. apalagi di musim deket-deket uas gini, siapa yang mau dateng acara kaya gini.
"sabar ya, Yen. tunggu bentar lagi."
"kementrian kita udah full team nih. udah pada dateng in-time juga. giliran yang lain pada nelat. kesel."
Rana cuma ngelus rambut Yena, berharap semoga itu anak berenti ngeluh. huhu.
dia juga sama keselnya, sama capeknya. tapi pasrah. soalnya dia ga punya solusi, selain menunggu.
akhirnya sambil nunggu, dia berusaha fokus ke laptopnya terus sibuk ngetik sesuatu.
apalagi kalo bukan ngerjain TA. jadwal sidang progresnya hari Rabu, tiga hari lagi. jadi sebisa mungkin dia curi-curi waktu selagi ada.
"mbak, bosen."
Rana menoleh lagi.
"kamu ga ada yang butuh dikerjain gitu Yen? tugas kek, belajar gitu buat uas, apa buat presentasi nanti? udah siap maju sama Seungyoun dkk?"
"udah."
Rana menghembuskan nafas.
mirip kek anak kecil banget si Yena. apa ini efek dia cewek sendiri di antara staf cowok-cowok yang lain? jadi manjanya kelewat.
iya sih, di kementerian akspro cewenya cuma ada Rana sama Yena doang, udah.
"Yen, sini kumpul bentar." panggil Seungyoun yang baru balik dari toilet, langsung ngumpulin anak-anak direktoratnya.
"nah tuh, ada kerjaan."
barulah pas dipanggil Seungyoun, itu anak bisa lepas dari ketergantungan ke Rana. Rana jadi lega dan mulai sedikit fokus lanjut garap TA-nya.
"Na na."
kudu banget pake nyolek pundak mana kenceng banget. sakit serius. batin Rana.
"apa woo?"
"ikut gue bentar deh. buru."
dikira ada apa.
pikir Rana mau ada pertemuan dadakan sama anak kampus lain terkait follow up aksi dua bulan lalu.
gara-gara semalem pas Rana ngerapihin ppt terus dapet telfon kalo aliansi mahasiswa wilayah satu mau ngadain diskusi deket-deket ini.
etapi ternyata, Rana disuruh Seungwoo angkat telfon dari mamanya. hhhzzzz.
"iya tante."
'Kirana ya?'
"e iya te."
'apa kabar?'
Rana melirik ke Seungwoo. tatapannya seolah tanya. 'apaan ni mama lo nanyain kabar segala?'
Seungwoo cuma angkat bahu sambil senyum-senyum ga jelas. "jawab aja iya-iya."
Rana bersungut. terus balik berubah jadi wajah malaikat.
"baik te. tante apa kabar?"
'ih baik sayang.'
Rana kaget sambil ngulang-ngulang kata 'sayang' sambil liatin Seungwoo yang udah ketawa sampe nangis.
***
sebenarnya Seungwoo ga pernah setuju ada ett di program kerjanya sekjend.
ett yang dia maksud tuh yang bikin forum gede terus harus nyewa auditorium seharian penuh dan harus diikuti semua pengurus bem. huh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stereotip | Han Seungwoo ✔
Fanfictionstereotip anak BEM; akademik bye, lebih penting proker daripada kuliah, rapat begadang bahkan sampe nginep di sekre berhari-hari. iya kah? #1 - hanseungwoo at 190822