Hai, apa kabar? Kuy vote sebelum baca, yes!!! Penebusan tiga hari gak update, part kali ini lumayan banyak.
***********
"Aku pernah menjadi manusia, sekarang menjadi sesuatu yang lain."
Aku tidak suka pada ucapannya. Buku kudukku semakin meremang. Aku ingin pulang selagi kata-kata aneh berikutnya meluncur dari Sunghoon.
"Waktu yang panjang tak pernah berakhir. Malam dan siang membeku bersama nadi yang melambat. Dingin menjadi hangat. Hangat menjadi dingin. Kita tertambat oleh kutukan abadi."
"Sesuatu apa?" kejarku.
"Vampir."
"Apakah aku vampir juga?" tanyaku.
"Ya, aku menggigitmu di pentas kemarin."
Kemarahanku meluap. Aku tidak bisa mengontrolnya. Mangkok terbang ke arahnya. Sunghoon tidak mengelak. Fisiknya utuh selagi barang pecah belah menjadi hancur tidak terbentuk. Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku akan melempari Sunghoon dengan benda apapun yang bisa kutemukan.
Aku tidak gila, tidak perlu ke psikiater, dan aku menjadi monster.
Namun, kenapa aku tidak seperti Bella Swan yang langsung cantik rupawan dan bertenaga super? Kenapa tidak langsung mencaplok leher orang lalu ditembak sampai mati? Kenapa tidak membunuh satu desa karena dahaga?
Kenapa aku tetap manusia? Bisa makan makanan normal, meski kehilangan rasanya.
"Kembalikan aku ke wujud semula! Aku tidak mau minum darah!" Aku mengamuk.
Untungnya kafe aneh yang kami kunjungi tidak ada pelanggan. Hanya satu wanita menunggu cemas di bilik lain.
Aku melempar mangkok terakhir, tetapi Sunghoon akhirnya menangkap benda itu.
"Aku memilihmu, Yoo Yuri. Tapi aku menyesal dengan pilihanku."
"Wae? Naega wae?"*
*Kenapa? Aku kenapa?
"Kukira kita bakal cocok."
"Cocok dari apa?"
"Teman."
Aku membuang muka. Aku benci dengan kata yang diucapkan Sunghoon. Aku tidak mau menjadi temannya. Sekarang dia menjadikan aku sebagai sesuatu yang lain.
Monster, lintah, parasit, selalu serakah dan mengonsumsi bagian dari manusia. Itulah definisi vampir dari semua film makhluk kegelapan. Aku berhak marah karena Sunghoon melakukannya tanpa seizinku. Dia sudah menolakku terang-terangan dan memberi batas yang jelas bahwa kami sebatas teman. Namun, lain kalau dia menjadikan aku makhluk immortal. Dia jelas harus bertanggungjawab. Sekarang aku tidak bisa menertawakan ucapannya barusan. Aku ingin menangisi takdir sialku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ 𝘾𝙝𝙤𝙤𝙨𝙚 𝙤𝙧 𝘾𝙝𝙤𝙨𝙚𝙣 [PARK SUNGHOON ENHYPEN]
FanficYoo Yuri digigit vampir di sekolah dan mengalami proses anomali saat transformasi menjadi vampir. Kesialan Yuri sebagai korban perundungan semakin menjadi. Dia balas melawan pengganggu di sekolah dengan kekuatan anehnya. Siapa sangka bahwa di Distri...