37 : rumah

396 44 0
                                    

Sungai Han menjadi saksi bisu pelukan hangat yang selalu keduanya rindukan , Lee Minho dan Han Jisung menjadi saksi suara antara pelukan itu , saling menghangatkan satu sama lain .

"Miss you so bad hiks" Isak Felix , sungguh Felix sangat merindukan changbin .

"Mee to" perlahan changbin usap rambut kecoklatan Felix , senja dan sungai Han sungguh berpaduan yang indah bukan ?

"Aku pengen sama kakak terus" ungkapan tersebut berhasil membuat changbin terkejut , pikiran nya berlari pada kabur bersama , ah tidak , itu terlalu konyol .

"Kabur aja yuk kak" ternyata Felix satu pikiran dengan changbin "enggak fel , rumah kita disini"

Menggeleng pelan atas ungkapan changbin "no , bukan rumah kalo isinya cuma keheningan" changbin terkekeh membuat Felix agak kesal .

"Kok ketawa ?" Ujar Felix sinis dengan wajah imut menurut changbin "lucu aja , bukan rumah kalo isi nya keheningan . Salah , bukan rumah namanya jika penghuninya tak saling melengkapi , kamu , ayah kamu , ibu kamu , Abang kamu . Semuanya punya kesibukan masing-masing , wajar jika yang kamu sebut rumah hening . Coba jika saling melengkapi , ayah kamu yang sibuk karna cari uang buat kamu juga , sama kaya ibu kamu , dan kak Youngjae yang lagi kejar mimpi nya . Keheningan itu bukan tanpa alasan"

"Jadi ?" Felix tak suka bertele - tele sebenarnya "ngertiin ayah kamu , ibu kamu dan kak Youngjae . Mereka juga berusaha buat kamu , mereka juga sadar kalo mereka rindu kehangatan rumah , mereka sadar ada anak kecil yang perlu mereka beri kehangatan , dan mereka sadar kalo kesibukan mereka bisa buat kamu bahagia"

Felix tertengun , benar juga , ayah dan ibu nya bekerja untuk pengobatan nya , kak Youngjae yang ingin mendapatkan gelar dokter untuk bisa membantu nya .

"Gimana ?" Tanya changbin kala Felix hanya diam "ya iya sih , yang mereka lakuin buat aku , aku nya aja yang kurang ber syukur" lirih Felix , semakin di dekap nya Felix oleh changbin .

"Sekarang kita ke ayah kamu ya , minta maaf , kamu pasti udah debat sama beliau sebelum kesini" mendengarnya membuat felix terkekeh pelan .

"Ngomong - ngomong , kamu kesini naik apa ?" Felix menunjuk Minho dan Jisung yang tak jauh dari mereka "sama kak minho"

"Changbin sekarang bijak ya" sindir Minho , changbin ingin membuang Minho ke air di depannya saja rasanya .

"Bicit"

"Yuk balik ke rumah sakit" Felix mengangguk , berjalan mengikuti Minho menuju mobil nya .

Di mobil Felix sungguh gugup , rasanya canggung saja , baru tadi ia memaki sang ayah tapi sekarang mau meminta maaf .

"Dah sampe , yuk" ujaran changbin membuat Felix menelan ludah nya gugup .

"Ayo gak usah takut"

"Ayah" yang dipanggil menoleh , lorong vip tengah , sepi sangat mendukung .

"Maafin Felix , Felix tau Felix salah , Felix aja yang kurang bersyu-"

"Hey , no . Jangan salahin diri kamu sendiri , ayah juga salah disini karna gak luangin waktu buat kamu" didekap nya tubuh sang anak bungsu .

"I love you"

"Mee to boy" setelah melepas pelukan itu ayah Lee menatap changbin membuat yang ditatap gugup .

"Terimakasih , saya sangat berhutang pada mu . Dan maafkan aku" changbin tersenyum , mengangguk pelan "saya tulus"

"Tulus mencintai Felix" sambung changbin membuat Minho refleks menampar belakang kepala changbin .

"Ngerusak momen anjir" ayah Lee terkekeh "saya restui , tapi tolong jaga Felix dia putra yang paling ku jaga selama ini"

"Pasti" ujar changbin dengan mantap .

"Ayah , Felix dan sehat muk jalan jalan sama kak changbin ya !!!"

"Apa ? Enggak ada enggak ada"

"Ih nyebelin , ayo kak bin" Felix menarik lengan changbin , ingatkan Felix masih memakai baju rumah sakit .

"Ternyata bahagia nya ada di changbin" gumam ayah Lee sembari tersenyum menatap kepergian anak nya bersama bahagia nya .














TBC
Hellow !
Hai !
Pada nungguin gak sih ?
Makasih udah vote !!

Sarangek 💚

[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang