•°LavenderWriters Project°•
•°Cinta Tak Terucap © Kelompok 4°•
•°Part 06 By: DewiAmanda3°•
•°Sabtu, 21 November 2020°•
•
•
•💜Happy Reading💜
Belum sempat Ray pergi, Nayaka meneriakinya dan mencoba bangun. Namun, usahanya untuk bangun nihil, Ray yang melihat Nayaka kesusahan untuk bangun akhirnya dia berjongkok kembali menyamakan tubuhnya dengan Nayaka yang masih terduduk.
"Lu jadi cewek lemah banget dah, Nay," ucapnya sambil mencoba membangunkan Nayaka.
"Dodol, lu kira jatuh kagak sakit apa gila lu," jawabnya dengan menghempaskan tangan Ray ketika dia sudah berhasil berdiri atas bantuan Ray juga.
"Bisa jalan kan lu, kagak ada drama-drama gak bisa jalan kaya di novel-novel itu kan?" tanya Ray.
"Heh, lu pikir gue tokoh cewek lebay yang ada di novel-novel yang lo maksud itu hah?" sembur Naya dengan menyilangkan tangannya di depan dada. "Kebanyakan baca novel sih lu," lanjutnya.
"Kayak gak pernah baca novel aja lu," balasnya tidak kalah sinis.
"Udah ah, debat sama lu itu buang-buang waktu gue aja, you know?" ucap Naya berlalu meninggalkan Ray yang masih diam ditempatnya.
'Buset dah tuh cewek kagak ada terimakasihnya gitu, setelah Pangeran Ray membantunya berdiri dari jatuhnya, ya walaupun itu juga gue yang nubruk dia sampe jatuh,' alibinya berlalu pergi.
***
Kantin
Terlihat dua orang sesama jenis sedang duduk di pojokan kantin kampus.
"Hadeh siang bolong gini enaknya minum es teh anget kali ya," ucap Afnan sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah tanda dia sedang merasakan panasnya sang surya.
"Es teh dingin nan bukan anget, kesambet apaan dah lu?" tanya Ray dengan wajah bingung bin keselnya.
"Typo, maksudnya es teh dingin gitu," balesnya dengan cengiran kuda.
"Udah sana pesen minuman dingin gih dua, nanti gue yang traktir dah," titah Ray.
"Wah serius Ray? kesambet apaan lu mau neraktir gue minuman? biasanya kan gue yang neraktir lu." Kini mata Afnan memandang wajah Ray dengan binar antara bahagia dan penasaran.
"Pesenin sekarang atau gue kagak jadi traktir lo!" ucap Ray dengan mengarahkan tangannya untuk menyuruh Afnan segera pergi memesan minuman.
5 menit kemudian ....
Sepeninggalan Afnan kini Ray dikejutkan oleh tepukan di pundaknya. Marah? Iya tentu, bahkan dia akan menyumpah serapahi orang yang sudah mengagetkannya itu. Sebelum berbalik dan ingin menjotosnya, tiba-tiba.
"Wess ampun Bang jago," ucap Aksa sambil menirukan gerakan tiktok ampun Bang jago yang lagi viral itu. Emang nih bocah malu-maluin aja kerjaannya.
Afnan yang ketika itu baru datang setelah memesan minuman hanya menatap bingung kepada temannya yang satu ini, iya si Aksa yang lagi joget Bang jago.
"Gak malu apa tuh bocah diliatin orang-orang?" bisik Afnan pada Ray setelah ia duduk dan menyimpan minumannya itu.
"Duduk, Sa!!" suruh Ray, namun masih tidak dihiraukan Aksa dia masih saja bergoyang Bang jago. "AKSA DUDUK!" lanjutnya dengan nada meninggi dan berdiri menyuruh temannya untuk segera duduk dan tidak membuatnya merasa malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
04;Cinta Tak Terucap✔
General Fiction💜LavenderWriters Peoject Season 05. ||Kelompok 04|| #Tema; Mencintai dalam diam. •°Ketua; Dhiah. °•Wakil Ketua;Tiwi. • • • Raynar Raditya Prawira, seorang pemuja rahasia yang hanya mencintai dalam senyap, tanpa suara. Ada luka yang rela dipeluk ole...