27 : konspirasi hujan

485 52 4
                                    

Hujan mengguyur kota Bandung,satu persatu orang-orang mencari tempat berteduh menjauhi rintik hujan.

"Hey" yang merasa dipanggil menoleh "masuk hujan,Jan diem dibalkon gitu" lanjut pria tadi.

Itu Minho,mendekati Felix pelan. Minho baru saja pulang malah masih memakai baju sekolah membawa jisung pulak.

"Gak tau,suka aja sama balkon" balas Felix,Minho mengusak pelan rambut halus Felix "ya Lo emang gitu,yuk ah hujan"

Sampai di dalam Felix mengernyit bingung menatap jisung,jisung tersenyum mendekat ke arah Felix.

"Hai lix,ini gue jisung sohib Lo" Felix mengangguk cangggung menerima uluran tangan jisung.

"Dah makan belom?" Tanya Minho netra nya tak pergi dari kaki Felix yang tengah berusaha meraih selimut disisi kasur.

"Belom" Minho menatap Felix tajam meraih selimut Felix "suruh siapa gak makan?"

"Suruh.... Gak ada pengen aja" balas Felix santai merebahkan tubuhnya menyamping menatap hujan.

"Emm... Kak?" Panggil Felix,Minho berdehem dari arah sofa.

"Kayak ada yang pernah bilang hujan itu gak selamanya menyuarakan hati bumi,hujan cuma pengen Kita lepasin tangis kita tanpa ada yang tau dan Felix nangis sama orang itu waktu itu" Minho tersenyum,Felix menyebut dirinya dengan sebutan nama seperti dulu.

"Siapa dia?"lanjut Felix membuat Minho terkekeh "changbin" jawab Minho membuat Felix menatapnya sengit "gak mungkin preman itu" jisung sudah tertawa terbahak-bahak mendengar felix menyebut changbin preman.

"Kan dah gue bilang dia pacar Lo,dia yang nyemangatin Lo,dia yang selalu bilang gak akan ada yang pergi aku atau kamu akan menemui tuhan bersama iw cringe banget haha si changbin. Tapi emang gitu kenyataannya dia cinta mati sama Lo begitupun Lo" Felix tertengun.

Sekelebat bayangan tentang sesosok bersuara agak berat berbadan minimalis dengan oufit hitam mengandeng tangannya membawanya ke guyuran air hujan yang orang lain jauhi.

Tertawa lalu menangis bersama bak manusia tidak waras namjn begitu kenyataannya mereka tak peduli yang penting semuanya lepas.

"Inget,aku bakal ada terus sama kamu. Dan juga kamu gak bakal pergi dari aku. Seo changbin akan selalu bersama Lee Felix"

"Ahkkk!" Felix tersentak sekelebat bayangan tadi membuat kepalanya pusing luar biasa jisung sudah berteriak di luar ruangan Minho bahkan sudah panik.

Sampai semuanya gelap.

---

"Fel?"

"Apa kak?"

"Kamu tau kenapa jingga yang jadi warna yang didedikasikan untuk senja?"

Felix menggeleng,ia hanya suka senja tak sampai meneliti bagaimana senja terjadi.

"Karna jika bukan jingga ya bukan senja ahahahhaha" Felix merenggut kesal.

"Iya iya maaf,sekarang serius. Aku tau kondisi kamu tapi janji sama aku jangan pernah ninggalin aku"

"Tap-"

"Kita ketemu tuhan sama - sama ya?" Felix menggeleng pelan "kalo aku udah waktunya yaudah tapi kakak jangan. Kakak masih punya kehidupan yang panjang,masih ada masa kuliah an yang seru yang nunggu kakak"

"Tapi aku mau seru seru an nya sama kamu" changbin mendekap Felix memberi kehangat ke kekasih imutnya ini.

"Dah yu dah malem,kakak juga pulang dulu ya? Awas kalo kepergok duduk disini malem - malem" Felix mengangguk lucu menatap kepergian sang kekasih.

[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang