Pemuda Han dengan Hoodie cream dan celana training abu - Abi tengah berlari pagi.
"Kalo aja Felix gak sakit dah gue ajak" gumam Han,karna rumah Felix bisa dibilang dekat dari rumah nya.
"Huft ke seungmin sama Jeje jauh lagi. Dah ah Laper" gumam an itu terhenti kala matanya menatap pedagang lontong sayur.
Segera ia berlari ke arah zebra cross menunggu bagian pejalan kaki dengan tidak sabar.
Ikon pejalan kaki itu menyala tanda bahwa saatnya Han untuk menyebrang.
Ditengah jalan bahu nya Ter dorong membuat handphone kesayangannya terjatuh.
"Hati hati dong mbak" ketus jisung meraih handphone mata tiga nya.
Sampai di lontong sayur langganan nya jisung merubah raut wajahnya menjadi ceria kembali.
"Mang Yono !" Sapa jisung membuat mang Yono geleng - geleng.
"Nak jisung tong gogorowok an nga ganggu nu meser atuh"
(Nak jisung jangan teriak menganggu yang beli dong)"Iya maaf mang,satu ya mang disini"
"Itu ada Minho nak" tunjuk mang Yono ke arah meja pojok yang tersedia colokan listrik.
"Eh iya,jisung ke sana ya mang" mang Yono mengangguk lengan nya dengan cekatan mulai membuat lontong sayur untuk jisung.
"Kak Minho" Minho tersentak kaget "ahhahahaha" dengan biadap nya jisung tertawa.
Bagaimana tidak ? Minho dengan Hoodie abu dan celana training lalu rambut yang acak acak an membuat kesan kucel di tubuh Minho,jangan lupakan wajah yang sangat kusut itu.
"Kak Minho ngapain aja semalem ? Kok kusut gini sih?" Tanya jisung membuat Minho berpikir sejenak.
Jika dipikir - pikir jisung dapat membantunya karna jisung keluarga kepolisian.
"Mecahin kasus teror Felix yang panah kata kamu" ah iya jisung sudah bilang pada Minho bahwa ada yang meneror Felix dengan panah.
"Owhh. Jisung juga lagi meca- makasih mang - mecahin itu" perkataan jisung terhenti kala mang Yono datang.
"Udah sampe mana ?" Tanya Minho membuat jisung menatap Minho sombong masih mengunyah lontong nya.
"Sampe ke rumah pelaku" Minho menatao jisung dengan mata berbinar dengan mulut seakan berucap woah.
Biarkan 2 insan ini berkencan untuk sebentar saja mari kita bahas pemeran utama kita.
Lee Felix.
"Bi,kok sepi?" Tanya Felix tengah meminum susu coklat hangat di tangannya,jangan lupakan muka bantal yang membuat orang - orang gemas.
"Tuan sama nyonya ada meeting,mas youngjae ke kampus den" balas bi Minah membuat Felix merenggut.
Tok
Tok
Tok
"Biar Felix bukakk pasti jisung" ucap Felix cepat,menyimpan gelas susunya dan berlari.
Bi Minah bahkan sudah geleng - geleng,pasalnya Felix masih memakai infus nya dan berlari dengan mendorong infus nya.
Felix memasang senyum terbaik nya,membuka pintu dan ia di sakiti oleh realita.
Yang datang bukan jisung tapi changbin,Felix rasanya ingin pergi saja namun changbin lebih dulu membawa felix ke dekapannya.
"Tunggu" bisik changbin membuat Felix diam tak memberontak.
"Kita masih pacaran kan kak?" Tanya Felix tiba tiba,changbin melonggarkan pelukan mereka lalu mengangguk.
"Fel maafin kakak !" Ujar changbin dengan aegyo membuat Felix meringis.
"Felix dah maafin kakak. Lagian Felix gak bisa marah sama kakak" balas Felix membuat changbin membawa Felix ke dekapannya kembali.
Ingat lah jika mereka masih di pintu utama membuat pak Sapto selaku satpam memandang mereka dan para bodyguard lainnya.
Ah memang seperti itu bodyguard hanya jaga jaga sejak kejadian panah kemarin.
"Ayo kak masuk. Felix kemarin bikin cookies sama Bi Minah loh" ujar Felix dengan nada bangga membuat Felix membola kan mata bukannya kagum.
"Dengan keadaan kamu masih pake infus gini?" Felix mengangguk atas pertanyaan changbin.
"Harusnya kamu diem ! Jangan gitu lagi" peringat changbin membawa Felix ke pelukannya.
Mari biarkan pasangan ini berbahagia melupakan yang lalu,memulai awal baru dengan kenangan manis kembali.
"Kak tau gak ? Kemarin kak jae ngasih aku bahan buat cookies nya loh" mereka sedang cuddle di sofa ruang tengah dengan changbin yang menyantap cookies nya.
Sontak changbin tersedak cookies "kok kak jae sih? Bentar bentar jae mana ?"
Felix mengernyit "kak jae itu loh. Yang eajpark nama Ig nya. Yang suka Mabar among sama hyunjin" marah Felix membuat changbin gemas.
Bukan apa - apa kak jae ini adalah mentor changbin di dunia musik dan juga jae ini sepupu Felix juga.
Kenapa changbin tak suka jae? Bukan tak suka hanya pertengkaran antar teman kayak bilang nya gak suka tapi temenan. Gitu :).
"Ish jangan Deket Deket dia,dia binatang buas" changbin mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping Felix.
"Ish biarin dong kak jae kan ganteng" changbin menatap Felix tajam membuat Felix tertawa.
Masih di hari yang sama seungmin tengah melangkah ke cafe yang biasa ia pakai mengerjakan tugas.
Nak aesthetic beda :)
Sampai dikasir seungmin tersenyum lalu melangkah ke arah meja tanpa perlu diberitahu pasti barista cafe ini tau.
"Tunggu,kau Kim seungmin?" Seseorang mencekal seungmin membuat seungmin menatapnya lalu mengangguk.
Seungmin agak dingin ke orang asing.
"Boleh kita bicara?"
"Tidak" balas seungmin dingin membuat wanita yang mencekal lengan seungmin melepasnya dengan perasaan marah.
"Argh lihat saja kau Kim"
Pelan namun telinga seungmin bekerja dengan bagus, seungmin pergi ke bangku nya masih menatap curiga ke wanita tadi.
TBC
Hehe aku up malem :)
Kemarin gak sempet up Mon maap :)
Aku masih ragu mau up psychometric :)
Gimana dong :)Makasih yang udah baca dan vote
Iloveyou guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIX
Random"jantung kamu emang lemah,tapi itu bukan opsi tuhan untuk bawa kamu" - seo changbin "Kak changbin juga berhak bahagia" - Lee Felix Start : 19 june 2020 (N) saya tidak berniat mengcopy dari cerita manapun ini murni dari kerja otak saya.