Kembali pada balkon,tempat dimana 2 pemeran utama cerita ini merajut kasih,dulu tapi.
Sekarang hanya satu pihak yang masih melakukannya,bukan karna ia menunggu sang kekasih namun memang itu kebiasaannya.
"Lix masuk dingin" ujar Minho dibelakang felix "bang Minho lusa pulang ya?" Tanya Felix dibalas anggukan Minho.
Minho rasanya sangat bersalah karna sudah membuat Felix semakin murung "kan gue bisa maen kesini atau Lo yang maen kesini"
Felix tersenyum tipis lalu mengangguk pelan "iya" lirihnya.
Mau bagaimana lagi? Minho sudah sangat merepotkan keluarga Felix dengan ia tinggal di rumah ini walaupun keluarga Felix tidak keberatan namun ia harus tau diri kan.
"Besok Felix bantu packing ya" ujar Felix dengan semangat,Minho terkekeh gemas "padahal baju gue dikit,tapi gakapapa deh" balas Minho lalu beranjak dari sana.
Keluar dari kamar Felix disambut Youngjae sedang tersenyum jahil padanya "nah gitu,keliatan aura dewasa nya. Inimaj tiap hari kaya bocil" sinis youngjae membuat Minho menendang tulang kerinh nya.
"Bacod bang bacod" setelah mengatakan nya Minho pergi ke kamarnya membiarkan youngjae meraung kesakitan bak pemain bola.
Keesokkan harinya, Minggu pagi.
Minho sudah ada di pintu utama keluarga Felix memegang erat koper miliknya."Padahal gakpapa ho mau disini selamanya juga" ujar mama lee sedih diangguki papa Lee.
"Enggak ah ma,Minho udah ngerepotin banget" balas Minho dengan senyuman.
"Makasih ya yonggi tifanny dah jagain Minho. Bandel ya? Duh" ujar mama minho dengan nada bersalah
[Aku dah ngasih tau nama papa Felix belum sih? Belum kayaknya. Papanya Felix yoongi ya]
"Enggak kok,Minho baik. Suka jagain Felix" ujar tifanny mengelus pelan Surai anaknya yang sedang menunduk.
"Hey,gue bakal sering kesini kok" ucap Minho seakan tau apa yang membuat Felix menunduk sedih.
"Jangan lupa minum obat,jangan diem di balkon Mulu" nasihat Minho di balas tatapan tajam Felix.
"Iya ih sana pergi Deket juga, belok disana juga sampe kayak mau ke Australia aja" sinis Felix membuat Minho terkekeh.
"Iya deh. Bye semua. Makasih mama tipani papa yonggi. Huhu assalamualaikum" Minho nangia lebay lalu mengecup punggung tangan tifanny dan yonggi.
Setelahnya Minho benar - benar pergi membuat rumah Felix kembali sunyi.
Beralih pada renjun,renjun tengah berjalan ke rumah Felix. Gabut dia di rumah nya gak ada yang bisa diajak maen.
Renju mengetuk pintu pelan ternyata yang buka mama tifanny "eh renjun ya? Mau ketemu Felix?"
"Iya Tante" balas renjun ramah,tifanny membuka lebar pintu rumahnya memberitahu kamar Felix.
"Disana ya,Tante mau ke dapur lagi" ujar tifanny lalu kembali beranjak ke dapur.
Renjun naik ke atas mengetuk pelan pintu Felix dibalas teriakan "MASUK"
"Eh? Renjun? Sini sini" pinta felix.
Renjun terduduk dikarpet bulu Felix "gue gabut lix jadi kesini gakpapa ya?" Tanya renjun merasa bersalah menganggu Felix yang tengah menonton film.
"Enggak ! Felix malah seneng. Jadi ada temen"balas Felix dengan senyum lebar membuat renjun mencubit pipinya gemas.
"Bisa bisanya di changbin bangsat sia sia in yang kaya gini" - batin changbin.
"Renjun suka ngelukis ya? Ajarin Felix dong !" Pinta Felix diangguki renjun.
Setidaknya biarkan Felix tersenyum untuk hari ini. Terimakasih renjun.
Disisi lain,ruangan gelap dan pengap sarang laba-laba di setiap sudut ya walaupun lantai nya lumayan bersih namun tetap saja terlihat kotor.
"Jadi bagaimana?" Tanya seorang yang tengah terduduk di kursi.
Disana ada 4 orang manusia 1 diatas kursi dan satu di atas tikar yang mereka gelar jauh dari noda kotor.
"Tenang. Rekaman nya sudah ku kirim ke dia. Aku belum melihatnya apa ia menyesal ? Entah lah " ujar wanita satu - satunya disana.
"Sebaiknya kita tanyakan pada sepupu galaknya" saran sosok yang tengah memakan camilan.
"Tidak Hyun. Aku tak tau dia di pihak siapa" balas yang duduk di kursi.
"Dia di pihak kita kurasa" ujar sosok lain yang tengah sibuk dengan handphone nya.
"Iya ho. Dia bahkan mengatai si uler itu" balas yang memakan camilan.
"Aku lebih tua dari mu Hwang" balasnya kembali.
Perlu penjelasan? Yang duduk di kursi itu Minho,yang memakan camilan hyunjin,yang memainkan hp Chan.
Dan yang satunya lagi itu r-"Ryujin terimakasih kalau begitu"
Ya itu ryujin.
"Ah ya sama - sama. Lagian aku muak melihatnya tertawa lepas padahal hasil dari menjatuhkan orang lain" balas ryujin lalu pamit dari sana karna yeji temannya dan adik hyunjin sudah menunggu.
"Tanya renjun aja?" Tanya Minho diangguki Chan "tapi gue gak tau nomornya" balas Minho membuat hyunjin menghela nafas.
"Cari aja di grup OSIS kan di ikut osis" Minho menepuk dahi lalu mengotak Atik smartphone nya.
Sambungan terhubung disana terdengar renjun bingung karena renjun tak menyimpan nomor Minho.
"Njun ini minho" balas Minho membuat renjun terdiam "kak Minho yang ketua mpk?" Balas renjun.
"Iya. Lu lagi dimana?" Hyunjin menggeplak kepala belakang Minho,bisa bisanya ia pakai lu-gue ke adek kelas.
"Lagi dirumah Felix"
"Kakak mau nanya nih njun tapi bisa agak jauhan dari Felix gak?" Tanya Minho dibalas ungkapan iya dari sana.
"Udah nih kak. Aku dah jauh dari Felix"
"Oke. Dengerin baik baik ya. Changbin... Kayak frustasi atau depresi atau menyesal atau bahagia gak akhir akhir ini?" Tanya Minho,renjun terdiam .
"Ada sih kak. Kemaren aku sama jeno disuruh cari kak changbin soalnya dah malem gak pulang. Pas diem di halte aku liat dia jalan kaya zombie gitu. Aku ajak pulang lah langsung . Pas diliat mukanya dia kaya abis nangis terus bilang malu kalo ketemu Felix sama bilang gak tau mau percaya sama siapa"
Penjelasan renjun Minho dengar baik begitu pun kedua temannya.
"Oh gitu ya njun. Makasih" setelah terdengar kalimat sama - sama disana Minho menutup panggilan.
"Besok aja?"
"Ya besok. Kapan lagi"
TBC
Hehe chap ini tak ada konplik.
Chap selanjutnya deh :)
Makasih yang udah baca dan vote.Iloveyou guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIX
De Todo"jantung kamu emang lemah,tapi itu bukan opsi tuhan untuk bawa kamu" - seo changbin "Kak changbin juga berhak bahagia" - Lee Felix Start : 19 june 2020 (N) saya tidak berniat mengcopy dari cerita manapun ini murni dari kerja otak saya.