Happy reading
******
Tatapan seorang siswi yang sangat benci akan kedekatan Airen dan juga Ray. Dia langsung menghadang mereka berdua.
"Hai Ray," sapa gadis itu yang tak lain tak bukan adalah Ghina.
"Hai," sahut Ray singkat. Tatapan Ghina beralih pada Airen. Melihatnya dengan tatapan tidak suka. Membuat Airen semakin tidak suka berdekatan dengan gadis itu.
"Emm ... lo bisa pergi dari sini gak? Gue mau ngobrol berdua sama Ray," pinta Ghina. Sebenarnya Airen tidak suka jika dia diganggu saat sedang berduaan dengan Ray. Tapi mau bagaimana lagi, mana mungkin Airen melarang Ghina untuk ngobrol dengan Ray. Dia bukan siapa-siapanya Ray jadi dia tidak berhak melarangnya.
"Oh oke, gue ke kelas duluan ya Ray," ucap Airen sambil berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.
Kini hanya tinggal mereka berdua saja. Ghina mulai menunjukan sikap manjanya kepada Ray.
"Ray, kok lo jahat banget sih sama gue, katanya lo mau perjuangin gue. Kenapa sekarang lo beralih ke cewek lusuh kaya dia," ungkap Ghina dengan muka yang sedikit ditekuk membuat Ray tidak tega melihatnya.
FlashBack
"Ghina gue sayang sama lo!" teriak Ray mampu membuat Ghina terdiam. Langkah kakinya menghampiri gadis yang selama ini ia cintai.
"Ghin, gue bisa buktiin kalau gue beneran sayang sama lo," ungkap Ray.
"Lo serius sayang gue, kalau gitu lo harus tunjukin kalau lo emang bener-bener sayang sama gue," sahut Ghina memutuskan.
"Oke gue bakalan buktiin sama lo kalau gue bukan playboy lagi dan gue bener-bener sayang sama lo," ungkap Ray menyetujui.
Semenjak kejadian itu Ray lebih sering dekat dengan Ghina dan menjauhi semua cewek-cewek yang mendekatinya.
Entah sejak kapan Ghina baru menyadari jika cowok yang selama ini bersamanya telah pergi dengan cewek lain. Melihat siapa cewek yang dekat dengan Ray membuat Ghina semakin marah.
Dia tidak akan membiarkan siapapun yang ingin merebut Ray dari dirinya. Ray si cowok playboy akan selamanya menjadi milik Ghina. Semua cewek yang berani mendekatinya akan berhadapan dengan Ghina.
FlashBack End
"Gak usah ditekut gitu dong mukanya," ucap Ray membujuk. Ghina masih tetap kesal dengan Ray.
"Habisnya lo tiba-tiba berubah Ray, kenapa lo jauhin gue dan kenapa lo deket sama Airen. Lo udah gak suka lagi sama gue?" tanya Ghina sedih.
"Gak gitu Ghin, gue bisa jelasin semuanya. Nanti pulang sekolah lo ikut gue ya," ajak Ray.
"Mau kemana?" tanya Ghina yang tidak mengetahui maksud Ray.
"Gue mau jelasin sesuatu sama lo," sahut Ray.
"Oke, ya udah kalau gitu gue balik ke kelas ya," pamit Ghina sambil berjalan pergi meninggalkan Ray sendirian.
"Lo tenang aja Ghin di hati gue cuman ada lo dan Airen hanya menjadi bahan taruhan doang," batin Ray.
******
Jam sudah menunjukan waktunya pulang. Semua murid berhamburan keluar. Kini Ray sudah menunggu gadis yang ia cintai di parkiran. Tak perlu menunggu lama Ray sudah melihat kedantangan Ghina.
"Udah nunggu lama?" tanya Ghina yang baru sampai di hadapan Ray.
"Engga baru bentar kok," sahut Ray. Ia langsung menyalakan mesin motornya. Setelah itu Ghina langsung naik ke motor milik Ray. Tak lupa tangannya memeluk erat pinggang Ray.

KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (Segera Terbit)
Literatura FemininaCOMPLETED!! Dikisahkan seorang gadis sederhana yang sudah kebal dengan semua bully-an yang teman-temannya lakukan. Tanpa kita pungkiri dia memiliki hati baja yang tahan banting dalam segala hal. Seorang lelaki yang terkenal playboy berhasil mendapat...