Felix terbangun, bersyukur kala yang ia lihat atap kamarnya bukan atap rumah sakit.
Felix tak ingat mengapa ia berakhir kembali terbaring dikasurnya niatnya ingin mencari angin dibalkon.
Dengkuranh halus terdengar dari sebelah kirinya, ternyata Minho. Tengah tertidur dengan mata panda menghiasinya mata indahnya.
Seakan refleks lengan Felix mengusap pelan kepala Minho dan seperti kebanyakan cerita Minho terbangun.
"Loh? Lix? Dah bangun?" Pertanyaan bodoh Lee Minho, sepupu mu sudah membuka mata.
Felix mengangguk pelan "mau apa? Makan? Minum?" Felix menggeleng setelahnya "kok ga-gak se-sekolah?" Ah kenapa sangat sulit untuk berbicara.
"Gue khawatir sama lu fel" balas Minho sembari sedikit merenggangkan kedua tangannya ah sangat nyaman.
"Mau ke b-balkon" pinta Felix dijawab gelengan cepat oleh Minho "enggak jangan,siang gini lagi panas panas nya" ujar Minho membuat Felix mengerucut kan bibirnya.
"Makan yuk ah" ajak minho memapah pelan Felix.
Begitu kondisi rumah Felix bagaimana dengan di sekolah?
Chan dan hyunjin tengah berada di rooftop,tidak mereka tidak membolos ini jam istirahat.
Namun pintu rooftop terbuka membuat keduanya berdecak malas,bukan kah rooftop sudah menjadi kawasan mereka?
"Ini gue" baru saja Chan melayangkan protes namun si pelaku lebih dulu berucap.
"Ngapain Lo?" Tanya hyunjin dingin,yang diajak bicara tersenyum tipis "ah kurang personil gak seru" jawabnya dengan mimik kecewa.
"Ngapain nyari Minho" ucap Chan tanpa menoleh "well hanya ingin sedikit menghasut. Mengapa ia lebih memilih si tupai jelek itu daripada temanku"
"Jeon heejin !" Bentak hyunjin tak rela pacar sahabatnya di hina "apa?" Balasnya,dia heejin omong - omong.
"Kalian semua bodoh" ucap heejin masih dengan tampang angkuh "memilih Uke yang tidak beretika. Bisa bisanya pintu kelas ku di tendang" ujar heejin dengan nada sedih dibuat - buat.
"Pergi" balas Chan sinis "oke aku akan pergi. Ah ya beritahu kak Minho untuk menyimpan balik nomor temanku" kalimat terakhir heejin sebelum meninggalkan rooftop.
Itu yang terjadi di rooftop berbeda dengan Han and the geng yang sedang menyantap makanan ditambah renjun,haechan dan jaemin.
"Aku tidak habis pikir sih dengan wanita itu" ungkap haechan sambil menusuk cilok yang ia beli.
"Padahal Felix gak punya salah" balas seungmin di barengi anggukan setuju dari meja itu.
Itu tak berlangsung lama sampai bahan gibah mereka datang dengan wajah angkuh mendorong seorang wanita lain dengan keras.
"YAK ! Bajuku kotor !" Bentak heejin semua yang ada di kantin menyaksikan bagaikan menonton drama Korea.
"Tapi itu sedikit" bela wanita tadi "tetap Saja aku tak bisa memakai baju ini" ketus heejin namun wanita tadi bukannya takut malah lebih melawan.
"Aku tau kau mengenalku sebagai broken home dan pendiam namun aku tak selemah itu,lihat saja nanti" bisik wanita itu lalu pergi dari sana.
"Woah" decakan kagum dari jaemin membuat renjun menoleh "apanya yang bagus?" Tanya renjun.
Jaemin menepuk jidat pelan "oh iya kan elu baru disini,Han jisung jelaskan" jisung mendengus sebal.
"Itu yang didorong tadi namanya ryujin,dia tuh emang agak pendiem gitu,katanya sih broken home tapi gue gak tau gak ngurus juga. Tapi pendiem gitu kalo sama temen nya kayak yeji sama cheryeong itu suka heboh katanya" jelas Han masih menatap punggung ryujin yang menjauh.
Berpindah kembali pada Felix kini ia sedang bertiga bersama Minho dan Youngjae ditaman belakang.
Seperti biasa Minho bermain kucing dan Felix bermain kelinci,Youngjae tim nyimak.
"Bang kok Felix dah tiduran di kasur aja?" Tanya Felix masih pemanasan "Lo ketiduran di lantai" balas Minho masih menyibukkan diri dengan kucing.
"Kochenk terossss" ledek youngjae kala netra nya menatap Minho memeluk dan mencium kucing nya.
"Iri? Bilang bos" ujar Minho membuat youngjae mendengus "sydrome tiktok emang" ketus youngjae.
Jam menunjukan pukul 4 berarti merek sudah 2 jam duduk di sana menikmati langit yang sekarang berubah warna menjadi jingga.
"Den maaf ganggu ini ada paket" ujar Bu Minah kepada ketiga oknum saling bersaudara itu.
Sebelum Felix meraihnya Minho lebih cepat "bentar gue scan dulu" ucapan Minho membuat Felix memutar bola matanya malas.
"Nih,dari jisung" ujar Minho lalu memberikan paket nya.
Felix membuka pelan paket tersebut,ah ternyata hanya makanan khas Bandung dan sebuah surat.
Anjir Felix gws.
Ini yang buat emak gue.
Hiks sepi banget gila sekolah gak ada elu.
Gws !"Kenapa sih kok ketawa - ketawa ? Jisung selingkuh Ama Lo?" Tanya Minho sinis,Felix tersenyum kecil membawa makanan tersebut masuk ke dalam.
"Woah makanan" ujar Minho saat tahu apa yang Felix jinjing "mau fel !" Teriak Minho berjalan mengikuti Felix.
Kalian pasti bertanya kemana oknum seo changbin? Setelah bersitatap dan berbincang atau membentak? Dengan jisung atau hanya jisung yang mendominasi.
Ia bolos,ya seorang seo changbin. Memang agak tidak aneh jika ia bolos namun ia bolos benar - benar dari pagi sampai sekarang malam pun ia belum pulang.
Membuat renjun harus mencarinya atas perintah sang bibi jika tidak ia diusir dari rumah.
"Nepi dulu deh no" ujar renjun kala tubuhnya lelah mencari oknum kekurangan tinggi itu. Jika tidak bersama jeno mungkin baru 1 jam saja ia akan Pulang.
Sudah sejak langit berwarna jingga menjadi hitam pun renjun belum menemukan nya. Dan sialan nya lagi handphone milik orang yang ia cari mati.
"Kamu beneran gakpapa no bantuin aku nyari kak changbin?" Tanya renjun merasa tidak enak dengan sang kekasih.
Jeno mengusap pelan rambut kecoklatan renjun "gapapa kok kan sama kamu" balas jeno membuat pipi renjun menghangat.
"Huhu injun sayang Nono" renjun menarik jeno masuk ke dalam pelukan. Bagian sama pacar halus anda njun :)
Lama duduk di bangku halte mata renjun menatap sosok yang sedang berjalan terseok-seok di sebrang jalan.
Takut sih,bagaimana kalau itu zombie? Namun sang sosok berjalan terus sampai ia mendapatkan cahaya dari halte .
"Loh? Itu kan bang changbin?" Kaget jeno membuat renjun kembali tersadar "ayo samperin no" pinta renjun dibalas anggukan.
Sampai di sebrang renjun mencekal lengan yang katanya changbin. Dan benar itu changbin dengan pakaian sekolah dan lebam di tubuhnya.
"Kak changbin" panggil renjun saat changbin malah melamun "apa?" Ujar changbin pelan tanpa menoleh.
"Balik anjim kek gak punya rumah aja bangsat" make renjun membuat jeno mengelus pelan punggung sang kekasih.
"Gue takut" balas changbin membuat renjun mengernyit heran "gue takut nanti ketemu Felix" lanjut changbin kemudian menunduk.
"Gue udah jahat sama dia. Dan sekarang gue gak tau mau percaya sama siapa" ujar changbin diiringi Isak pilu.
"Ngomong apa sih,balik yok ah emak lu khawatir sat. Kepedean banget bakal ketemu Felix " ketus renjun,changbin menoleh lalu mengangguk ikut masuk ke mobil jeno.
TBC
Hai ! Cerita ini ganti sampul. Suka ga? Atau lebih bagus yang dulu ?
Makasih yang udah vote dan baca.Iloveyou guys 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] I LOVE YOU MY ICE | CHANGLIX
Random"jantung kamu emang lemah,tapi itu bukan opsi tuhan untuk bawa kamu" - seo changbin "Kak changbin juga berhak bahagia" - Lee Felix Start : 19 june 2020 (N) saya tidak berniat mengcopy dari cerita manapun ini murni dari kerja otak saya.