•°Cinta Tak Terucap;14°•

31 10 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Cinta Tak Terucap © Kelompok 4°•

•°Part 14 By: Mayolif°•

•°Senin, 07 Desember 2020°•




💜Happy Reading💜

Dalam sebuah kamar dengan dinding bercat serba pink terdapat sepuluh orang. Di mana salah satu orang tersebut, tengah meringkuk dibawah selimut tebal miliknya.

"Nay, lu kok bisa sakit sih? kemarin kan lu masih baik-baik aja," tanya salah satu diantara mereka.

"Naya kan manusia biasa pasti bisa sakit, Jubaedah," sinis Gindra.

"Gue bukan Jubaedah, gue Jihana Mei Karin. Lagian, ada kok manusia yang gak bisa sakit," protes Jihan.

"Orang sehat, kan?" tebak Gindra.

"Orang sehat ya nggak sakit, Junaidi. Orang yang gak pernah sakit itu yaa orang gila. Liat aja, orang gila dijalan mana pernah dia sakit," ucap Jihan sambil menjulurkan lidahnya, meledek Gindra.

"Orang gila yang lu liat di jalan-jalan itu, belum tentu mereka tidak pernah ngerasain sakit, melainkan orang itu sudah tidak bisa membedakan kondisi tubuhnya sendiri. Dimana ia tidak bisa membedakan mana yang sakit dan mana yang sehat, sehingga ia tidak akan mengeluh mengenai sakit yang dialaminya. Gangguan jiwa sendiri merupakan sebuah penyakit, sehingga mitos bahwa orang gila tidak pernah sakit itu salah," jelas Raynar.

Semua orang yang ada di kamar itu, menatap Raynar takjub. Raynar yang merasa ditatap, mengalihkan perhatiannya yang semula dari layar handphone ke arah teman-temannya. Salah satu alisnya terangkat.

"Kenapa pada liatin gue sampe segitunya? gue tau, gue ini ganteng," ucap Ray pede tingkat angkut, "tapi yaa gak gitu juga kali liatnya, gue kan jadi risih," lanjutnya.

"Pede banget lu. Lagian lu sama Sehun, gantengan Sehun kemana-mana," ledek Chessa, "btw, lu tau dari mana orang gila kagak pernah sakit."

"Mbah," jawab Ray singkat.

"Mbah?" tanya Chessa memastikan.

Ray menganggukkan kepalanya. "Iya, Mbah. Mbah google," kekeh Ray. Ia memperlihatkan handphonenya ke teman-temannya, disana terdapat hasil penelusuran 'Orang gila tidak bisa sakit'.

"Gue kira lu beneran pinter, Ray. Eh, taunya lu cari di google," dengus Hasya. Raynar hanya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya, membentuk huruf v, tak lupa dengan cengiran menyebalkan miliknya.

Setelah itu tak lagi terdengar suara diantar mereka. Mereka tengah fokus ke arah seorang cowok yang tengah menyuapkan bubur ke seorang cewek. Sesekali cowok itu mengusap bibir si cewek yang terdapat buburnya.

"Dunia serasa milik berdua yaa, yang lain mah pada ngontrak," sindir Priska.

Rafa dan Naya yang merasa tersindir hanya tersenyum lebar. "Berarti lu semua ngontrak, yaa? kalo gitu mana setorannya! udah dua jam kalian nunggak. Kalo gak bayar, gue usir lu semua dari sini!!"

"Guys, pulang aja yuk, daripada kita harus bayar. Sayang uang," ajak Afnan beranjak pergi dan diikuti dengan yang lain.

"Kalian mau kemana?" tanya Rafa.

04;Cinta Tak Terucap✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang