29 - Mulai Suka

427 30 1
                                    

Happy reading

******

Brak!

Ghina yang sedang asik menguping pembicaraan Ray dan juga Airen memutuskan untuk pergi, tapi dia malah menabrak seseorang.

"Lo ngapain di sini?" tanya Ghina kepada Rendi. Ya yanh Ghina tabrak adalah Rendi.

"Harusnya gue yang nanya sama lo, lo ngapain di sini?" tanya Rendi balik.

"G-gue lagi emm lagi ... lagi jalan-jalan, iya lagi jalan-jalan," ucap Ghina ngawur.

"Gak ada kerjaan banget lo jalan-jalan di sekolahan, gak usah bohong deh. Lo lagi nguping pembicaraan Ray sama Airen kan?" tebak Rendi.

"Hah engga kok siapa juga yang nguping pembicaraan mereka," sahut Ghina berpura-pura.

"Gak usah bohong gue tau dari tadi lo nguping mereka," ucap Rendi meyakinkan.

"Iya deh iya gue nguping pembicaraan mereka." Kini akhirnya Ghina mengakui alasannya berada di tempat ini.

"Mending lo jaga-jaga deh Ghin," ucap Rendi yang mampu membuat Ghina kebingungan.

"Jaga-jaga gimana maksud lo?" tanya Ghina yang tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh Rendi.

"Kayanya si Ray udah mulai suka sama Airen," ucap Rendi dengan hati-hati tidak ingin membuat Ghina kaget.

"What? Gak usah ngaco deh Ren. Ray itu sukanya sama gue, bukan sama Airen," sahut Ghina santai.

"Gue gak tau pasti sih, yang penting lo harus tetep jaga-jaga. Asal lo tau tadi dia habis mukulin murid baru gara-gara deketin Airen." Rendi mencoba memberi tahu kejadia tadi kepada Ghina.

"Gak gak mungkin. Ray gak mungkin suka sama Airen." Ghina sama sekali tidak percaya jika Ray mulai suka kepada Airen.

"Ya udah terserah lo, gue balik duluan," pamit Rendi.

Ghina masih terdiam di tempatnya. Perkataan Rendi barusan mampu membuatnya cemas. Ray hanya miliknya jangan sampai Airen merebut Ray darinya.

Mencoba untuk tenang, Ghina memutuskan untuk pergi dan tidak melanjutkan aksi mengupingnya tadi. Di tempat yang sama, Ray masih saja menjelaskan mengenai ke khilafannya itu.

"Kamu mau maafin aku kan?" tanya Ray lirih sambil menggenggam ke dua tangan Airen.

"Ya udah aku maafin, tapi kamu harus janji gak akan ngulangin lagi," sahut Airen.

"Janji," ucap Ray antusias dengan senyumannya. "Ya udah aku anter kamu pulang ya," lanjut Ray.

Kini mereka sudah sampai di depan komplek. Sampai detik ini Airen masih enggan untuk membawa Ray ke rumahnya. Ray sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.

Setelah mengantarkan Airen, Ray memutuskan untuk mampir ke sebuah cafe yang tidak jauh dari komplek itu. Dengan cepat Ray melajukan motornya ke tempat tersebut.

Baru saja sampai di cafe tersebut, Ray mendapat telepon dari seseorang. Dia mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Melihat siapa yang menghubunginya saat ini. Terlihat jelas nama Ghina yang terdapat di layar ponselnya.

INSECURE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang