09 - Pacar?

597 119 143
                                        

Happy reading

*******

"Assalamualaikum Oma Opa," ucap Airen yang baru saja memasuki rumah Oma nya.

"Waalaikumsalam," jawab semuanya serempak.

"Ya ampun cucu Oma akhirnya datang juga," sapa Liyana. Liyana Nisa Razeta—Oma nya Airen dan juga Aris. Arion Singgih—suaminya Liyana.

"Oma, Nasha kangen," ucap Airen sambil berlari menghampiri Liyana dan berpelukan.

"Oma juga kangen sama kamu, abang mu mana?" tanya Liyana yang menyadari cucu satunya tidak bersama dengan Airen.

"Masih di luar Oma," sahut Airen. Pikirannya masih tertuju pada Ray. Jika dia sudah memberi tau tentang cowok itu kepada abangnya, abangnya pasti akan melakukan sesuatu. Dia harus tau apa rencana abangnya sekarang.

"Assalamualaikum," ucap Aris yang baru saja masuk ke dalam rumah. Matanya mengarah kepada Airen. Airen hanya menunduk tidak ingin melihat wajah sang kakak.

"Waalaikumsalam, kesini Ar kita main catur," ajak Arion.

"Ayo Opa," sahut Aris, dia langsung mengikuti Opa nya dari belakang. Mereka asik bermain bersama, keluarga ini memang terlihat harmonis.

"Nasha bantu Oma sama Bunda masak ya," ajak Liyana kepada Airen yang masih asik memainkan ponselnya. Airen hanya menjawabnya dengan anggukan.

Para ibu rumah tangga asik memasak di dapur. Airen hanya membantu sedikit-sedikit karena dia tidak mau mengacaukan masakan buatan Liyana dan juga Arumi. Rasa masakan Arumi sangat enak dan sama percis dengan masakan Liyana.

Semenjak dewasa Arumi selalu diajari masak oleh Liyana. Maka dari itu masakan Arumi bisa seenak ini. Bahkan Mahendra saja meminta untuk dibekalkan makanan.

"Nasha apa kamu sudah punya pacar?" tanya Liyana yang masih asik dengan masakan yang dibuatnya.

"Belum Oma, Nasha gak mau pacaran," ungkap Airen. Sudah dia duga Liyana akan menanyakan hal itu terus kepadanya.

"Kenapa? Kau kan cantik pasti banyak yang menyukaimu atau jangan-jangan Bunda kamu gak izinin kamu buat pacaran," ungkap Liyana menebak-nebk.

"Lah kok jadi Arumi yang disalahin," gumam Arumi tak terima dirinya disalahkan karena putrinya belum mempunyai pacar.

"Ya Mamah kira kamu yang melarang Nasha pacaran, karena dulu Mamah ngelarang kamu pacaran," sahut Liyana yang mengingat di saat Arumi berpacaran dengan Mahendra tanpa memberi tahu kepadanya. Dulu Liyana sangat melarang anaknya untuk pacaran, karena itu Arumi menutupi hubungannya dengan Mahendra.

"Arumi gak akan kaya mamah yang larang anaknya pacaran," sindir Arumi yang berhasil membuat Liyana kesal dengan ucapannya.

"Itukan buat kebaikan kamu, makanya Mamah larang kamu," sahut Liyana kesal.

"Tapi Mamah tuh bikin aku kesel, harusnya aku bisa merasa kan masa-masa muda aku dengan pacaran," gumam Arumi sama kesalnya seperti Liyana.

"Mamah larang kamu karena kamu dulu pernah sakit hati sampe gak mau makan berapa hari," sindir Liyana. Arumi langsung terdiam saat Liyana menjawabnya dengan itu.

"Kok kalian jadi berantem sih?" tanya Airen yang sejak tadi menyaksikan pertengkaran antara Bunda dan Omanya itu.

"Bunda kamu yang duluan," sahut Liyana seperti anak kecil yang mengadu kepada orang tuanya.

"Kok aku sih Mah kan yang duluan itu Mamah," ucap Arumi tidak mau disalahkan.

"Kamu tuh harus mengalah sama orang tua, kalau orang tua bilang kamu yang salah ya berati kamu yang salah," ungkap Liyana panjang lebar.

INSECURE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang