Happy reading
*****
Hari ini adalah hari terakhir mereka mempersiapkan pentas seni. Semua sibuk mendekor aula sekolah agar terlihat indah. Para murid yang mengikuti ekstrakulikuler terus berlatih agar penampilan mereka tidak mengecewakan.
Airen yang sama sekali tidak bisa menampilkan sesuatu akhirnya membantu murid lain mendekor aula sekolah. Berbeda dengan Syafira, ia sedang berlatih basket untuk pertandingan nanti. Tak hanya Syafira, Ray pun ada di sana.
Di ruang musik yang biasanya ramai dengan lantunan musik, kini berubah menjadi sunyi. Baru saja Danial memasuki ruangan itu, dia bisa melihat muka para teman-temannya yang begitu sedih. Entah apa yang membuat mereka sedih.
"Kenapa pada belum latihan?" tanya Danial heran.
"Gimana kita mau latihan, orang vokalisnya aja gak bisa hadir buat acara besok," sahut salah satu anak yang dikenal dengan nama Dava.
"Maksud lo Hani?" tanya Danial tak yakin.
"Siapa lagi kalau bukan dia vokalis band kita," ucap Dava.
"Emang di sekolah ini gak ada lagi vokalis?" tanya Danial.
"Gak ada, suara mereka jelek semua." Bukan hanya Dava yang menjawab tapi semua orang yang berada di ruangan tersebut menjawabnya dengan kompak.
Danial mencoba untuk berpikir siapa yang memiliki suara yang merdu. Pikirannya berputar pada beberapa hari yang lalu. Di mana Danial mendengar suara merdu dari ruang musik. Menemukan sosok gadis yang tengah bernyanyi dengan tenang.
"Gue tau siapa yang bisa jadi vokalis band kita," ucap Danial yakin.
"Siapa?" tanya Dava. Belum sempat menjawab pertanyaan, Danial langsung pergi mencari seseorang.
Danial mengelilingi koridor yang dipenuhi oleh para murid yang sibuk menghias sekolah. Tak butuh waktu lama Danial sudah menemukan orang yang ia cari.
"Airen," panggil Danial. Tepat sekali, Danial mencari keberadaan Airen. Airen yang merasa terpanggil langsung menghampiri Danial.
"Ada apa?" tanya Airen. Tanpa harus menjawab pertanyaan itu, Danial langsung menarik tangan Airen ke ruang musik.
"Eh eh eh mau kemana sih kok gue ditarik-tarik kaya gini," ucap Airen heran.
"Udah lo ikut gue aja," sahut Danial santai.
Sampailah mereka di ruang musik. "Loh, ngapain lo bawa gue ke sini?" tanya Airen makin kebingungan. Bukan hanya Airen yang kebingungan tetapi semua orang yang berada di ruang itu merasa bingung.
"Tunggu ... jangan bilang orang yang lo maksud itu Airen?" tanya Dava.
"Iya, Airen yang bakal jadi vokalis band kita," jawab Danial memastikan.
"Apa!" teriak mereka serentak. Jangan tanya abagaimana keadaan Airen sekarang. Dia sangat terkejut saat Danial memberi tahu jika dirinya yang akan menjadi vokalis band.
"Lo gila ya, mana mungkin cewek kaya dia ini bisa jadi vokalis. Lo mau band kita hancur gara-gara dia," sarkas Dava.
Jleb!
KAMU SEDANG MEMBACA
INSECURE (Segera Terbit)
Literatura FemininaCOMPLETED!! Dikisahkan seorang gadis sederhana yang sudah kebal dengan semua bully-an yang teman-temannya lakukan. Tanpa kita pungkiri dia memiliki hati baja yang tahan banting dalam segala hal. Seorang lelaki yang terkenal playboy berhasil mendapat...