Bad Boy Is My Boyfriend [END]

1

Happy Reading❤

BINTANG AERGLO GALEXIA. Siapa sih yang tidak mengenal sosok itu? Hampir semua anak SMA Arjuna pun tahu hanya dengan mendengar namanya saja. Dia adalah ketua dari geng Argasa--Geng paling terkenal dan tentu saja sangat ditakuti oleh semua murid satu sekolah, maupun diluaran sana.

Geng ini juga terkenal dengan para anggotanya yang memang ganteng abis. Tidak heran banyak kaum hawa yang mengincar mereka. Kelima murid laki-laki kelas XII itu berhasil memikat semua hati para siswi.

Suara riuh dan kegaduhan terdengar sangat menggema di lorong SMA Arjuna. Kehadiran lima pemuda itu membuat para siswi memekik tertahan. Ya. Siapa lagi penyebab kegaduhan di lorong itu jika bukan Argasa.

"Ya Allah jodoh gue ganteng-ganteng banget!"

"Aaa kak Bintang! Aku padamu!"

"Anjir itu kak Bintang gantengnya gak ngotak banget! Mana jalannya cool bener lagii!"

"Huaaa Noval ganteng banget gilaa!"

"Ndak kuat aku mas! Kak Gilang diem-diem tapi bikin jantung gue cenat-cenut!"

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan."

Begitulah kira-kira ucapan yang terlontar dari para gadis yang mereka lalui. Sudah biasa. Argasa memang selalu banjir pujian jika disaat-saat seperti ini. Mereka benar-benar sangat digandrungi.

"KAK NOVAL! AKU MAU DAFTAR JADI PACAR KAKAK DONG!! BOLEH GAK?" teriak salah satu adik kelas perempuan itu dengan lantang.

"BOLEH KOK SAYANG!" jawab Noval sembari mengedipkan sebelah matanya menggoda.

"Playboy kondang mulai beraksi!" bisik Dimas kepada Misgiyanto yang berjalan di sebelahnya.

"Iya-in biar fast," sahut Misgiyanto atau cowok yang kerap kali dipanggil 'Misgi' itu.

Dari namanya saja kita pasti sudah bisa menebak bahwa Misgi pasti keturunan Jawa. Ya, benar. Dia adalah keturunan suku Jawa. Tak heran jika terkadang Misgi berbicara bahasa jawa kepada teman-temannya yang sama sekali tidak mengerti artinya itu. Apa lagi jika sedang mengumpati seseorang.

"Aduh, kok kuping gue panas ya? Wahhh pasti ada yang lagi ngomongin gue nih!" celetuk Noval tiba-tiba seraya memegangi telinganya.

Bintang dan Gilang. Sedari tadi kedua pemuda itu hanya diam sembari berjalan dengan gaya coolnya, kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana. Mereka tidak menghirukan kebisingan dari teman-temannya maupun siswi yang sedang memberi tatapan memuja. Padangannya hanya lurus ke depan tanpa mau repot-repot menoleh kepada murid perempuan yang sibuk menggoda mereka.

Berbeda dengan Noval, cowok itu sedari tadi mengangguk-ngangguk sambil melambaikan tangannya ke atas. Bertingkah layaknya seorang presiden yang sedang menyapa para rakyatnya.

Kelima pemuda itu duduk di bertingkat di tangga penghubung lantai satu dan lantai dua. Yang tadinya di tempat itu hanya ada lima orang, sekarang menjadi bertambah banyak karena rombongan adik kelas yang juga tergabung dalam Argasa mulai berdatangan, ikut serta memenuhi undakan tangga tersebut.

Mulai dari kelas X, XI, dan XII semua berkumpul disana. Bercakap-cakap maupun bercanda ria untuk mempererat pertemanan mereka. Apa lagi sekarang ini sedang jamkos karena para guru tengah mengadakan rapat.

Banyak murid yang memilih keluar dan ikut nongkrong dengan Argasa ketimbang di kelas. Hal itu menyebabkan undakan tangga semakin penuh. Membuat para murid perempuan yang tadinya ingin turun atau naik melalui tangga, jadi mengurungkan niatnya. Katanya sih, 'lebih baik gak jadi otw daripada harus jadi bahan lelucon mereka!'