Kirana

3. Abaikan

Azan magrib berkumandang, Kirana yang sedang asik dengan laptopnya segera beranjak dari posisi nyamannya. Seharian ini selain sholat, makan, dan mandi, Kirana lebih memilih berdiam diri di kamar Ari, sibuk dengan dunianya sendiri. Dan Ari sama sekali tidak masalah dengan itu, selama Kirana tidak melakukan hal yang aneh-aneh.

"Bang ... laper," ujar Kirana sambil lalu saat melihat Ari yang tengah memasak.

"Sholat dulu!"

"Iyaaa," balas Kirana berteriak karena sudah lebih dulu masuk ke kamar mandi.

Begitu Kirana keluar dari kamar mandi, ia terkejut saat mendapati empat kepala yang sedang memandang aneh padanya.

"Oh ... hai para ahli kubur hehe. Perkenalan nanti aja ya, aku mau sholat dulu. Abang-abang juga, jangan lupa sholat," sapa Kirana kemudian berlari kecil menuju kamar.

Namun begitu sampai di kamar, Kirana dikagetkan lagi oleh satu orang, hingga tanpa sadar gadis itu menjerit.

"Aaakh ... astaghfirullah. Khilaf Bang, gak tau kalau ada orang di dalam," jerit Kirana heboh, "Abang siapa? Dani apa Adi?" sambung Karina sambil mengusap dadanya yang masih berdebar kencang. Meskipun mengatakan khilaf, gadis itu tetap melangkah memasuki kamar.

"Dani," balas pemuda itu singkat.

Kirana menganggukkan kepalanya, "Oh ... salam kenal Bang. Aku numpang sholat dulu ya."

Kemudian Kirana bersiap untuk melakukan kewajibannya, sholat, tanpa menghiraukan keberadaan Dani. Melihat Kirana yang sudah mulai sholat, Dani memilih keluar kamar.

Lima menit kemudian, Kirana selesai sholat, saat mengambil alquran pintu kamar tiba-tiba terbuka, spontan Kirana menoleh.

"Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustai, Ana," ujar Kirana tanpa sadar saat melihat pemuda yang sedang mandi keringat, yang kali ini Kirana yakini bernama Adi.

"Anjay. Lu siapa?"

Mendengar teriakan alay itu membuat Kirana tersadar dari kekhilafannya yang kesekian "Ah, kenalannya nanti ya bang, Ana mau ngaji dulu."

Lagi, Kirana mengabaikan Adi yang mulai memasuki kamar, gadis itu mulai membaca alquran.

4 Februari 2020