11 : lari pagi

563 63 0
                                    

Semenjak kejadian changbin tahu Felix dibully changbin makin posesif ke Felix kaya sekarang mereka lagi duduk anteng di taman belakang rumah Felix.

"Kak tadi kan aku sama bang Minho ke indomars ada cewe deketin aku gitu dia bilang 'ade imut banget pulang sama kakak yu' eh lansung di marahin bang Minho. Kenapa ya? Kan kakak itu gak ada salah" ujar Felix panjang lebar,sebuah perkembangan bahwa Felix sudah banyak bicara sekarang.

"Nanti kalo ke indomars sama kakak aja ya"ucap changbin sabar akan kepolosan sang pacar.

Karna hari Udah mulai malem dan changbin harus pulang soalnya tugas nya masih numpuk.

Setelah changbin pulang Felix selonjoran di karpet depan tv rumahnya tv-nya emang nyala tapi gak ditonton dari tadi Felix celingukan cari sepupunya yang entah kenapa gak keliatan.

"Den felix cari siapa?" Tanya bibi Kim ngeliat anak majikan nya dari tadi celingukan.

"Bang Minho bi,bibi liat gak?" Baru saja bibi Kim membuka mulut pintu utama terbuka menampilkan sosok yang ia cari.

"Ish si Abang pdkt Mulu tembak apa!" Dengus Felix yang yakin bahwa Minho habis pulang jalan-jalan sama jisung.

"Idih sirik gak jalan-jalan sama changbin" ucap Minho lalu duduk di sisi Felix meraih toples kue kering di meja untuk didekapnya.

"Bang besok lari pagi yu keliling komplek aja. Ajak kak changbin sama renjun" ucap Felix tiba tiba membuat Minho tersedak kue kering nya.

"Coba ngomong sekali lagi lix apa hah? Gak salah denger gue?" Tanya Minho memastikan pendengarannya.

Felix mendengus lalu beranjak ke kamar nya untuk tidur karna ia tak main main dengan kata-kata nya.







'Pagi hari.
Felix tak main main dengan kata-katanya sekarang adalah Minggu pagi dan felix sudah siap dengan stelan training dipadu dengan kaus topi dan masker tak ingin ada yang tahu.

Setelah melewati rintangan ruang tamu ternyata tanpa dikira disana sepi belum ada maid yang bersih-bersih dan yang pasti Lino masih tertidur,kak Youngjae bermalam di apartemen nya Karna lumayan banyak tugas dan orang tua Felix yang mungkin sebentar lagi akan pulang setelah kerja semalaman.

Dan,rencana Felix berhasil sekarang Felix tengah berada di taman kota tempat orang orang beristirahat setelah berlari dari rumahnya,Felix tidak berlari lebih tepat nya jalan santai tak mau ambil resiko dengan jantung nya yang agak berbeda.

"Hei" sebuah tepukan mengalihkan pandangan Felix ternyata itu renjun bersama pangeran sekolah Felix Lee jeno.

"Oh hai renjun,em jeno Lee?" Ucap Felix ragu membuat jeno terkekeh "jeno saja itu hanya nama dari fans mu maybe? Lagian marga ku dibelakang" ujar jeno panjang lebar.

"Sendirian lix?" Tanya renjun membuat Felix mengangguk "suruh kak changbin kesini jangan?" Pertanyaan renjun membuat Felix menggeleng ribut "aduh jangan,eh btw kalian pacaran?" Tanya Felix berusaha mengalihkan topik.

"Ya, sudah 3 tahun hanya saja kita LDR aku dichina dia disini" ujar renjun sambil menatap sang kekasih "owh pantas saja jeno selalu menolak hadiah dan pernyataan cinta dari fans nya,udah ada yang punya toh" ujar Felix dengan tampang polos.

Namun disisi lain tepat dibelakang Felix ada seseorang yang tengah menatapnya sengit, lalu mendekat menarik pelan baju Felix.

"Aduuuhh siapa sih?" Tanya Felix berusaha mendongak,ternyata itu changbin,mati Felix kalau begini jadinya.










'rumah
"Terimakasih ya nak changbin udah anterin Felix nya,bandel banget heran ni anak satu pengen Tante loakin aja rasanya" ucap mama Lee membuat Felix membulat kan matanya "eh gakpapa Tante kalo begitu saya permisi" pamit changbin, setelah changbin pergi waktunya pertunjukan ceramah dimulai.

Sore hari telah datang sinar senja menyoroti jendela tertutup kain milik kamar seorang,pemilik kamar sedang duduk di balkon seperti biasa menatap keindahan alam di depannya.

Dipikir-pikir,sejak kapan Felix selalu berdiam diri di balkon kala sore hari? Baru tersadar oleh dirinya sendiri bahkan dulu ia sangat tertutup sejak ia mengetahui penyakitnya.

Memang penyakitnya ada sejak ia bayi namun orangtua Felix memberi tahu nya sejak ia umur 10tahun karna Felix yang bertanya-tanya terus-menerus tentunya.

"Kak changbin~~~" panggil Felix dengan suara imut berharap oknum bernama changbin menemui nya di sebrang balkon sana.

"KAK CHANGBIN" sekarang teriakan marah dari felix karna pemilik nama changbin tak kunjun menampakkan diri.

"Felix tau ya kak changbin lagi belajar tapi gak mau ke Felix soalnya marah" Felix menggerutu dengan wajah marah yang imut sedangkan oknum bernama changbin sedang terkekeh di meja belajarnya,memang meja belajar changbin tepat di jendela membuatnya lebih leluasa menatap pemandangan,begitu katanya.

"Ih kak changbinnnnn,BANG MINHOOOOOOO" sekarang Felix berteriak lebih keras supaya Minho ke kamarnya,tak menunggu lama sepupu bobrok nya itu datang ke kamar nya dengan wajah dipenuhi remahan kue.

"Kek bocil" gumam Felix yang masih didengar Minho "apaan?" Tanya Minho merebahkan dirinya di kasur felix,Felix sedikit menatap ke arah belakang supaya pandangan nya bertemu dengan Minho.

"Bang,labrak kak changbin dong" pinta Felix membuat Minho terduduk kaget sedangkan changbin penasaran apa yang sedang Felix dan Minho ceritakan di sebrang sana.

"NGAPE? KALIAN BERANTEM?KEK KATING AJA LU AH" ucap Minho kesal melempar plushie kucing milik Felix ke arah Felix.

"Ih kak changbin kurang ajar masa gak nyaut padahal Felix tahu dia ada disana" Minho hanya berdehem pelan "ayolah banggggggg" pinta Felix dengan aegyo.

"Iye iye ayo labrak changbin"



















TBC
Ada yang masih baca? Lupp deh \(^o^)/
Makasih yang vote dan baca ꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

Iloveyou guys 💚 (っ˘з(˘⌣˘ )

[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang