Hukuman

4.5K 312 22
                                    

    Keyla tengah berada di dalam ruangan pribadi sang paman dengan sang paman yang sudah duduk di depannya sambil memasang wajah seriusnya.

"Jadi apa yang mau kamu omongin?"tanya sang paman penasaran pasalnya sang paman kaget dengan kedatangan Keyla yang tak memberikan kabar padanya.

"Sebelumnya aku mau minta maaf sama om!"ucap Keyla pada sang paman yang membuat sang paman bingung.

"Maaf untuk apa?"tanya sang paman bingung sambil menatap Keyla.

"Karena sebenarnya Roland udah lama neror aku dengan SMS tapi baru sekarang dia benar benar neror kita secara fisik!"jelas Keyla yang membuat sang paman menghembuskan napasnya kasar.

"Jadi kejadian yang di cafe tadi siang itu benar?"tanya sang paman serius.

"Om tahu dari mana?"tanya Keyla lagi.

"Ada salah satu teman kolega om yang cerita masalah ini ke om!"ucap sang paman yang membuat Keyla menghembuskan napasnya pelan.

"Dia bahkan sudah berani meneror di rumah kita!"ucap Keyla lagi yang sukses membuat sang paman kaget.

"Kamu serius?"tanya sang aman yang langsung di balas anggukan oleh Keyla.

"Terus sejak kapan dia ngirim SMS ke kamu?"tanya sang paman lagi.

"Sejak dua Minggu yang lalu!"ucap Keyla sambil menatap sang paman serius.

"Kenapa baru sekarang kamu bilang ke om?"tanyanya lagi.

"Aku cuman nggak mau buat om khawatir!"ucap Keyla sambil membuang wajahnya tak mau memandang sang paman.

"Key dengerin om! Kamu nggak perlu khawatir sama om karena di sini yang di incar sama Roland itu keluarga kamu bukan om!"jelas sang paman yang membuat Keyla menghembuskan napasnya kasar.

"Tapi om dia itu nggak akan pernah main main sama ucapannya!"ucap Keyla yang membuat sang paman mengerutkan dahinya bingung.

"Maksud kamu apa?"tanya sang paman.

Keyla hanya bisa menghembuskan napasnya pelan sambil mengeluarkan ponsel hitam miliknya yang berada di saku jaketnya.

"Nih!"ucap Keyla sambil memberikan ponsel hitamnya kepada sang paman.

Sang paman menerima ponsel yang di berikan Keyla kepadanya dan kemudian ia mulai menatap layar ponsel Keyla yang menyala.

"Kapan dia mengirimkan pesan ini?"tanya sang paman lagi.

"Tadi pagi!"ucap Keyla.

"Dan SMS yang dia kirim itu bukan cuman bualan semata!"lanjutnya sedikit frustasi.

"Itu udah terbukti karena satu hari ini dia terus aja neror aku!"ucap Keyla lagi.

"Aku takutnya dia beneran akan nyakitin orang orang di sekitar aku om!"ucap Keyla sambil menghembuskan napasnya kasar.

Sang paman menghembuskan napasnya kasar saat mendengarkan penuturan sang ponakan yang terdengar sedikit frustasi.

"Kamu tenang aja semua akan baik baik aja kalau kamu ngehadapin dia tanpa emosi!"ujar sang paman.

"Dan satu lagi! Kamu harus lebih ningkatin bela diri kamu!"ucap sang paman yang membuat Keyla menganggukkan kepalanya tanda setuju.

"Karena siap atau nggak siapnya kamu! Kamu harus tetap siap dengan penyerangan yang akan dia berikan ke kamu!"ucap sang paman lagi.

"Yaudah kalau gitu aku pamit dulu yah om!"ucap Keyla sambil berdiri dari kursinya.

"Maaf udah ganggu waktu om!"ucap Keyla lagi.

BROKEN BAD GIRL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang