"Ana kenapa?" tanya Adi begitu Fiko dan juga Kirana yang sedang dirangkul memasuki rumah.
"Pusing katanya," balas Fiko sambil berlalu membawa Kirana menuju kamar. Kirana menolak, "Nggak usah bang. Disini aja, aku pengen nonton," katanya.
"Gak tiduran aja? Nanti pusing kamu makin parah," balas Fiko.
Kirana menggeleng dan mau tak mau Fiko menempatkan Kirana di sofa. "Abang di kamar. Kalau ada apa-apa teriak aja," ujarnya sebelum pergi yang dibalas anggukkan oleh Kirana.
Bosan dengan acara tv yang sama sekali tidak menarik perhatiannya, ditambah dengan pusing yang belum mereda. Kirana memilih untuk merebahkan tubuhnya dan tertidur di sofa.
Satu jam setelahnya tidur Kirana terganggu karena ada seseorang yang mengguncang bahunya. "Na. pindah kamar sana. Nanti badan kamu sakit-sakit," ujar seseorang yang mengguncangnya itu, Kirana membuka mata lalu melihat Igo yang sedang menunduk kearahnya.
"Hm?" gumam gadis itu dengan mata yang menyipit dan kening berkerut. "Pindah ke kamar." Igo mengulang katanya tadi.
Setelahnya, Kirana berjalan linglung menuju kamarnya. Tapi tak lama kemudian, ia kembali dengan ponsel ditangannya. Sebelum mendudukan diri, Kirana berhenti tepat di depan kamar Fiko.
"Bang, orang gila nyari dimana?" tanya Kirana sedikit berteriak dengan sebelumnya mengetuk pintu kamar tertutup itu.
Fiko membuka pintu kamarnya, begitupun dengan Andri yang juga membuka pintu kamarnya.
"Lah ngapain dicari. Kan lo," katanya Andri yang langsung diberi delikan tajam oleh Kirana.
"Jangan ngajak ribut deh bang. Ana lagi capek," balas Kirana sambil cemberut. Kemudian atensinya kembali pada Fiko yang belum menjawab pertanyaannya.
"Tugas apa?" tanya Fiko balik.
"Kepribadian." Fiko mengangguk paham, mengingat dulu ia juga pernah diberi tugas yang sama. "Sekitaran kampus banyak, kalau gak mau jauh-jauh," balasnya membuat Kirana mengangguk paham.
"Hmm... selain itu dimana?" tanya Kirana lagi.
"Di pasar juga ada. Tapi harus cermat, jangan yang waras kamu bilang skizo." Kening Kirana hanya berkerut, mana mungkin orang waras ia katakan sebagai skizo.
"Yaudah deh, thank you bang." Lalu Kirana mengambil duduk di sebelah Igo, tepat dimana ia tadi tertidur.
Jari-jarinya dengan sigap membuka grup untuk membahas tugas mereka.
Skizofrenia (5)
KiranaDsf
Kata abang gue skitaran kampus ada
Sarah
Udah byk klmpk lain, gue rasa
Takutnya wawancara org yg sma
Opi
Emg gk blh samaan ya?
Akbar
Kemana aja lo wktu bpk ngomong?
Dia blg gak blh sama!
Opi
Ngegas aja lo. Gue nanya jg -_-
Akbar
Elo yg ngajak ribut
Tia
Ini pada ngapain dah
Jadi gimana gaes? @Sarah @KiranaDsf
KiranaDsf
Di pasar jg ada katanya
Tia
Serah sih. Gue ngikut aja
Sarah
Coba tanya klpk lain. Skizo mana aja yg udh di wawancarain?!
Minta fotonya gt. Tapi kl mau nyari ke psr gue sih ayo aja..
Skalian soping hehehe
Opi
Skitaran kampus aja deh. Jauh tau klo ke psr
Akbar
Lo mau dpt nilai gk sih?
Ribet amat jd org
Opi
Serah gue lah, ngapain lo yg sibuk??!
Akbar
Keluar kelompok sana lo. Gak guna!
Sarah
Bar. Mulut lo lemes bgt deh
Ikut aja Pi, skalian refreshing gt @Opi
Tia
Setujuuuu!!!
Atau kalau mau, kita cari skitaran kampus dulu trs baru ke psr
Etapi, kalo gni lama gk sih?
Akbar
Langsung pasar aja
Jadi kapan nyarinya?
KiranaDsf
Bsk aja, gk ada kelas jga
Tia
Okeee
Sarah
Siip. Ngumpul dimana btw?
KiranaDsf
Kampus aja.
Sarah
oke
Tia
Okeoke
Akbar
Siip. Jam?
Kirana menghembuskan napas panjangnya sejenak. Kemudian melirik pada jam yang tergantung di dinding.
"Kenapa Na?" tanya Igo yang melihat wajah keruh Kirana
"Tugas bang," balasnya kemudian kembali terpaku pada chat grupnya.
Skizofrenia (5)
KiranaDsf
Serah sih. Tapi agak siangan ya
Gue nggk enak badan soalnya
Opi
2?
Tia
Jangan deh, msh panas psti
Akbar
10?
Sarah
Oke. Jm 10 gpp sih. Gimana yg lain?
Tia
Serah. Lagian gk ada kerjaan jg
Opi
Okedeh
KiranaDsf
Oke. Jadi jam 10 ya.
Gak ada yang boleh telat!
Yg telat, nanti nmanya gk gue masukin laporan!
Dah. Bye!
Akbar
Sadis elah. Telat lima mnt yaa
KiranaDsf
No tawartawar.
Gue gk mainmain ya!
Serah lo mau nmanya ada ato gk
Kemudian Kirana mematikan data selulernya. Melempar ponsel tersebut ke sisi dirinya. Lalu memijit pelan kepalanya yang kembali pusing.
11 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana
General Fiction[Selesai] Kisah singkat Kirana yang tinggal bersama sembilan abangnya