Musuh yang sebenarnya!

6.8K 476 257
                                    

   Dua hari telah berlalu dengan cepat dan sekarang seorang Arkan baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah.

Malam ini Arkan hanya diam di kamarnya tidak berniat untuk pergi ke mana mana.

Arkan mendudukkan bokongnya pada ranjangnya dengan pandangan lurus ke depan.

"Sebenarnya lo di mana Key?"tanya Arkan kepada dirinya sendiri.

Keyla memang belum di temukan bahkan anak Blood Devil saja sudah menyerah mencari gadis tersebut.

Mereka bahkan sudah mengunjungi semua tempat yang di datangi gadis tersebut tapi lagi lagi mereka tidak juga menemukan sosok gadis itu.

Arkan terus saja memandang lurus ke depannya dengan pikiran yang melayang layang entah ke mana.

Tok tok tok!

Arkan mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang baru saja di ketuk, ia berdiri dari duduknya tersebut ketika orang yang ada di luar sana terus saja mengetuk pintu dengan tidak sabarnya.

Ceklek!

Arkan telah membuka pintu kamarnya dan orang yang pertama kali ia lihat adalah sosok ibundanya yeng tengah menatapnya kesal.

"Kenapa kamu lama bukain pintunya?"tanya sang ibunda dengan nada kesalnya.

Sang ibunda menatap anaknya tersebut dengan kesal sedangkan yang di tatap hanya memasang wajah datarnya.

"Kenapa?"tanya Arkan singkat.

"Kenapa apanya?"tanya ibunda yang memang tidak mengerti dengan ucapan sang anak.

Arkan menghela napasnya pelan sambil menatap sang ibunda dengan datar.

"Kenapa mama ke sini?"tanya Arkan bingung.

"Oh! Makanya kalau ngomong itu jangan pelit"ucap sang ibunda kesal dengan anak semata wayangnya itu.

"Mama ke sini mau ngajak kamu pergi ke ulang tahunnya perusahaan Wijaya"ucap sang ibunda yang membuat Arkan kembali teringan dengan sosok gadis tomboi itu.

"Kapan?"tanya Arkan lagi masih mempertahankan wajah datarnya.

"Malam ini"ucapnya yang membuat Arkan mengangguk pelan.

"Jam berapa?"tanya Arkan lagi.

"Jam delapan malam"ucap sang ibunda yang membuat Arkan langsung menghidupkan ponsel yang ia sempat bawa sebelum membuka pintu tersebut.

"Satu jam lagi"gumam Arkan pelan sambil kembali menatap sang ibunda.

"Oke!"ucap sang anak dan hendak menutup pintu kamarnya tapi sebelum tertutup sang ibunda lebih dulu menahan gagang pintu kamar Arkan tersebut dan itu membuat sang anak menatapnya bingung.

"Apa lagi?"tanya Arkan dengan sedikit nada kesalnya.

"Pake jas ini!"ucap sang ibunda sambil memberikan satu setelan jas berwarna navy kepada anaknya tersebut.

"Hm"gumam Arkan sambil mengambil jas tersebut dan setelah itu ia benar benar menutup pintunya.

Arkan memperhatikan jas tersebut dengan seksama sambil berjalan menuju ranjangannya.

"Semoga aja dia ada di sana"ucap Arkan yang sudah duduk di ranjangnya.

"Kenapa Keyla tiba tiba ngilang?"ucap Arkan bertanya tanya kepada dirinya sendiri.

Arkan menghela napasnya pelan ketika menyadari bahwa ucapannya tadi tidak akan di jawab oleh siapapun.

Ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang tersebut sambil memainkan ponsel genggamnya.

BROKEN BAD GIRL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang