[ii-06] HAEMADIPSIDAE

528 132 23
                                    

Jujur, kalian baca cerita ini karena apa?

Covernya?

Castnya member Enhypen?

Alur ceritanya?

Setan kalo gak jawab. No kacang, bozkueeee donat enak.

********

Di tengah kepungan dunia modern, sebuah istana berbenah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah kepungan dunia modern, sebuah istana berbenah. Memadupadankan dua budaya yang bersinggungan di abad 19. Istana barat itu pula menjadi saksi kerajaan, terutama sebelum menjadi Kekaisaran Han Raya.

Tempat itu semakin tersisih. Terabaikan sehingga dia menepi dalam kesunyian. Padahal tempat itu pula menjadi mata untuk melihat dunia. Istana yang mengamati tiga babak pertikaian antar bangsa di akhir 1900-an. Di ruang yang didominasi merah bernama Hamnyeong itu menyimpan banyak arsip masa lalu. Mereka menua dalam senyap, mulai tergilas bangunan dan lingkungan masa kini. Hampir di sekeliling istana penuh dengan rutinitas manusia. Deru kendaraan bising tanpa henti.

Seongwool—istana sebelah barat menjadi terabaikan. Hanya wisatawan asing yang sering mengunjungi tempat itu pada siang hari. Malamnya, gaung mistis merajalela. Bagi bangsa kegelapan, sudah lumrah melihat segalanya terlihat mengerikan.

Sangat tidak cocok melihat kursi goyang berpadu dengan lingkungan istana tradisional. Kursi itu diambil dari Balai Seokjo—bangunan bergaya neoklasik yang masih satu kompleks Gyeonghui. Kursi itu diletakkan di area peristirahatan Ketua Park.

Lupakan semua interior yang terlalu kuhafal di luar kepala.

Aku menggelengkan kepala lelah sewaktu mengunjungi pengurus istana. Di depanku, seorang pria duduk di atas kursi goyang. Bibirnya mengerucut penuh pertimbangan, demikian pada legam netranya terpaku pada dinding kayu. Lagi-lagi dia melihat dari kejauhan.

"Hanyang adalah tempat paling menyenangkan di sini. Awal kejayaan sekaligus akhir kehancuran," pungkasnya setengah melamun. Dia menyadari kedatanganku tanpa aku harus berdehem lebih dulu.

Satu-satunya cahaya dari lilin menjadi sumber penerangan, itu pun sering bergoyang diterjang angin. Namun, mataku mampu menangkap citra gelap dengan lebih baik. Cahaya lilin ataupun lampu tidak berpengaruh pada wajah Ketua Park. Dia sangat bosan dan lelah.

"Pangeran Chung, kakak Raja Sejong tinggal di sini. Jauh sebelum orang besar berambut kuning atau orang Jepang datang, Pangeran Chung menghadapi kesulitan besar. Wabah menyerang seisi kota. Tidak terkecuali anggota kerajaan. Hanya beberapa yang selamat. Sebagian melarikan diri ke Silla. Sebagian lagi ke Baekjae. Pangeran Chung bertahan, menghancurkan satu per satu mayat-mayat penduduknya."

Ketua Park sejujurnya ingin menceritakan kisah ini ke pengunjung, tetapi terlalu mustahil selain dijadikan lelucon konyol. Hanya padaku dia berbagi kisah kelam ini, ataupun orang lain yang meluangkan banyak waktu untuk mendengar cerita seram.

✔ 𝘾𝙝𝙤𝙤𝙨𝙚 𝙤𝙧 𝘾𝙝𝙤𝙨𝙚𝙣 [PARK SUNGHOON ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang