Felix tengah duduk di depan pintu ruangan dokter Kim , kedua orang tua nya tengah membicarakan kapan ia akan melakukan operasi .
Bertanya dimana changbin ? Ah pria seo itu tengah mengurus urusan bem yang bahkan tak di mengerti oleh Felix .
Pintu ruangan terbuka membuat atensi Felix teralih , kedua orang tua nya tersenyum .
"Besok kamu mulai dirawat ya buat pemantauan sebelum Operasi" Felix mengangguk mantap atas suruhan sang ibu .
"Yang donorin jantung ke Felix siapa ?" Penasaran juga , orang baik mana yang memberikan jantung nya untuk Felix .
"Dia ngasih jantung nya , asal kita harus jaga anak nya" Felix terkejut , anak ?
"Woah , Felix punya adik dong ?" Sang ibu terkekeh , menatap tuan Lee yang masih berbincang dengan dokter Kim .
"No , changbin bilang dia pengen adopsi , buat jadi anak dia sama Felix" tunggu , biarkan Felix berpikir jernih .
"H-hah ?"
"Kamu sama changbin bakal nikah sesudah kalian lulus , changbin bilang mau adopsi Nathan buat jadi anak kalian" Felix mengangguk saja , seperti nya ia perlu meminta penjelasan pada changbin nanti .
Sedangkan di sisi lain changbin tengah berusaha keluar dari rapat bem yang memuakkan .
"Iya gitu aja , iya... Iya gitu aja" hanya itu kata yang terlontar dari mulut changbin .
"Bin , Lo tuh ketua nya , kasih masukan kek bukan nya iya iya aja" ujar Mark yang sedari tadi kesal mendengar changbin .
"Bisa di ubah gak jadwal rapat nya , gue ada urusan" ujar changbin tiba - tiba membuat seluruh anggota menatap padanya .
" Bin ! Kita tau Lo ada urusan sama Felix kan ? Gue juga ada urusan sama pacar gue . Lo yang waktu itu Ngotot pengen rapat sekarang" changbin menghela nafas , benar juga yang di katakan xiaojun , ia ketua nya , seharus nya ia memimpin rapat bukannya diam seperti orang bodoh .
Rapat berakhir 2 jam setelah nya , changbin bergegas menuju rumah Felix , entah mengapa hati nya tak tenang .
Sedikit heran menatap 2 mobil lain terparkir di halaman rumah felix .
"Changbin ?" Itu suara nyonya Lee , membuat changbin menoleh ke arah pintu .
"Felix nungguin tuh" changbin mengangguk tak lupa salam ke nyonya Lee , melewati ruang tamu , bisa changbin lihat ada 2 orang dewasa dengan jas mengkilap dan 1 orang yang changbin kenal , itu yonggi , tuan Lee .
"Hei" sapa changbin ketika ia memasuki kamar Felix , Felix menoleh dengan senyuman .
Segera changbin duduk di sisi nya , menatap lurus ke arah balkon kamar nya sendiri , Yap mereka tengah berada di balkon .
"Kok pucet sih ?" Changbin baru sadar , kekasih nya ini pucat .
"Gak tau , pusing aja" balas Felix , mendekat kan diri pada changbin .
Seakan mengerti changbin mendekap tubuh Felix "jadi , kapan kamu operasi ?"
"3 hari lagi , katanya juga aku harus bedres , bosen " changbin terkekeh pelan mendengar penuturan Felix .
"Gakpapa , kan ada kakak" Felix mendengus pelan , namun masih terdengar oleh changbin .
"Iya maaf , kakak sibuk bem " ujar changbin .
Tak terasa , sudah 3 hari , Felix tengah di persiapkan untuk melakukan operasi .
"Kak changbin mana ma ?" Sudah pertanyaan kesekian kali nya , namun changbin tak kunjung tiba , sudah Minho susul ke kampus namun orang kampus bilang changbin tengah men survei tempat untuk perkemahan tahunan .
"Minho lagi usaha buat susul ke tempat kemah nya , kamu tunggu ya" mendengar ucapan sang ibu membuat Felix semakin khawatir .
Felix hanya takut ia tak bisa selamat , mengingat umur nya sudah 20 tahun , fakta bahwa 80% pengidap kelainan jantung tak akan bertahan lama .
Beralih ke Minho yang tengah mengendarai mobil nya ke bukit perkemahan bersama Chan , mereka di beri tahu bahwa changbin pergi ke bukit perkemahan bersama yena untuk men survei tempat kemah , yang jadi pertanyaan , kenapa harus bersama yena ?
Setelah memarkir kan mobil Minho dan Chan bergegas mencari changbin , di kejutkan dengan 2 insan tepat di atas bukit .
"Anjing"
Bug !
Chan segera menyeret Minho dari atas changbin , memang patut Minho marah , changbin tengah mencium yena di atas bukit .
"Bangsat Lo bin !!! Bangsatttt" lirih Minho , changbin masih terkejut dengan apa yang terjadi .
"Yena yang mulai duluan" namun entah dari kapan yena sudah tak ada di sana .
"Udah udah , mending kita ke rumah sakit , Felix bentar lagi operasi" lerai Chan , Minho menatap changbin datar .
"Kita doang , Lo gak usah ikut" tunjuk Minho pada changbin .
"Udahlah ho , Felix kan nunggu changbin . Nanti aja dia jelasin kejadian yang bener" Minho mendengus , masuk ke arah mobil nya dengan pintu yang ditutup keras .
"Udah , yok ke rumah sakit . Gue percaya sama Lo kok" ujar Chan ketika melihat changbin dengan wajah murung .
"CHAN AYO ANJI" Chan mengangguk , ikut masuk ke mobil Minho membiarkan changbin yang berjalan ke arah motor nya .
Di jalan changbin tak berhenti mengumpat dan berdoa , mengumpati yena dan berdoa atas Felix .
Sampai di rumah sakit , ternyata Felix sudah masuk ke ruang operasi , di sisi nyonya Lee ada bocah kecil yang menatap polos padanya .
"Hey , Nathan ya ?" Si bocah mengangguk dengan senyum polos nya .
"Kalian kenapa ?" Tanya nyonya Lee sadar akan hawa tak sedap antara minho dan changbin .
"Ada masalah kecil tadi Tante" itu Chan yang menjawab .
Changbin duduk di bangku sembari tak henti berdoa , mendoakan sang kekasih di dalam sana .
Changbin percaya Felix akan kembali , changbin percaya Felix tak akan semudah itu meninggalkan nya .
TBC
HAI ! KANGEN GAK ?
Up satu - satu ya .
Ada yang nunggu do not go gak ? Nanti up juga .
Ada books baru di akun ku , kepoin yok .Makasi yang udah vote sama baca .
SARANGEK BANGET 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIX
Random"jantung kamu emang lemah,tapi itu bukan opsi tuhan untuk bawa kamu" - seo changbin "Kak changbin juga berhak bahagia" - Lee Felix Start : 19 june 2020 (N) saya tidak berniat mengcopy dari cerita manapun ini murni dari kerja otak saya.