Happy reading
******
"Kok rasanya aneh yah," ucap Airen menyicipi makanan buatannya sendiri. Rasanya tidak enak, tidak seperti buatan Bundanya.
"Ya ampun Airen kamu lagi ngapain?" tanya Arumi saat memasuki area dapur. Dapur kesayangan tempat ia membuat makanan untuk keluarganya, hancur berantakan karna ulah anak bungsunya.
"Lagi belajar masak, Bunda," sahut Airen yang masih asik dengan masakan yang ia buat dengan tangannya sendiri. Walaupun rasanya tidak enak, Airen tidak patah semangat untuk membuat makanannya menjadi enak.
"Kamu mau belajar masak atau mau hancurin dapur Bunda sih?" kesal Arumi kepada anak bungsunya itu.
"Iya maaf Bunda, nanti Airen beresin kalau udah selesai," sesal Airen sudah membuat Bundanya kesal karena kelakuannya.
"Tumben banget kamu mau belajar masak?" tanya Arumi heran. Pasalnya Airen tidak pernah memasuki dapur, apa lagi memasak.
"Hehehe lagi pengen aja Bun," ucap Airen dengan cengirannya. Ayolah Ren kamu tidak bisa berbohong.
"Pasti karena cowok nih Bun," ucap Aris yang tiba-tiba saja sudah ada di belakang mereka. Kedatangannya hanya membuat Airen kesal. Mengapa tebakan abangnya itu benar. Arumi pasti menertawakannya.
"Benar kah itu sayang?" tanya Arumi dengan suara yang dibuat-buat untuk menggoda anak bungsunya itu.
"Engga Bun, Bang Aris aja tuh yang so tau," sahut Airen kesal. Memang bener-bener nih Aris bikin adiknya kesel.
"Abang tuh tau kalau kelakuan kamu beda pasti karena cowok," ucap Aris menggoda Airen. Airen yang memang sudah kesal dari tadi, dia mengambil segenggam tepung terigu di tangannya dan dia lemparkan kepada Aris.
"Nashaaaa!" teriak Aris seketika, bajunya kini sudah dipenuhi oleh tepung terigu. Airen yang sudah terlanjur kesal menghampiri Aris dengan membawa tepung terigu beserta wadahnya.
Aris yang mengetahui apa yang akan dilakukan adiknya itu langsung berlarian mengelilingi dapur. Airen yang masih belum puas membalas perbuatan Abangnya, dia mengejarnya sambil melemparkan tepung terigu yang ada di tangannya.
"Ye ye gak kena, sini deketin," ejek Aris sambil menjulurkan lidahnya.
"Ihh Abang ngeselin," gumam Airen dengan kaki yang dihentakkan ke lantai. Karna sudah terlanjur kesal Airen langsung melemparkan semua tepung terigunya ke arah Aris.
1 ....
2 ....
3 ....
Tepung terigu itu sudah berhamburan mengenai tubuhnya. Tapi tunggu kenapa baju yang dipakai oleh Aris berbeda. Airen langsung melihat siapa yang sudah terkena tepung terigu itu. Ya ampun ternyata bukan Aris yang terkena tepung terigu itu.
"Nashaaa kamu apa-apaan sih," bisik Mahendra. Aris berhasil menghindar dari serangan Airen. Mahendra yang baru saja pulang dari kantor mendengar suara keributan di dapur. Akhirnya dia pergi ke dapur, saat sudah sampai tubuhnya malah terkena tepung terigu.
"Ayah," ucap Airen kaget, semua yang ada di dapur hanya terdiam menahan tawanya. Mereka menahan tawa melihat Mahendra yang sudah dipenuhi oleh tepung terigu dan melihat muka Airen yang begitu kaget dengan kehadiran Ayahnya.
"Aduh Yah, Nasha gak sengaja, maafin Nasha," ungkap Airen merasa bersalah. Mahendra yang melihat muka Airen yang begitu menyesal dengan apa yang dilakukannya dia memiliki ide jail untuk membalas anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (Segera Terbit)
ChickLitCOMPLETED!! Dikisahkan seorang gadis sederhana yang sudah kebal dengan semua bully-an yang teman-temannya lakukan. Tanpa kita pungkiri dia memiliki hati baja yang tahan banting dalam segala hal. Seorang lelaki yang terkenal playboy berhasil mendapat...