27 - Mencoba Memahami

373 33 6
                                    

Happy reading

*****

"Ren, lo mau nungguin Ray rapat sama anggota basket?" tanya Syafira sambil membereskan buku yang ada di atas meja.

"Kayanya sih iya, soalnya tadi Ray ngajak gue pulang bareng," sahut Airen.

Bel sudah berbunyi dari beberapa menit lalu. Airen masih saja setia menunggu sang pacar. Rasa bosan mulai menghantui dirinya. Mencoba menghilangkan rasa bosan itu, Airen memilih untuk pergi ke sebuah ruangan.

Ruangan yang tidak begitu jauh dari tempat dirinya berada. Saat pintu itu dibuka, hawa dingin mulai terasa di tubuhnya. Ruangan ini sangat sepi hanya berisikan alat musik yang tertata rapi.

Iya, ruang musik. Tempat ini akan menghilangkan rasa bosan di diri Airen. Kini Airen mencoba mengambil salah satu gitar yang berada di sudut ruangan. Mendudukan dirinya di atas kursi yang sudah tersedia.

5 detik kemuadian suara lantunan dari gitar tersebut berbunyi. Disusul suara Airen yang merdu mengikuti nada lagu yang ia mainkan.

Aku mengerti
Perjalanan hidup yang kini kau lalui
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak mudah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Aku di sini
Walau letih, coba lagi, jangan berhenti
Ku berharap
Meski berat, kau tak merasa sendiri

Kau telah berjuang
Menaklukkan hari-harimu yang tak indah
Biar ku menemanimu
Membasuh lelahmu

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia, haa-haa
Haa-haa

Izinkan kulukis senja
Mengukir namamu di sana
Mendengar kamu bercerita
Menangis, tertawa

Biar kulukis malam
Bawa kamu bintang-bintang
'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

'Tuk temanimu yang terluka
Hingga kau bahagia

Suara nyanyian tersebut berhenti dan digantikan oleh suara tepuk tangan yang begitu kentara di telinga Airen. Mendengar suara tersebut Airen langsung menoleh ke sumber suara.

Suara tepuk tangan tersebut berasal dari Danial, ya sejak tadi Danial berada di luar ruangan tersebut. Mendengarkan lagu yang dibawakan oleh Airen.

"Danial," ucap Airen kaget. Ia langsung menyimpan gitar tersebut di sembarang arah.

"Suara lo bagus," puji Danial. Kini dia mencoba mendekati Airen.

"Sejak kapan lo ada di sini?" tanya Airen penasaran.

"Sejak lo masuk ke sini. Tapi gue gak ikut masuk, karena gue kepo lo mau ngapain di ruang musik ini. Dan taunya lo punya bakat menyanyi," jelas Danial salut.

INSECURE (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang