Rana bingung. udah hampir 20 menit fokus sama sepucuk undangan untuk kehadiran dua orang di upacara wisuda minggu depan.
"ayah ga usah dikasih udah otomatis ikut kan ya?" gumam Rana ga yakin.
ya jelas, bapaknya itu kepala jurusan, yang nganter anak-anak informatika wisuda, otomatis dateng dong.
"pasti ayah udah ada undangan sendiri lah. terus satunya buat siapa?"
"Na!"
"ey! apa sih pukul-pukul?!"
Seungwoo ga jawab tapi langsung nunjuk ke arah mba-mba yang jaga drive-thru.
oalah. Rana sampe lupa kalo tadi dia minta mampir beli makan dulu. terlalu fokus sama undangan, sampe ga denger panggilan Seungwoo.
"sebentar ya mbak. lo makan apa?"
Rana nyikut sebelah lengan Seungwoo.
"panas."
"anak-anak yang ikut rapat berapa?"
"gue Seungyoun Jinhyuk Yena Esa. 5."
"oke. panas-nya 6, beef burger 1, cheese burger 1."
"siap. mohon ditunggu mba."
Rana melempar senyum ke arah mbak-mbak mcd. habis itu fokus lagi sama undangannya.
"buat mama gue aja gimana Na?"
"ha?"
Rana kebingungan tiba-tiba Seungwoo nyautin dia.
"undangannya masih sisa satu seat kan? buat mama gue aja gimana? jadi ntar nyokap gue yang nemenin tante Diana di dalem."
Rana mengerjap. sementara Seungwoo nunggu Rana ngasih tanggapan sambil mainan gantungan monyet punya Rana.
"lo serius woo?"
"kapan gue ga serius sama lo?"
"ck. kenapa juga harus nyokap lo yang nemenin mama?"
"ya kan calon besan, masa ga boleh dateng wisuda mantunya? aduh!"
Rana udah ga sabaran mukul Seungwoo saking ngelanturnya itu cowok kalo ngomong.
"kalo ngomong, dijaga mulutnya, Seungwoo."
"itu doa Na. aduh. udah dong mukulnya. ambil tuh."
Seungwoo baru bisa bebas setelah pesanan mereka selesai. tapi wajah Rana masih belum kondusif dan masih pengen kasih pelajaran buat Seungwoo.
"apa salahnya gue berdoa hm? kan sekarang udah selangkah lebih maju." tanya Seungwoo sewaktu mobil mereka meluncur menuju ke mabes.
sebelah tangan cowok itu meraih tangan kanan Rana. dia genggam terus dia kecup punggung tangannya.
"ih. cringe. tuh kan. baru juga sehari."
"kurang?"
"ga. berhenti kalo lo gamau gue turunin disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stereotip | Han Seungwoo ✔
Fanfictionstereotip anak BEM; akademik bye, lebih penting proker daripada kuliah, rapat begadang bahkan sampe nginep di sekre berhari-hari. iya kah? #1 - hanseungwoo at 190822