Happy reading
*****
Jam terakhir sesudah istirahat adalah pelajaran olahraga. Airen membersihkan badannya terlebih dahulu, terutama kepalanya yang sempat diguyur oleh minuman manis. Setelahnya ia bersiap-siap mengganti pakaiannya menggunakan baju olahraga.
"Udah lo bersihin kepalanya?" tanya Syafira.
"Udah, liat aja rambut gue basah kaya gini," sahut Airen sambil menunjukan rambutnya yang masih basah.
"Gue masih penasaran deh kenapa lo bisa dateng telat terus badan lo basah semua," ucap Syafira penasaran.
"Udah lah gak usah kepo, gue males bahas kejadian tadi," sahut Airen lirih.
Mereka berdua kini sudah berada di lapangan bersama teman-teman sekelasnya. Hari ini ada tes bola basket. Mereka harus memilih tim masing-masing. Tak perlu menunggu lama pertandingan bola basket pun dimulai.
Syafira yang jago memainkan bola basket tidak pernah kewalahan untuk mengambil alih bola itu dari tangan orang lain. Berbeda dengan Airen, dia sama sekali tidak pandai dalam hal bermain bola.
Di lantai tiga, di mana Danial sedang menikmati pelajaran yang begitu membosankan. Iya di hari pertama ia sekolah di SMA Nusantara dia sudah disuguhi dengan pelajaran matemati.
Rasanya dia tindu sekali dengan kedua sahabatnya. Karena Danial sudah bosan dengan pelajaran matematika, akhirnya dia memutuskan untuk izin ke toilet. Tidak benar-benar ke toilet, dia hanya ingin merasakan segarnya udara luar.
Setelah menuruni anak tangga, Danial melihat anak perempuan yang sedang bermain basket. Dari pada menghabiskan waktu di dalam kelas Danial memutuskan untuk menyaksikan permainan itu.
Tak sengaja, matanya menemukan sosok wanita yang pertama ia kenal di sekolah ini. Ya dia adalah Airen, entah sejak kapan Danial merasakan hal yang berbeda dari Airen.
Danial mencoba lebih dekat ke arah lapangan. "Airen!" teriak Danial yang mampu terdengar oleh Airen. Karena merasa namanya dipanggil Airen mengalihkan pandangannya ke sumber suara.
Tanpa ia sadari Syafira sudah bersiap-siap melempar bola basket itu kepada Airen. Dengan cepat bola itu terpental mengenai kepala Airen. Beberapa detek setelahnya Airen terjatuh dan tidak sadarkan diri.
"Airenn!!" teriak Syafira panik.
Semua orang berlari menghampiri Airen yang sudah tidak sadarkan diri. Begitupun dengan Danial, ia berlari menghampiri Airen dan berniat menggendong Airen.
"Eh eh lo siapa? main angkat-angkat temen gue," tanya Syafira yang tidak mengenali Danial.
"Gak usah banyak tanya, temen lo harus segera dibawa ke UKS," ucap Danial dan bersiap-siap mengangkat Airen.
"Ya sudah, Syafira kamu temani Airen. Yang lain lanjutkan bermainnya," ucap Pak Bobi—guru olahraga.
"Lo jalan duluan, gue gak tau UKS ada di mana," ucap Danial kepada Syafira. Tanpa menjawab Syafira langsung berjalan terlebih dahulu.
Setelah sampai di UKS, Danial langsung membaringkan Airen di atas kasur. Danial tidak percaya jika ulahnya tadi malah membuat Airen seperti ini. Dia sangat bersalah sudah memanggil Airen di waktu yang tidak tepat.
"Lo sebenernya siapa sih? Kok gue gak pernah liat lo di sekolah ini," ucap Syafira yang masih penasaran.
"Gue bilang gak usah banyak tanya, sekarang ambilin minyak angin biar Airen cepet sadar," sahut Danial kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/240539495-288-k57655.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (Segera Terbit)
Chick-LitCOMPLETED!! Dikisahkan seorang gadis sederhana yang sudah kebal dengan semua bully-an yang teman-temannya lakukan. Tanpa kita pungkiri dia memiliki hati baja yang tahan banting dalam segala hal. Seorang lelaki yang terkenal playboy berhasil mendapat...