03 - Playboy

1K 247 260
                                    

Happy reading

******

Setelah keluar dari ruang berkumpulnya anak basket, Airen berlari menuju kelasnya dengan raut wajah yang ditekuk. Dia masih merasa kesal dengan apa yang dituduh oleh teman-temannya Ray. Tidak habis pikir mereka menuduh Airen meracuni makanan yang ia berikan. Tentu saja dia tidak sejahat itu.

Sesampainya Airen di kelas dia langsung mendudukan badannya dengan kasar. Tidak sakit sih ya namanya orang lagi kesel. Syafira yang sadar akan kehadiran Airen dia langsung mendekatinya. Sebelun Syafira bertanya perihal Ray, Airen sudah menceritakannya terlebih dahulu kepada Syafira.

"Ra gue kesel banget tau gak sama temen-temennya si Ray," ungkap Airen membukakan obrolan di antara mereka berdua.

"Kok kesel bukannya lo seneng bisa kenalan terus diajak ke tempat temen-temennya Ray?" tanya Syafira menyindir Airen yang sangat antusias mengikuti langkah Ray.

"Iya sih gue seneng bisa kenalan sama Ray, tapi gue gak suka sama temen-temennya," jelas Airen yang masih kesal dengan tuduhan teman-temannya Ray.

"Oh ya Ra, lo kok gak pernah cerita tentang Ray ke gue?" tanya Airen yang sadar bahwa biasanya Syafira selalu menceritakan tentang cowok-cowok yang ada di sekolah.

"Gue sengaja gak cerita tentang Ray ke lo," sahut Syafira datar. Dia memang sengaja tidak menceritakan tentang Ray kepada Airen karna Ray itu playboy.

"Kok gitu sih padahal Ray itu ganteng, baik pula," ungkap Airen dengan menerawang kejadian tadi bersama Ray.

"Baik?" sindir Syafira yang mengetahui bahwa Ray jauh dari kata baik.

"Iya dia baik, buktinya tadi dia bela gue di depan temen-temennya," sahut Airen memberi tahu kejadian di mana Ray membelanya ketika teman-temannya menuduhnya.

"Engga Ren dia cuma caper sama lo, dia playboy, dia jauh dari kata baik," gumam Syafira pelan agar orang lain tidak mendengarnya.

"Mana ada, kalau beneran dia playboy dia gak mungkin bersikap seperti itu ke gue," tukas Airen yang merasa jika Ray tidak terlihat playboy.

"Lo belum kenal dia Ren, gue harap lo gak deket-deket lagi sama cowok itu!" perintah Syafira yang sudah kesal mendengar Airen memuji Ray.

"Iya iya." Airen menuruti apa yang diinginkan Syafira. Syafira serba tau soal murid-murid yang ada di sekolah ini, maka dari itu dia mempercayai semua ucapan Syafira.

Pelajaran berlangsung sampai bel pulang berbunyi. Semua murid berhamburan menuju gerbang. Begitu pun dengan Airen dan juga Syafira.

"Ren lo mau pulang bareng gue gak?" tanya Syafira, sebenarnya dia tahu bahwa Airen akan menolaknya. Syafira hanya berbasa-basi siapa tau Airen mau pulang bersamanya.

"Engga, gue bisa pulang sendiri," sahut Airen datar. Sebenarnya Airen paling tidak suka kalau ada temannya yang datang ke rumahnya, sekali pun itu Syafira. Airen merasa bahwa rumahnya adalah privasi keluarganya. Dia paling tidak suka kalau semua orang mengetahui tentang keluarganya. Maka dari itu dia selalu dibully oleh teman-temannya. Mereka sebenarnya tidak tahu kehidupan Airen, mereka hanya menilai Airen dengan penampilannya saja.

"Ya udah gue balik duluan ya, bay," pamit Syafira melambaikan tangannya dan pergi ke tempat parkiran di mana mobilnya disimpan.

Seperti biasa Airen menunggu angkutan umum yang melewat di depan sekolah. Banyak pasang mata yang memperhatikan Airen dengan tatapan tidak suka.

Saat Airen masih menunggu angkutan umum yang tak kunjung datang, sosok laki-laki yang menurutnya ganteng dan baik hati menghampirinya. Airen salah tingkah saat Ray menghampirinya. Tapi dia memikirkan apa yang dikatakan oleh Syafira.

"Lo lagi nunggu angkutan umum ya?" tanya Ray yang baru saja sampai di dekat Airen. Yang ditanya hanya menjawabnya dengan deheman. Baru kali ini seorang Ray yang dicap playboy oleh para cewek dicuekin sama Airen.

"Gue anter lo pulang ya," ajak Ray yang langsung menarik Airen menuju motornya. Airen langsung melepaskan genggaman Ray.

"Gak usah gue bisa pulang sendiri." Airen menolak ajakan dari Ray. Ajakan Syafira saja ditolak apa lagi Ray orang yang baru dia kenal.

"Gak usah sok jual mahal deh Ren, masih untung ada orang mau anter lo pulang, kita-kita sih ogah ya gak Ran?" tanya Rendi kepada saudara kembarnya itu untuk mengejek Airen.

"Berisik lo pada!" sentak Ray yang merasa kedatangan Randi dan Rendi mengganggunya. Tatapan Ray kembali kepada Airen. Kenapa Airen menolak ajakan pulang bersamanya. Padahal banyak cewek yang ingin banget di posisi dia sekarang.

"Lo serius gak mau gue anter?" tanya Ray memastikan bahwa Airen benar-benar menolak ajakannya.

"Serius." Satu kata yang dikeluarkan oleh Airen yang membuat ketiga cowok itu kesal. Pas di saat angkutan umum berhenti di hadapannya Airen langsung naik tanpa menghiraukan tatapan tak suka dari kedua teman Ray.

"Sialan," ungkap Ray saat angkutan umum yang dinaiki Airen pergi dari hadapannya.

"Siap-siap kalah lo Ray," sindir Rendi yang membuat Ray semakin kesal. Baru kali ini dia ditolak mentah-mentah oleh cewek yang notabennya jadi bahan omongan orang-orang.

"Berisik lo, gue bakal buktiin kalau cewek lusuh itu bakalan jatuh cinta sama gue," gumam Ray merasa dirinya bisa menaklukan semua hati cewek termasuk Airen.

******

Sesampainya di rumah, Airen langsung memasuki kamarnya tak lupa dia mengunci pintunya. Bagi dia kamar adalah privasi dirinya sendiri tidak ada yang berani masuk kedalam kamarnya kecuali perintahnya sendiri.

Airen masih memikirkan perkataan Syafira dengan apa yang dilakukan oleh Ray kepada dirinya. Semuanya terlihat terbalik. Syafira yang merasa jika Ray jauh dari kata baik sedangkan Ray yang memperlakukan Airen dengan baik.

Malah baru kali ini ada cowok yang berani mendekatinya dan mengajaknya pulang bareng. Padahal selama dia sekolah di sana mana ada cowok yang mau mendekatinya. Semua cowok sudah terhasut dengan penampilan Airen dan juga gosip-gosip yang bersebaran.

Karna Airen kepo dengan kehidupan Ray yang sebenarnya, dia memutuskan untuk membuka sosial medianya Ray. Tapi nihil dia tidak menemukan foto Ray bersama perempuan. Jika benar bahwa Ray itu playboy dia pasti akan memosting foto mesra bersama pacarnya. Di dalam sosial medianya hanya ada foto dirinya, keluarganya, dan juga teman-temannya, tidak ada satu foto dirinya bersama kekasihnya.

Apa Syafira membohonginya. Masa iya Syafira membohongi Airen, selama ini apa yang diceritakan oleh Syafira selalu benar dan Airen salalu mempercayai perkataannya.

Dia memutuskan untuk menutup kembali sosial medianya. Kepalanya begitu pusing memikirkan hal itu. Dimana Syafira yang mengatai Ray adalah playboy dan sikap Ray yang begitu manis kepadanya.

Sudahlah tidak ada lelaki baik selain Ayah dan juga Abangnya. Mereka adalah lelaki yang menyayanginya secara tulus.

******

Gimana sama part ini? Seru apa biasa aja.
Tapi semoga ceritanya menghibur kalian yang lagi pada gabut😅

Jangan lupa vote + comennya.
Karna vote dan comen kalian sangat berarti banget buat aku dan buat aku semangat nulisnya.

See you in the next part👋👋

INSECURE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang