29 : rooftop

492 52 3
                                    

Minho dengan 3 kucing yang mengikutinya sedang berlari pagi,sekedar menghilangkan stress.

Disepanjang jalan ia menjadi pusat perhatian,ketika orang lain hanya membawa 1 peliharaan ia membawa 3 peliharaan.

"Capek" gumam Minho kemudian terduduk di kursi taman diikuti 3 kucing nya.

"Permisi,boleh saya duduk di sini ?" Minho menoleh kemudian mengangguk pada pria berjas rapi itu.

"Awas nginjek kucing saya" peringat Minho kala kaki pria tadi hampir mengenai ekor milik soonie.

"Saya oh sehun. pengacara keluarga jeon" ujar si pria memberikan kartu nama miliknya namun Minho Masih tak bergeming.

"Ya terus?" Minho meraih kartu nama tersebut mantapnya dengan pandangan remeh.

"Apakah anda tidak akan memberikan kemudahan untuk jeon heejin?" Sebelum menjawab Minho meremat kartu nama tersebut lalu melemparnya asal.

"Kenapa saya harus kasih kemudahan?" Tanya Minho dingin "ini hanya kasus bully dan percintaan. Lagi pula Lee Felix memang sudah sakit parah sedari dulu"

Minho terkekeh meremeh kan "kau pengacara? Yang kaya gini pengacara? Mau tuker kerjaan sama gue aja gimana?" Bahasa Minho sudah berubah mendengar apa yang pria itu katakan.

"Ya Felix memang mengidap kardiomiopati atau lebih dikenal lemah jantung sejak masih kecil. Tapi,kami sekeluarga berusaha membuat Felix kami sembuh. Dan oknum jeon heejin berusaha membunuh. Bukankah itu percobaan pembunuhan bukannya bullying pak pengacara?"

"Lagipula bukti sudah kuat" lanjut Minho,terkekeh kala pria itu hanya terdiam.

"Oke sip besok gue jadi pengacara aja. Bye pak" Minho pergi dari sana diikuti ke 3 kucing nya.

---

"Lah? Sampe sini aja?" Minho tepat di depan rumah sakit Felix dirawat,memang jika memakai kendaraan itu tak akan lama untuk menuju kesini tapi jika berjalan kaki itu lumayan melelahkan.

"Mampir aja kali ya? Tapi gue bau? Sabodo teuing" akhirnya Minho masuk ke dalam masih dengan 3 kucing mengikuti nya.

"Maaf mas dilarang bawa he---- ah silahkan mas"

Minho terkekeh ketika perawat tadi tau siapa dia. Ngomong - ngomong di rumah sakit ini keluarga Felix dan keluarga Minho menanam saham yang cukup besar itulah mengapa mereka sangat bebas Disni.

"Soonie,doongie, dori. Nanti jangan ganggu Felix ya? Diem aja gak usah bertingkah" ke3 nya mengeong tanda mengerti.

Minho membuka pelan pintu kamar rawat Felix,masih dengan Felix yang belum membuka mata dan changbin yang tertidur disisi Felix dengan posisi duduk.

"Bucin" gumam Minho,kemudian melangkah pelan ke arah changbin.

"Bin... Bin...." Yang dipanggil terusik kemudian membuka mata nya pelan,menatap Minho dengan pandangan tanya.

"Makan dulu gih sarapan sarapan. Felix biar gue yang jaga" changbin mengangguk lesu, menatap Felix sebentar kemudian pergi ke kantin rumah sakit.

"Gak liat lu fel? Si changbin dah bucin banget sama elu" ujar Minho pada Felix yang masih memejamkan matanya.

"Pake pelet apaan sih lu?" Kekeh Minho kemudia beranjak ke kamar mandi, beruntung pakaian Minho ada beberapa disini karna Minho berniat menjaga Felix pada awalnya.

---

Bukannya menuruti apa kata Minho,changbin pindah haluan ke arah rooftop mampir sebentar di mesin minuman.

Soda. Memang cari mati perut kosong dan stress dan soda? Oh ayolah seo.

Lengan nya mengotak Atik handphone miliknya,pagi hari ini changbin ingin mengutarakan semua kesedihannya di atas rooftop ini.

(Sedikit ku jelaskan tentang ku dan kamu)

Alunan lagu dari handphone changbin membuat changbin memejamkan matanya sebentar.

(Agar seisi dunia tahu)

"Felix Lee , KENAPA? Gue jatuh sama lo hiks"

(Keras kepala ku sama denganmu)

"GUE PENGEN LO SEMBUH HIKS"

(Cara ku marah caraku tersenyum)

"Gue capek liat Lo menderita gitu"

(Seperti detak jantung yang bertaut)

"Nyawa ku nyala karna denganmu hiks" changbin jatuh terduduk di kursi kayu yang ada di rooftop.

(Aku masih ada sampai disini)

"Gue pengen Lo dalam gue terus lix hiks tolong tuhan"

(Melihatmu kuat setengah mati)

"Gue masih pengen bahagia in dia"

(Seperti detak jantung yang bertaut)

"Sembuhkan Felix tuhan"

(Nyawa ku nyala karna denganmu)

Changbin menangis untuk pertama kalinya ia menangis bergitu pilu,persetan ada yang melihatnya ia hanya ingin mengeluarkan keluh kesah nya di atas rooftop ini.

Tanpa tau di balik pintu rooftop ada Chan yang mendengar semuanya,Chan juga merecord.

"Lo setia banget bin gue tau" gumam Chan,mendengar changbin akan kembali ia segera berlari ke ruangan Felix.

---

Ruangan Felix ramai,ada hyunjin dan jeongin. Jisung dan Minho, kemudia seungmin yang menunggu kekasih nya entah kemana.

Ceklek

"Gimana dia ngapain?" Tanya seungmin,tadi di koridor mereka melihat changbin menuju tangga rooftop.

Chan mengikuti nya takut takut hal yang tidak-tidak terjadi seperti bunuh diri misalnya. Membiarkan seungmin dan yang lainnya duluan ke kamar felix.

"Nanti aja dia otw kesini" semuanya mengangguk mengerti.

Ceklek

Datang sosok changbin dengan air yang masih menetes di wajahnya, sepertinya changbin mampir ke kamar mandi dulu tadi.

"Wih rame" ujar changbin kemudia terkekeh namun hanya Chan yang menatap changbin miris. Kekehan yang palsu,Chan tau itu.

"Pada bawa makan ga?" Semuanya menggeleng pelan membuat changbin bingung "kok pada diem gini sih? Sung Lo ngapa diem Bae? Min kok gak ngegas sih?"

"Gepepe bin gepepe ya kan? Haha?" Chan tertawa canggung "ah iya" diikuti yang lain.

"Lix bangun dong,jad canggung gini disini" - Lino.



















TBC
Hai!
Punten goput :)

Makasih yang udah baca dan vote
Iloveyou guys 💚

[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang