Epilog

11.3K 643 528
                                    

"KEYLA!"

Keyla tersenyum tipis ketika melihat kedua orang tuanya yang tengah berlari ke arah dirinya sedangkan ikatan sang kakak tengah di buka oleh Rinal.

Keyla memejamkan matanya kuat kuat ketika berusaha menahan rasa sakit yang ada di sekujur tubuhnya terutama pada perutnya yang sedari tadi terus mengeluarkan darah segar.

Entah apa yang di pikirkan oleh gadis tersebut hingga ia memaksakan dirinya untuk berdiri dan itu semua tidak luput dari padangan sang kakak yang tengah menatap dirinya sambil meringis.

Keyla menekan kuat perut yang di tusuk tadi agar menghambat laju keluarnya darah dari perutnya tersebut.

Keringan dingin keluar dari dahi Keyla bahkan sekarang wajahnya sudah pucat pasih dan sekarang ia sudah berdiri dengan normal tanpa perduli dengan kakinya yang habis tertembak tadi.

Sedangkan Roland sedari tadi sudah terbaring lemah di dekat kaki Keyla dengan darah segar yang terus saja mengalir dari kepalanya.

Orang tua Keyla berjalan mendekati Keyla dengan air mata yang sedari tadi sudah turun di pipinya sedangkan Keyla sedari tadi sudah memasang wajah datarnya untuk menutupi sakit yang ia rasakan.

"Keyla!"panggil sang ibunda lirih dan itu membuat Keyla menatap mereka dengan tatapan yang sulit di artikan.

Cukup lama ia memandang kedua orang tuanya itu hingga ia kembali memusatkan pandangannya pada Roland yang tengah menutup matanya tersebut.

Keyla berjalan tertatih tatih menuju tempat di mana wajah Roland itu berada. Ia terus saja menekan perutnya dengan keringat dingin yang terus saja mengalir dari dahinya.

Keyla tersenyum miring melihat Roland yang tidak berdaya di balik wajah pucat pasihnya dan itu membuat Arkan yang sedari tadi hanya diam menatap Keyla dengan sendu di buat meringis ketika melihat darah segar yang keluar dari kepala Keyla.

"Nyawa harus di bayar dengan nyawa"ucap Keyla pelan sambil menatap Roland.

Keyla sudah tidak sanggup untuk menahan beban tubuhnya dan itu membuat Arkan dengan sigap berlari ke arah Keyla untuk menahan tubuh Keyla tersebut.

Hap!

Arkan berhasil menangkap tubuh Keyla yang hampir ambruk jika dia tidak cepat datang untuk menolongnya.

"Key!"panggil Arkan dengan lembut sambil menatap wajah Keyla yang tengah berada di pelukannya tersebut.

Keyla membuka matanya sambil tersenyum tipis ke arah Arkan yang tengah masang wajah khawatirnya tersebut.

"Sssst"Keyla meringis pelan ketika dengan tidak sengajanya Arkan menyenggol kepala Keyla yang berdarah.

Keyla memegang kepalanya dengan tangan yang ia pakai untuk menekan perutnya yang sobek akibat tusukan tadi.

Arkan membulatkan matanya ketika melihat banyaknya darah yang berada di tangan Keyla.

"Key!"panggil Arkan sekali lagi ketika merasakan tubuh Keyla yang sudah tidak berdaya hingga membuatnya tidak sadarkan diri.

Arkan menatap wajah Keyla dengan khawatir dan detik berikutnya lagi lagi ia membulatkan matanya ketika melihat perut Keyla yang sobek dengan darah segar yang terus saja mengalir.

Arkan memengang perut Keyla dengan wajah sendunya, ia menekan kuat perut Keyla agar darah segar tersebut tidak terus mengalir.

Dengan sekali gerakan Arkan langsung menggendong tubuh Keyla ala bridal style yang sudah sangat lemas tersebut dan itu membuat semua orang yang ada di sana terkejut.

BROKEN BAD GIRL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang