Pukul 1 malam Felix tersadar,tak ada siapa - siapa di kamarnya. Oh ya,kamar Felix sudah bersih kembali namun Felix menolak keras membuang boneka koala miliknya.
"Huft pusing" sangat,bahkan pusing ini membuat Felix hampir muntah,Felix menekan tombol di atas nakasnya.
Tak ada yang datang,masih berusaha menahan pusing dan muntahan nya Felix keluar dari kamarnya menyeret tiang infusan miliknya.
Terdengar samar suara tv di ruang tengah,membuat Felix agak cepat berjalan.
Felix sampai di ujung jalan,tangga. Rasanya sangat menakutkan untuk menuruni nya hanya karna pandangan Felix mengabur.
Mundur 2 langkah tak ingin ambil resiko menuruni tangga dengan keadaan pandangannya seperti sekarang.
Namun pusing lebih mendominasi hingga Felix sempoyongan dan terjatuh ke arah tangga,terguling - guling menciptakan darah di kepalanya dan telapak tangan yang robek besar akibat infus yang terbuka sangat dipaksa.
Jam tangan Felix mengeluarkan bunyi nyaring membuat 2 orang yang ada di ruang tengah mendekati asal suara.
Terkejut. Itu yang Minho dan changbin rasakan kala melihat Felix terkapar menggenaskan.
"BIN RS" ujar Minho,changbin menyiapkan mobil diikuti Minho yang menggendong Felix.
Bertanya kemana anggota keluarga Felix? Sang ayah sedang mengurus cabang perusahaan di luar kota. Sang ibu sedang menghadiri acara fashion show dengan sponsor butik sang ibu. Dan youngjae yang memilih menginap di apartemen karna besok nya ia harus segera ke kampus.
Sampai di RS para suster yang berjaga di UGD dikejutkan oleh Minho yang membawa Felix dengan keadaan menggenaskan.
Sudah pukul 3 pagi namun sepertinya masih lama untuk sang dokter keluar.
Pukul 4 pintu UGD itu terbuka menampilkan seorang dokter "keluarga pasien?" Minho mengangguk.
"Pasien mengalami benturan yang sangat keras,dan jantung nya bekerja lebih keras membuat imun tubuhnya sangat menurun. Beruntung kalian membawa nya cepat jika tidak aku mungkin tak tau lagi. Dan pasien mengalami amnesia ringan,tidak permanen,jika ingin cepat untuk ia mengingat asah saja ingatannya namun jangan terlalu memaksakan nya" Minho dan changbin mengangguk membiarkan dokter muda itu pergi.
Minho lebih memilih ke arah administrasi untuk membayar membiarkan changbin yang sudah berjalan ke ruang rawat inap yang akan di tempati Felix.
Changbin masih diam,ragu kala mengingat Felix amnesia. Oh ayolah ini amnesia ringan seo.
"Dia pasti inget! Pasti!" Gumam changbin,dengan berani memasuki kamar rawat sang kekasih.
Felix,yang biasa mengulas senyum kini terbaring lemah dihadapan changbin.
Mengusap pelan lengan Felix membuat si empu terbangun menatap linglung ke sekitar.
"Tidur lagi aja kamu baru aja tidur" ujar changbin lembut,mengelus pelan Surai Felix namun ditepis oleh si empu.
"S-siapa?" Changbin sudah memantapkan hati jika kata itu keluar dari bibir mungil Felix.
"Nanti siang aja ya jelasinnya,sekarang tidur" tanpa berucap Felix kembali memejamkan matanya.
Tepat saat itu Minho masuk membuat changbin menoleh,changbin menggeleng atas jawaban tatapan Minho.
"Yaudah gakpapa sini duduk" kedua mendudukan diri di sofa ruangan yang ada disana.
Sedikit berbincang bagaimana kedepannya,tanpa sadar Felix mendengar semuanya bahkan mata nya terbuka tanpa menoleh pada changbin dan Minho.
"Tunggu,kalian siapa? Siapa Felix? Dan apa yang terjadi?" Keduanya tersentak mendengar pertanyaan beruntun Felix,bahkan Felix sudah terduduk di kasur akan usaha nya.
"Sekarang aja deh ni anak ngebet banget" ujar Minho membuat changbin terkikik.
"Jadi. Kamu Felix,gue sepupu Lo Minho temen angkatan biasa nya manggil Lino sih. Dan Lo jam 1 tadi jatoh dari tangga rumah Lo yang tinggi itu,ajaib banget Lo gakpapa tapi Lo amnesia,puas?" Felix mengangguk polos,pria dihadapannya ini bisa dipercaya tak ada secerca kebohongan di mata nya.
Kemudian Felix menatap changbin "terus dia siapa?" Minho mengikuti arah pandang Felix "pacar Lo" Felix terkejut menutup mulutnya dramatis "ah masa gak mungkin pacarku kaya preman" changbin sudah memasang tampang datar berbeda dengan Minho yang sudah tertawa.
"Preman gitu dia pacar lu" Felix mendelik tak suka ke arah Minho,kembali menatap changbin.
"Ganteng sih cuma mukanya kaya triplek" gumam Felix masih bisa di dengar minho.
"Dah ah tidur sana" Felix mengangguk perintah minho kembali ke mimpi.
TBC
Hi hello anyyeong-^^
Dikit ya? Maap :(
Dah berapa hari gak up? Maap:( tugas melambaikan tangan terus :(Makasih yang udah baca dan vote
Iloveyou guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIX
Acak"jantung kamu emang lemah,tapi itu bukan opsi tuhan untuk bawa kamu" - seo changbin "Kak changbin juga berhak bahagia" - Lee Felix Start : 19 june 2020 (N) saya tidak berniat mengcopy dari cerita manapun ini murni dari kerja otak saya.