BROKEN

4.7K 365 139
                                    

   Setelah mengatakan kalimat tersebut, Keyla langsung buru buru menaiki tangga yang berada di rumahnya tersebut dengan berlari.

Melihat Keyla yang berlari ke arah kamarnya membuat Aini langsung mengikuti sepupunya tersebut.

Aini terus saja mengikuti Keyla hingga punggung orang tersebut hilang di balik pintu kamarnya.

Aini mendekati pintu tersebut dan tanpa ragu, ia langsung membuka pintu tersebut.

Aini melihat seorang Keyla yang sedang membuka lemarinya dengan wajah memerah menahan emosinya.

Keyla mulai mengambil tasnya dan mengambil beberapa lembar baju yang ada di lemari berwarna hitam yang ada di depannya tersebut.

"Key!"panggil Aini yang membuat Keyla menghentikan aksinya tersebut.

"Lo nggak usah masukin di hati omongan bunda lo tadi"ucap Aini yang membuat Keyla berdecih pelan.

"Ck! Gue udah muak sama kelakuan mereka ke gue, Ay"ucap Keyla dengan tertawa sumbang.

"Tapi Key, sebaiknya lo pertimbangan lagi ucapan lo tadi"ucap Aini berusaha membujuk Keyla agar tidak keluar dari rumah tersebut.

"Gue udah capek Ay, gue ngerasa mereka itu nggak pernah anggep gue ada"ucap Keyla dengan sendu.

"Bahkan mereka malu anggep gue sebagai anaknya"lanjutnya yang membuat Aini menghembuskan napasnya kasar.

"Key! Nggak ada orang tua yang tega nggak anggep anaknya"ucap Aini yang membuat Keyla tertawa seperti orang gila.

"Lo nggak tahu gimana rasanya jadi gue, Ay"ucap Keyla dengan nada sedikit meninggi.

"Gue emang nggak tahu rasanya jadi lo, tapi gue yakin keluarga lo itu sayang sama lo!"ucap Aini dengan nada yang juga ikut meninggi.

"Lo aja yang egois, Key!"ucap Aini yang membuat Keyla kembali mengemasi barang barangnya.

"Lebih baik lo keluar"ucap Keyla di sela sela kegiatannya tersebut tanpa melihat ke arah Aini.

"Gue nggak mau pergi sebelum orang keras kepala yang lo bisa gue taklukin"ucpanya yang membuat Keyla menutup lemari kamarnya dengan kuat.

"Lo nggak usah mancing emosi gue dan lo juga nggak usah ikut campur sama keluarga gue!"tegas Keyla yang membuat Aini terkekeh pelan.

"Emang yah! kalau bicara sama orang yang keras kepala kaya lo itu susah!"ucap Aini dengan meremehkan dan itu membuat emosi Keyla meledak.

"Mau lo apa hah!"bentak Keyla yang membuat Aini terkejut.

"Lo pikir enak jadi gue, yang harus rela berkorban demi orang yang bahkan nggak pernah anggep gue ada!"ucap Keyla emosi.

"Kalian semua, selama ini mikir gue egois tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi!"ucap Keyla sambil berjalan ke arah meja rias kamarnya sedangkan Aini tetap berada pada posisi di depan lemari hitam Keyla.

"Gue egois karena mau pertahanin apa yang gue punya"ucap Keyla dengan sendu.

"Gue keras kepala karena dari kecil gue udah ngerasain apa artinya nggak di anggep!"lanjutnya.

"Gue sempat ngalamin apa yang namanya frustasi berat"ucap Keyla lagi yang membuat Aini terdiam.

"Anak kelas 6 SD yang belum terlalu ngerti apa artinya kehidupan harus di paksa mendewasakan diri sebelum waktunya"ucap Keyla.

"Bahkan di saat nerima rapor gue aja, mereka nggak pernah datang!"ucap Keyla senang sedih.

"Mereka malu punya anak pembunuh kaya gue, Ay!"ucap Keyla yang sudah mulai menitihkan liquit bening hingga membasahi pipi mulusnya.

BROKEN BAD GIRL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang