Happy reading
*****
Brak ....
Suara dobrakan pintu membuat ke duanya menoleh kaget. Kedatangan Ray membuat Airen menegang. Dia tahu, Ray pasti akan marah padanya.
"Lo lagi lo lagi. Mau lo apa sih deketin cewek gue mulu?" tanya Ray kesal.
"Santai aja kali, gue cuma bantuin Airen gak lebih," sahut Danial santai.
"Halah alasan lo basi tau gak." Ray semakin kesal sekarang. Baru saja tadi pagi Airen berduaan bersama lelaki itu dan sekarang dia sudah berduaan lagi.
"Ray, udah dong dia cuma nolongin aku," ucap Airen sambil beranjak dari kasur.
Tatapan Ray kini beralih kepada Airen. Dia bisa melihat jika kekasihnya sedang tidak baik-baik saja. "Kamu gak papa kan, Sayang?" tanya Ray khawatir.
"Aku gak papa kok," sahut Airen dengan senyuman.
Beberapa detik kemudian, Syafira datang membawa tas milik Airen. "Nih, Ren tas lo," ucap Syafira sambil memberikan tasnya.
"Ya udah kita pulang sekarang ya," ucap Ray lembut.
Danial menatap kepergian Airen dan Ray dengan wajah yang tidak bisa diartikan. Syafira melihat raut wajah Danial yang berubah.
"Dia itu pacarnya Airen. Baru beberapa hari sih jadiannya," jelas Syafira.
Tanpa mendengarkan ucapan Syafira, Danial langsung pergi begitu saja meninggalkan UKS. "Dih malah dicuekin gue," gumam Syafira.
Kini Ray dan Airen sudah berada di parkiran. Ke duanya saling pandang-pandangan. Membuat Airen semakin menegang.
"Kamu kenal Danial sejak kapan?" tanya Ray penasaran.
"A-aku kenal dia pas tadi dihukum kok," sahut Airen sambil menundukan kepalanya.
"Kalau aku lagi ngomong, diliat dong sayang. Jangan nunduk terus," ucap Ray sambil mengangkat dagu Airen agar menatapnya.
"Aku takut kamu marah, Ray." Kini Airen memberanikan diri untuk menatap Ray. Walaupun masih ada sedikit rasa takut.
"Gue gak akan marah kalau kamu janji sama aku gak akan deket-deket lagi sama cowok itu," jelas Ray.
"Iya, iya aku janji gak akan deket lagi sama Danial," ucap Airen dengan sungguh-sungguh.
"Ya udah aku anter kamu pulang," ajak Ray. Mereka berdua akhirnya meninggalkan lingkungan sekolah. Ray mengantar Airen sampai depan komplek karena Airen sampai sekarang tidak ingin memberi tahu rumahnya kepada Ray.
"Assalamualaiku," ucap Airen saat memasuki rumah. Terlihat Arumi yang baru saja keluar dari dapur menghampiri Airen.
"Waalaikumsalam, wah anak bunda udah pulang rupanya," sahut Arumi.
"Udah, Bun. Kalau gitu Nasha langsung ke kamar ya," pamit Airen. Sebelum Airen pergi Arumi menahannya.
"Tunggu sayang, kepala kamu kenapa? Kok merah-merah gitu?" tanya Arumi khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/240539495-288-k57655.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (Segera Terbit)
ChickLitCOMPLETED!! Dikisahkan seorang gadis sederhana yang sudah kebal dengan semua bully-an yang teman-temannya lakukan. Tanpa kita pungkiri dia memiliki hati baja yang tahan banting dalam segala hal. Seorang lelaki yang terkenal playboy berhasil mendapat...