Sungai Han menjadi saksi bisu pelukan hangat yang selalu keduanya rindukan , Lee Minho dan Han Jisung menjadi saksi suara antara pelukan itu , saling menghangatkan satu sama lain .
"Miss you so bad hiks" Isak Felix , sungguh Felix sangat merindukan changbin .
"Mee to" perlahan changbin usap rambut kecoklatan Felix , senja dan sungai Han sungguh berpaduan yang indah bukan ?
"Aku pengen sama kakak terus" ungkapan tersebut berhasil membuat changbin terkejut , pikiran nya berlari pada kabur bersama , ah tidak , itu terlalu konyol .
"Kabur aja yuk kak" ternyata Felix satu pikiran dengan changbin "enggak fel , rumah kita disini"
Menggeleng pelan atas ungkapan changbin "no , bukan rumah kalo isinya cuma keheningan" changbin terkekeh membuat Felix agak kesal .
"Kok ketawa ?" Ujar Felix sinis dengan wajah imut menurut changbin "lucu aja , bukan rumah kalo isi nya keheningan . Salah , bukan rumah namanya jika penghuninya tak saling melengkapi , kamu , ayah kamu , ibu kamu , Abang kamu . Semuanya punya kesibukan masing-masing , wajar jika yang kamu sebut rumah hening . Coba jika saling melengkapi , ayah kamu yang sibuk karna cari uang buat kamu juga , sama kaya ibu kamu , dan kak Youngjae yang lagi kejar mimpi nya . Keheningan itu bukan tanpa alasan"
"Jadi ?" Felix tak suka bertele - tele sebenarnya "ngertiin ayah kamu , ibu kamu dan kak Youngjae . Mereka juga berusaha buat kamu , mereka juga sadar kalo mereka rindu kehangatan rumah , mereka sadar ada anak kecil yang perlu mereka beri kehangatan , dan mereka sadar kalo kesibukan mereka bisa buat kamu bahagia"
Felix tertengun , benar juga , ayah dan ibu nya bekerja untuk pengobatan nya , kak Youngjae yang ingin mendapatkan gelar dokter untuk bisa membantu nya .
"Gimana ?" Tanya changbin kala Felix hanya diam "ya iya sih , yang mereka lakuin buat aku , aku nya aja yang kurang ber syukur" lirih Felix , semakin di dekap nya Felix oleh changbin .
"Sekarang kita ke ayah kamu ya , minta maaf , kamu pasti udah debat sama beliau sebelum kesini" mendengarnya membuat felix terkekeh pelan .
"Ngomong - ngomong , kamu kesini naik apa ?" Felix menunjuk Minho dan Jisung yang tak jauh dari mereka "sama kak minho"
"Changbin sekarang bijak ya" sindir Minho , changbin ingin membuang Minho ke air di depannya saja rasanya .
"Bicit"
"Yuk balik ke rumah sakit" Felix mengangguk , berjalan mengikuti Minho menuju mobil nya .
Di mobil Felix sungguh gugup , rasanya canggung saja , baru tadi ia memaki sang ayah tapi sekarang mau meminta maaf .
"Dah sampe , yuk" ujaran changbin membuat Felix menelan ludah nya gugup .
"Ayo gak usah takut"
"Ayah" yang dipanggil menoleh , lorong vip tengah , sepi sangat mendukung .
"Maafin Felix , Felix tau Felix salah , Felix aja yang kurang bersyu-"
"Hey , no . Jangan salahin diri kamu sendiri , ayah juga salah disini karna gak luangin waktu buat kamu" didekap nya tubuh sang anak bungsu .
"I love you"
"Mee to boy" setelah melepas pelukan itu ayah Lee menatap changbin membuat yang ditatap gugup .
"Terimakasih , saya sangat berhutang pada mu . Dan maafkan aku" changbin tersenyum , mengangguk pelan "saya tulus"
"Tulus mencintai Felix" sambung changbin membuat Minho refleks menampar belakang kepala changbin .
"Ngerusak momen anjir" ayah Lee terkekeh "saya restui , tapi tolong jaga Felix dia putra yang paling ku jaga selama ini"
"Pasti" ujar changbin dengan mantap .
"Ayah , Felix dan sehat muk jalan jalan sama kak changbin ya !!!"
"Apa ? Enggak ada enggak ada"
"Ih nyebelin , ayo kak bin" Felix menarik lengan changbin , ingatkan Felix masih memakai baju rumah sakit .
"Ternyata bahagia nya ada di changbin" gumam ayah Lee sembari tersenyum menatap kepergian anak nya bersama bahagia nya .
TBC
Hellow !
Hai !
Pada nungguin gak sih ?
Makasih udah vote !!Sarangek 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIX
Acak"jantung kamu emang lemah,tapi itu bukan opsi tuhan untuk bawa kamu" - seo changbin "Kak changbin juga berhak bahagia" - Lee Felix Start : 19 june 2020 (N) saya tidak berniat mengcopy dari cerita manapun ini murni dari kerja otak saya.