hari h sidang, hari pembuktian Rana ke ayahnya kalo sekalinya dia suka main-main, tapi dia masih peduli sama yang namanya akademik.
mengantongi ipk 3.6 dan beberapa kejuaraan lomba nasional, tentu ga akan cukup sebagai ukuran kalo Rana punya prestasi di bidang akademik.
tapi paling ga, akan ada beberapa orang di luar sana yang bisa menghapus sedikit demi sedikit stereotip mereka tentang anak bem kampus. akademik morat marit.
"menurut saudara, apa yang jadi kelebihan dari tugas akhir anda ini?"
Rana udah ngelist banyak pertanyaan yang dia prediksi bakal keluar waktu sidang akhir. bahkan udah dia siapin dari sebulan yang lalu.
tapi bodohnya dia, ga ada sama sekali list pertanyaan yang dia siapkan buat konteks di luar proyek. maksudnya, ya pertanyaan yang kaya gini.
mampus lo Rana. batin Rana.
"hari ini orang yang pinter bikin interaksi pengguna sudah banyak. pasti lebih banyak variasinya. lalu, apa yang menjadikan proyek anda berbeda dengan yang lain?"
kalo ditanya Rana gugup apa engga, sampe detik sebelum salah satu dosen penguji tanya tentang kelebihan, Rana ga gugup. ga nervous sama sekali.
tapi pertanyaan ini bener-bener bikin mental dia tiba-tiba nge-drop.
Rana sempet mikir bentar, mencari jawaban yang tepat. sekaligus takut kalo nanti kesalahan dia jawab pertanyaan ini, bakal pengaruh ke nilai tugas akhirnya.
inget, Rana harus dapet A buat tugas akhirnya biar dia dapet pengakuan dari ayah.
Rana sempat melirik ke arah dosen pembimbingnya, berharap dikasih clue/hint atau apalah itu, buat bantu dia jawab pernyataan tadi.
tapi kayanya percuma :( beliau malah senyum-senyum sambil ngeliatin Rana. kaya seolah bicara pake tatapan matanya 'ayo Kirana pasti bisa. ini pertanyaan mudah'.
hing, bu profesor kok gitu. batin Rana.
ga ada waktu lagi. ini udah lebih dari dua jam dia disindang dan ditanya-tanya. sekarang sudah waktunya dia akhiri semua ini.
"baik. saya coba menjawab. mengingat sasaran pengguna yang saya rancang adalah kalangan middle-low dengan asumsi bahwa mereka jarang mendapati sebuah tampilan teknologi— "
Rana sempat merasa tenggorokannya tercekat. saking groginya. saking takutnya kalo misal jawaban dia ternyata salah di mata para dosen penguji.
Rana udah mau nangis, tapi dia kuat-kuatin sampe selesai jawab.
" —maka saya harap dengan adanya konsep interaksi grafis dalam tugas akhir saya ini dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk lebih mengenal teknologi— "
" — kebanyakan user interface yang marak sekarang sangat sulit dipahami apalagi untuk kalangan menengah ke bawah, dan hal tersebut tentu berdampak pada berkurangnya minat pengguna dalam menggunakan aplikasi."
Rana buang nafas pendek setelah mengakhiri jawabannya.
tangannya udah dingin ditambah semburan angin AC dari atasnya langsung, membuat Rana makin grogi.
"baik. luar biasa, saudara Rana. silahkan menunggu di luar ruangan sebentar untuk menunggu hasil diskusi dosen penguji. nanti akan kami panggil lagi untuk keputusan kelulusan."
***
"ruangannya yang mana sih?" tanya Seungyoun yang udah kelewat capek.
salah sendiri, tadi katanya hapal tempat-tempat di jurusan informatika. tapi ternyata nyasar muter-muter sampe setengah jam, karena ga nemu ruangan yang dipake sidang Rana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stereotip | Han Seungwoo ✔
Fanfictionstereotip anak BEM; akademik bye, lebih penting proker daripada kuliah, rapat begadang bahkan sampe nginep di sekre berhari-hari. iya kah? #1 - hanseungwoo at 190822