Sudah 1 tahun . Selama itu changbin di tinggal Felix .
Rutinitas yang benar - benar berubah semenjak Minho mengirim pesan berisi .
Jan mikirin Felix bro , dia dah bahagia disini . Sorry .
Entahlah , tapi changbin tak yakin Felix bisa berpaling dari nya , pede memang .
"Kayak biasa" ujar changbin pada kasir salah satu caffe , spot terbaik changbin duduk di pojok an .
Tapi sekarang berbeda , tempat yang sudah changbin klaim milik nya di duduki oleh orang lain .
Memilih duduk di sisi meja tersebut , tak ingin cari ribut hanya masalah bangku .
"Eh , mas nya yang suka duduk disini ya ?" Changbin menoleh , jika tau dia suka duduk Disana mengapa ia duduk Disana ? Pikir changbin .
Changbin mengangguk , wanita tersebut tersenyum lembut "disini aja mas bareng saya" changbin tau , ini pasti tak tik modus nya .
"Gak , saya disini aja" balas changbin , kopi milik changbin sudah tersaji di meja nya , tinggal membuka laptop dan mengerjakan tugas - tugas nya .
"Mas nya kuliah jurusan bisnis ya?" Tanya wanita tadi , changbin mengangguk pelan , agak risih sebenarnya .
"Wih pinter ya mas nya , saya kalo masuk jurusan bisnis lansung bodo sa-" perkataan sang wanita terhenti karna changbin menutup laptopnya kuat .
"Astaga mas itu macbook , malah Loh ma-"
"Bacot , mau Lo apa si?" Tanya changbin dingin , niat changbin ke caffe itu untuk menenangkan diri dan mengerjakan tugas dengan tenang dan aesthetic .
"Mau jalan sama mas" wanita tersebut mengedipkan matanya genit membuat changbin ingin sekali mencakar wajah sok imut nya itu .
"Lo pikir gue mau ? Mas mas mas emang gue tukang baso apa anjir ?"
Meninggalkan kopi yang belum ia minum sama sekali changbin angkat kaki dari caffe tersebut .
"Geli banget anjim"
Ting !
notif Pesan , segera changbin buka , takut penting .
Kocenk
Gue balikTunggu , biarkan changbin memperoses apa yang Minho ketik , balik katanya ? Balik dari mana ?
Ke indo , lagi dijalan ke rumah
Oh ke indo , hah ? Indo ?
"SAMA FELIX DONG !?" Segera changbin berlari ke arah mobil nya , melajukan mobil mewah tersebut ke arah rumah kekasih yang ia rindukan .
"Loh pak ? Gak ada ya ?" Pak Sapto mengangguk "belum sampe kek nya nak changbin , nak changbin Dateng lagi aja besok"
Mungkin masih di bandara , changbin menghela nafas , seharusnya changbin pulang saja .
Ting !
Anak anjing
KOK LO BELOM NGIRIM PROPOSAL?astaga , cobaan apa lagi ini ya tuhan .
Besok itu hari pertama untuk Maba , changbin sebagai ketua bem harusnya sibuk sekarang .
"Yaudah deh besok kesini lagi" memilih pergi dari rumah Felix .
"Heh lu niat kola kagak ? Baju keluar kek begitu , benerin !"
Hanya kata kata seperti itu yang changbin dengar sedari tadi , changbin ingin menjadi Kating kalem untuk angkatan ini .
Sesi tanda tangan , sebenarnya changbin kasian sama Maba , pen tanda tangan kudu nyanyi dulu atau nari kan kesian .
"Kak changbin ya ?"
"Iya dek" jawab changbin tanpa menoleh , fokus nya masih pada handphone ditangannya menampilkan Instagram .
"Boleh minta tanda tangan nya ?"
Changbin mengangguk , meraih papan dari sang Maba , saat mengembalikan nya changbin tertengun .
"Felix ?"
"Makasih kak" yang disebut Felix tersenyum kemudian berlari entah kemana , astaga changbin malah terbengong di pinggir lapangan .
"Eh anjir itu Felix bukan ?" Baru saja akan mengejar lengan nya dicekal "mau kemana sih ?" Mimpi buruk changbin dimulai .
Dia yena , mahasiswi yang sial nya menyukai changbin , berita tentang changbin yang menjadi kekasih yena tersebar luas padahal itu tidak pernah terjadi .
"CHAN !" bang Chan menoleh , tertawa pelan melihat changbin ditempeli yena "bantuin !"
"Kamu perlu apa sayang ? Sini aku bantu"
"AHAHAHHAHAHA" ciri ciri teman tak ada akhlak , changbin mendengus membiarkan tubuh nya dibawa kesana kemari oleh yena , ia sedang malas menbentak .
Bukan tanpa alasan changbin membiarkan yena menarik tubuhnya , ayah changbin menjodohkan changbin dan yena jika changbin tak menemukan Felix dalam 6 bulan dan itu terjadi .
"Mau kemana si anjir , kan gue masih sibuk" dengus changbin membuat yena menatapnya sengit .
"Sok imut" gumam changbin , malas menatap wajah yena changbin menatap ke arah lapangan , dibawah pohon rindang duduk seorang dengan rambut coklat gelap .
"Mirip Minho" gumam changbin , membiarkan yena mengoceh tak jelas pada temannya changbin mendekati yang ia bilang Minho tersebut .
"Ho" yang dipanggil menoleh , ternyata benar , itu Minho .
"Eh bin , pakabar ?"
"Baek gue Baek , dah ketemu Chan Ama hyunjin ?" Minho menggeleng pelan "gue duduk disini soalnya gue gak nemu yang gue kenal , lagian harusnya gue masuk besok sih"
Changbin mengernyit , kalo masuk besok ngapain Dateng ?
"Kalo masuk besok lu ngapain Dateng Jaenab ?"
Minho terkekeh pelan menatap seonggok manusia di belakang changbin "ngawasin bebeb lu tuh"
Changbin menoleh ke belakang , matanya bergetar "hai kak"
"F-felix ?"
TBC
HAI !!!
MAKASIH UDAH VOTE !
sarangek
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIX
Random"jantung kamu emang lemah,tapi itu bukan opsi tuhan untuk bawa kamu" - seo changbin "Kak changbin juga berhak bahagia" - Lee Felix Start : 19 june 2020 (N) saya tidak berniat mengcopy dari cerita manapun ini murni dari kerja otak saya.