2 : don't be a monopoly

1.2K 134 14
                                    

"apa kak syarat nya?"

Suara seorang dengan sedikit kesal, apakah kalian berpikir itu Felix?tentu saja bukan,itu Kim seungmin manusia imut yang gak tahu takut.

"Kok digantung kata kata nya kak" ucap seungmin lumayan kencang membuat atensi seisi ruangan mengarah padanya.

"Pulang bareng saya" ucap changbin tanpa mengalihkan pandangan nya dari Felix sejak tadi,sedangkan Felix hanga menatap changbin datar.

"Saya di jemput"ucap Felix cepat "bilang jangan dijemput" ucap changbin datar,asal kalian tahu Felix tak suka dibangkang,Felix tak suka zona nyaman nya terusik,dan ada seorang yang mengaturnya kecuali keluarga dan sahabat dekat nya,dan changbin itu siapa?

"Bagaimana?"tanya changbin memastikan "pengecut" ucap Felix singkat lalu melangkah pergi dari ruangan OSIS tanpa mendapat kacamata nya kembali,membanting pintu ruang OSIS dengan lumayan keras.

"Sini kak kacamatanya"ucap seungmin malas "Felix tuh gak suka di atur kak,huft" lanjut seungmin seraya meniup poni nya.

"Kembali ke kelas kamu"ucap Chan ketika melihat wajah kusut changbin,seungmin berdiri dan melangkahkan menjauh dari ruang OSIS.

Sampai di kelas seungmin dikejutkan dengan pemandangan Felix yang tengah kesakitan "min,tadi Felix ngapain anjir kok sampe gini"ucap jisung dengan nada khawatir tangan nya mengusap bahu felix,jeongin masih mencari obat Felix.

"Ceritanya panjang,dah ketemu belum Jeong?"tanya seungmin kepada jeongin yang dari tadi masih berkutat di tas Felix "nah.. Alhamdulillah ketemu juga"Jeongin mengeluarkan 1 pil obat dan menyodorkan kepada Felix segera melahap nya tanpa air.

"Dah mendingan?" Tanya jisung,Felix mengangguk pelan lalu memejamkan matanya menyenderkan kepalanya dibahu jisung "diem" ucap Felix,padahal tanpa disuruh pun bahu jisung dengan senang hati Nerima kepala Felix.

'pulang sekolah

Felix duduk di halte bus seperti kemarin,menunggu jemputan,dari kejauhan terlihat changbin berlari ke arahnya namun Felix tak melihatnya.

Mobil hitam mewah terparkir di hadapan Felix, segera Felix masuk tak lupa membungkuk,ketika sang pengemudi menginjak gas changbin sampai dihalte.

"Kampret, cepet amat hah hah" monolog changbin diiringi suara nafas yang tidak teratur karna berlari.

Dimobil Felix hanya diam,sang ibu merangkul nya memberi ketenangan "kita check up ya? Kan sekarang jadwal kamu check up sayang,kamu juga pucet tadi ngapain aja?" Felix hanya menggeleng pelan.

"Felix mau check up" ucap Felix pelan membuat sang ibu tersenyum "kacamata kamu mana?" Suara itu berasal dari pria yang menjabat sebagai ayah Felix.

"Di ambil orang" ucap Felix jujur "loh kok bisa?" Tanya sang ayah seraya menatap Felix,Felix yang ditatap hanya menundukkan kepalanya "oke, kita beli baru ya"ucap ayah Felix mengusap kepala putra nya.

Sekarang Felix ada di ruangan serba putih diapit oleh orang tua nya dan dihadapan nya ada pria tampan memakai jas putih khas dokter.

"Kau mengalami kendala akhir akhir ini fel?" Tanya sang dokter yang bisa terbilang cukup muda,Felix menatapnya datar "dia sering berdegup kencang membuatku repot" ucap felix seraya menunjuk dada kirinya.

"Jangan bekerja terlalu keras lixeu,tuan Lee boleh kita mengobrol secara privat?" Pinta sang dokter,tanpa disuruh pun Felix pasti akan pergi,diluar ada bodyguard nyaa menunggu.

Setelah dirasa Felix menghilang ditelan pintu dokter muda tersebut menghela nafas "kerja jantung Felix semakin melemah tuan,nyonya.setidaknya lakukan kan donor atau menggunakan jantung buatan" dokter muda yang biasa dipanggil dokter Kim itu kembali menghela nafas panjang melepas kacamata nya.

"Tapi Kim Felix tidak mungkin mau menggunakan jantung buatan,dan donor jantung sangatlah langka"ucap tuan Lee, "tolong usahakan mencari donor dokter Kim, kami akan membayar berapun"tambah nyonya Lee.

"Baiklah,saya akan berusaha sekeras mungkin"ucap dokter Kim,setelahnya mereka pamit dari rumah sakit.


"Sayang,mau model kacamata yang seperti apa?"tanya nyonya Lee dibalas lirikan sekilas oleh Felix "terserah".

Felix segera melangkah kan kakinya ke arah mobil,Felix hanya ingin pulang.

"Ayo kita pulang"ucap tuan Lee ketika semua sudah ada di mobil.

'Rumah

Setelah mendapat kacamata nya Felix lansung saja memasuki kamar nya,ketika sang ayah dan ibu menatapnya sendu.

"Kapan dia kembali ceria" lirih nyonya Lee.

Dikamar Felix hanya diam saja,kakinya mendekati arah balkon,sampai matanya dihadiahi indahnya bercak orange di langit.

Felix duduk di kursi yang sengaja Felix sediakan,sengaja untuk nongkrong,biasanya ia melihat bintang dengan teleskop kesayangan nya.tanpa sadar di sebrang sana ada seorang sedang menatapnya.

Felix berdiri lengan nya memegang pembatas balkon menjadikan nya tumpuan,terlihat dibawah sana kolam renang milik keluarga nya.terkekeh mengingat dulu ia bersikeras melompat dari atas sini ke kolam renang dan ke esokan nya ia masuk rumah sakit.

"Tuhan,biarkan aku merasakan nya lebih lama" ucap Felix pandangan nya terangkat bertemu pandang dengan changbin . Segera Felix masuk ke kamarnya,menutup pintu dan kaca secara rapat tak lupa tirai.

"Ada apa dengan nya" monolog changbin lalu masuk ke kamar nya.

Sedangkan Felix sedang terduduk di atas kasur nya, sampai notif handphone mengalihkan atensi nya.

Bobrok sQuad

Hanjisung
Woe pr dari OSIS udah belom?

Kim Seung min
Yaudah lah,jangan harap gw ngasih anjer

Y.jeongin
Huft,Ayen belom.

Hanjisung
FELIXX LU KOK GANTENG BANGET HARI INI

you send fhoto
Nih

Hanjisung
Anjir Felix makasihhh

Y.jeongin
Ayen liat ya

Kim Seung min
Gw nyamain ya lix

Y

Ya gitu grup ribut cuma mau jawaban,Felix berjalan kebawah tepat nya ke arah dapur,terlihat sang kakak sedang mengunyah apel di meja makan.

"Eh lix,sini" ucap sang kakak menepuk kursi disebelahnya , Felix berjalan ke arah yang sang kakak tunjukan.

"Ciee anak SMA,gimana SMA?"tanya Youngjae selaku kakak Felix "ya gitu" ucap Felix seraya mengambil buah apel di tengah meja makan.

"Ada yang di suka gak? Anak osis biasanya cakep cakep,kayak kakak gitu" ucap Youngjae membuat Felix menatap nya sinis "gak ada" ucap Felix malas.

"Kapan sih kamu ceria lagi,kakak kangen loh" ucap Youngjae pelan,namun Felix masih mendengarnya , Felix tersenyum tipis meraih buah apel dan pisang untuk dibawa nya ke kamar "aku ke kamar" ucap Felix,ditangga Felix mengunyah pisang tanpa membuka kulitnya.

"KALO MAKAN PISANG,KULITNYA DIBUKA YONGBOK" teriak yongjae kesal,namun Felix hanya acuh saja.


TBC
terimakasih sudah membaca,semoga kalian suka.
Jika suka mohon divote.
I love you

[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang