PART 1 - Jakarta Aku Datang

3.3K 309 185
                                    

"Memang di sana Dera gak kenal siapa-siapa. Tapi, Dera bakal berusaha buat hidup mandiri di Jakarta sana. Lagipula Dera jago bela diri, nanti kalau ada penjahat, Dera pukulin sampai babak belur"

Defanty Candramawa

—♠—

Defanty Candramawa atau yang kerap dipanggil Dera ini sedang berada di ladang milik kakeknya. Ia dengan semangat memetik cabai rawit meskipun terik matahari menyengat kulitnya. Hari ini kebun cabai milik kakeknya sedang panen. Nenek, bibi, paman, dan sepupunya ikut membantu memanen cabai rawit.

Dera menyeka keringat yang bercucuran di dahinya. Poninya pun kelihatan lepek karena terkena peluh. Ia melepas topi kemudian mengipas-ngipasi wajahnya menggunakan topi itu. Hari ini sangat panas, tidak ada angin yang berhembus.

Kakeknya yang melihat Dera kelelahan, akhirnya menyuruh semua orang untuk istirahat terlebih dahulu. Mereka berenam duduk melingkar di bawah pohon yang rindang.

Dera membuka rantang yang isinya lauk-pauk untuk makan siang. Ia mengambil piring kemudian mengambilkan nasi dan lauk-pauk untuk kakek dan neneknya. Lauknya hanya sayur bening dan tempe tahu goreng serta sambal terasi buatan Dera. Yang menurut keluarganya rasanya tidak ada bandingannya.

Setelah acara makan siang, mereka masih istirahat dan mengobrol soal harga cabai rawit yang akan mereka jual di pasar. Dera memilih untuk tidak ikut dalam obrolan itu, biarkan orang dewasa yang mengurusnya.

Gadis itu beranjak pergi lalu diikuti Reno--sepupunya yang berumur 2 tahun lebih tua dari Dera. Ia ternyata pergi ke sungai untuk membasuh wajahnya supaya sejuk. Reno pun melakukan hal sama.

Mereka berdua kemudian duduk di atas batu sekedar untuk melihat sekeliling mereka yang tampak asri.

"Opin! Opin!" teriak Dera.

Opin adalah Elang Jawa peliharaan Dera. Biasanya orang akan memelihara kucing ataupun anjing, namun gadis ini berbeda. Ia memelihara seekor Elang Jawa yang notabene-nya hampir punah.

Dera menemukan Opin tergeletak di dekat ladang milik kakeknya. Ternyata sayapnya terluka terkena peluru para pemburu. Dengan telaten gadis itu merawatnya sampai sembuh. Ia ingin melepaskan Elang itu, namun Opin justru tak ingin pergi dari Dera. Gadis itu tak ada niatan untuk mengurung atau menjual Opin, ia juga sangat menyanyangi Elang Jawa itu.

Jika Dera memanggil namanya, pasti Opin akan muncul dan langsung bertengger di lengan gadis itu. Seperti saat ini, Opin sudah bertengger di lengan Dera. Gadis itu  mengelus-elus puncak kepala Opin dengan lembut. Elang itu hanya diam menikmati elusan tangan Dera. Reno yang melihat itu tersenyum, bukan pertama baginya ia melihat Dera melakukan itu kepada Opin.

Elang Jawa itu diletakkan di bahunya, kemudian ia ajak ke tempat keluarganya beristirahat. Rupanya mereka masih berbincang-bincang. Dera dan Reno kembali duduk di tempatnya tadi. Opin berpindah tempat, sekarang ia tengah berada di pangkuan Dera.

"Yoga kenapa gak pulang-pulang. Nenek kangen banget sama dia," ujar Resti, Nenek Dera. Yoga adalah kakak kandung dari Dera. Orang tua mereka meninggal dunia 10 tahun yang lalu akibat kecelakaan, alhasil mereka dirawat oleh kakek dan neneknya. Yoga sudah 3 tahun tidak pulang ke rumah, ia pergi ke Jakarta dengan alasan mencari uang untuk biaya kuliah adiknya. Namun, sampai sekarang lelaki itu belum pulang dan tidak pernah memberi kabar.

Dera yang melihat neneknya sedih langsung menghiburnya dengan mengatakan, "Kalau Nenek kangen banget sama Mas Yoga. Dera bakal pergi ke Jakarta buat cari Mas Yoga."

Me & Bro [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang